Pilpres 2019: Masalah HAM Jadi Alasan IKOHI Menolak Mendukung Prabowo

IKOHI tolak Prabowo jadi capres

Jakarta, IDN Times - Calon Presiden Prabowo Subianto tak pernah lepas dari isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Setelah sebelumnya beredar pengakuan Agum Gumelar tentang pemecatan Prabowo dari kemiliteran setelah peristiwa 1998, kini keterlibatan Prabowo dalam kerusuhan 1998 diungkap oleh keluarga korban dan aktivis 98 yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI).

1. IKOHI dua kali tolak Prabowo sebagai Capres

Pilpres 2019: Masalah HAM Jadi Alasan IKOHI Menolak Mendukung PrabowoIDN Times/Irfan fathurohman

Orang tua Aktivis 98 Ucok Munandar, Siahaan, mengatakan IKOHI pernah menolak pencalonan Prabowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2014. Sikap mereka tidak berubah pada Pilpres 2019 ini.

“Pada 2014 kami juga berjuang ke KPU untuk menggugurkan salah satu Capres yang kami duga pelaku pelanggar HAM. Dan kami sekarang masih punya harapan keadilan dari Pak Jokowi karena bukan seorang pelanggar HAM,” kata Siahaan, Rabu (13/3). 

Hal senada diungkapkan Raharjo Utomo, ayah dari Petrus Bimo Anugerah, yang juga korban penculikan pada Mei 1998. Menurunya kematian anak keduanya itu patut mendapatkan keadilan dengan cara menjegal salah satu capres yang ia duga sebagai dalang penculikan dan pembunuhan.

“Kami konsisten mendukung Jokowi dua periode. Tidak ada kata andai, diganti kata pasti menang. Keluarga korban telah menunggu 21 tahun tidak pernah berhenti untuk mencari keadilan di negeri ini,” katanya lirih.

Baca Juga: Adik Prabowo: Kami Temukan 17,5 Juta DPT Mencurigakan

2. IKOHI imbau tidak Golput

Pilpres 2019: Masalah HAM Jadi Alasan IKOHI Menolak Mendukung PrabowoIDN Times/Irfan fathurohman

Anggota DPR Komisi XI Fraksi PKB sekaligus Sekjen IKOHI, Faisol Reza, mengatakan dirinya pesimistis dalang kerusuhan1998 akan terbongkar. Sebab banyak aktivis HAM yang memilih golput karena menilai Jokowi juga dikelilingi orang-orang yang diduga ikut serta dalam aksi penculikan 98.

“Saya sedikit pesimistis kasus ini akan terbongkar. Tapi dipicu dari sikap beberapa aktivis HAM yang menyatakan bahwa mereka akan memilih golput pada pemilu sekarang. Saya marah besar karena itu (golput) membantu capres yang selama ini diduga melanggar HAM,” tutur korban selamat penculikan 98 yang disekap bersama Politisi Demokrat Andi Arief.

“Kami marah sudah satu periode tidak ada solusi yang tepat, tapi kalau hanya dua kandidat, secuil apa pun ada harapan. Kalau Prabowo menang itu sudah tertutup harapan kami,” sambung Yadi Kakak kandung Aktivis Suyat.

3. Gerindra bantah Prabowo dalang penculikan

Pilpres 2019: Masalah HAM Jadi Alasan IKOHI Menolak Mendukung PrabowoIDN Times/Irfan Fathurohman

Selain fakta persidangan militer dan fakta dari Komnas HAM, sejumlah dokumen rahasia Amerika Serikat yang dirilis NSA juga mengungkap keterlibatan Prabowo dalam penghilangan paksa aktivis pada 1998. Namun Partai Gerindra membantah tuduhan itu.

"Pak Prabowo itu bukan pelaku penculikan. Yang ada itu Tim Mawar yang melakukan, mengamankan 9 orang. Nah, 9 orang itu sudah dalam keadaan bebas dan hidup semua," kata Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra Andre Rosiade saat dimintai konfirmasi.

Andre menjelaskan, Prabowo tak terlibat langsung dalam aksi pengamanan yang dilakukan Tim Mawar. Tim Mawar, sebut Andre, berinisiatif mengamankan sembilan aktivis. Kesembilannya kemudian 'dilepaskan' dalam keadaan hidup.

Dia menyebut banyak mantan aktivis 1998 yang memutuskan bergabung ke Partai Gerindra. Di antaranya Desmond J Mahesa dan Pius Lustrilanang. Hal itu, masih kata Andre, menjadi bukti bahwa Prabowo bukan pelaku penculikkan.

"Ini membuktikan bahwa Pak Prabowo itu bukan pelaku penculikan. Dia mengamankan, sehingga aktivis-aktivis itu aman," tutur Andre.

Andre, mengatakan, jika publik ingin mengetahui siapa dalang penculikkan, mereka seharusnya bertanya ke Wiranto. Sebab Wiranto saat itu menjabat Panglima TNI. 

"Nah, kalau mau tanya siapa yang menculik, tanya ke Pak wiranto sebagai Panglima ABRI saat itu. Siapa yang melakukan pengambilan terhadap orang-orang hilang itu? Tim Mawar yang Kopassus itu mengamankan 9 orang. Betul. Semuanya hidup, bebas. Bahkan ada yang sekarang jadi anggota DPR," jelasnya.

4. IKOHI jawab sanggahan Gerindra

Pilpres 2019: Masalah HAM Jadi Alasan IKOHI Menolak Mendukung PrabowoIDN Times/Irfan fathurohman

Menanggapi sanggahan Gerindra, Faisol mengatakan IKOHI akan tetap menilai Prabowo terlibat dalam penculikan 98. Sebab, kata dia, fakta persidangan militer sudah sangat jelas membuktikan hal itu.

“Saya dan teman-teman akan meminta pertanggung jawaban beliau, saya rasa sudah terang dari fakta persidangan. Yang pelakunya dipecat dari satuan kemiliteran waktu itu,” tuturnya.

5. IKOHI memberikan masukan kepada Jokowi

Pilpres 2019: Masalah HAM Jadi Alasan IKOHI Menolak Mendukung PrabowoIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Dalam kesempatan tersebut IKOHI juga memberikan saran kepada Jokowi agar tidak terlalu fokus membangun infrastruktur, namun harus juga memerhatikan penuntasan persoalan pelanggaran HAM agar tidak terus menghantui publik.

“Pak Jokowi kalau bisa jangan hanya memperhatikan infrastruktur. Kenapa tidak bisa memberikan perhatian kepada keluarga korban walaupun hanya sedikit orang,” kata Faisol.

Baca Juga: Terima Laporan Timnas PK, Jokowi Ingin Strategi Anti-Korupsi Dilakukan

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya