PKS Dukung Deklarasi KAMI, Katanya Biar Ada Penyeimbang Demokrasi

HNW menyayangkan intimidasi terjadi kepada deklarator KAMI

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid (HNW) mendukung deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia demi menjaga demokrasi di Indonesia. Sebab, PKS tak bisa sendirian menjadi unsur penyeimbang untuk demokrasi yang sehat.

“Saya mendukung deklarasi itu sebagai bentuk penghormatan terhadap prinsip negara demokrasi dan negara hukum,” kata HNW lewat keterangan tertulisnya, Kamis (20/8/20).

1. Delapan tuntutan KAMI menjadi kritik membangun bagi pemerintah

PKS Dukung Deklarasi KAMI, Katanya Biar Ada Penyeimbang DemokrasiDeklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Selasa (18/8/2020) di Taman Proklamasi (Youtube.com/realitaTV)

HNW menilai, deklarasi KAMI yang diselenggarakan Selasa (18/8/2020) di Tugu Proklamasi, Jakarta, merupakan bentuk dari kepedulian para tokoh nasional terhadap situasi bangsa dan negara saat ini yang memerlukan kepedulian dan kerja sama seluruh pihak.

“Delapan tuntutan KAMI bisa digunakan pemerintah menjadi masukan atau kritik membangun agar pemerintah selalu dalam koridor bisa melaksanakan amanat rakyat secara lebih baik,” ujarnya.

Baca Juga: Banyak Tokoh Deklarasi KAMI, Politikus PDIP: Mereka Barisan Sakit Hati

2. Kehadiran KAMI sebagai bentuk demokrasi yang sehat

PKS Dukung Deklarasi KAMI, Katanya Biar Ada Penyeimbang DemokrasiANTARA FOTO/Yashinta Difa

Wakil Ketua MPR RI itu berpendapat bahwa pandangan setiap warga negara, apalagi para tokoh nasional yang telah berkecimpung dan berpengalaman dalam mengurus negara, perlu menjadi perhatian seluruh pihak, bukan justru diintimidasi atau bahkan dihalangi.

“Kehadiran mereka justru menguatkan kerja mengisi kemerdekaan Indonesia, serta memastikan bahwa Indonesia masih menganut demokrasi, hukum dan hak asasi manusia,” ujarnya.

3. HNW imbau deklarator KAMI menggunakan hak hukum saat menerima intimidasi

PKS Dukung Deklarasi KAMI, Katanya Biar Ada Penyeimbang DemokrasiDeklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Selasa (18/8/2020) di Taman Proklamasi (Youtube.com/realitaTV)

HNW sangat menyayangkan, teror dan intimidasi serta pembajakan akun yang dialami sejumlah tokoh nasional yang mendeklarasikan KAMI.

Tokoh nasional yang deklarasikan KAMI di antaranya, Din Syamsudin, Rahmat Wahab Hasbullah, Gatot Nurmantyo, Rizal Ramli, Sri Edi Swasono, Meutya Hatta, dan Abdullah Hehamahua.

“Ironisnya, ancaman, perundungan, pembajakan dan teror tersebut justru terjadi ketika kita, bangsa Indonesia baru memperingati 75 tahun Indonesia merdeka, dan 75 tahun berkonstitusi UUD 45,” kata HNW.

Oleh sebab itu, HNW mengimbau tokoh KAMI untuk menggunakan hak hukum sebagai warga Indonesia, dan meminta aparat kepolisian segera mengusut tuntas adanya ancaman, teror, pembajakan akun, dan intimidasi terhadap deklarator KAMI tersebut.

“Proses penegakan hukum dan pengusutan penting dilakukan secara tuntas, untuk membuktikan bahwa Negara benar-benar melaksanakan Pancasila, dan menjamin kebebasan berserikat&berkumpul serta menyampaikan pendapat yang dijamin oleh konstitusi, UUDNRI 1945,” ujarnya.

4. Ini delapan tuntutan KAMI ke pemerintah

PKS Dukung Deklarasi KAMI, Katanya Biar Ada Penyeimbang DemokrasiSuasana saat Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Selasa (18/8/2020) di Taman Proklamasi (Youtube.com/realitaTV)

1. Mendesak penyelenggara negara, khususnya pemerintah, DPR, DPD, dan MPR untuk menegakkan penyelenggaraan dan pengelolaan negara sesuai dengan (tidak menyimpang dari) jiwa, semangat dan nilai Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya terdapat Pancasila yang ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945, dan diberlakukan kembali melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

2. Menuntut pemerintah agar bersungguh-sungguh menanggulangi pandemi COVID-19 untuk menyelamatkan rakyat Indonesia dengan tidak membiarkan rakyat menyelamatkan diri sendiri, sehingga menimbulkan banyak korban dengan mengalokasikan anggaran yang memadai, termasuk untuk membantu langsung rakyat miskin yang terdampak secara ekonomi.

3. Menuntut pemerintah bertanggung jawab mengatasi resesi ekonomi untuk menyelamatkan rakyat miskin, petani dan nelayan, guru/dosen, tenaga kerja bangsa sendiri, pelaku UMKM dan koperasi, serta pedagang informal daripada membela kepentingan pengusaha besar dan asing.

4. Menuntut penyelenggara negara, khususnya pemerintah dan DPR untuk memperbaiki praktik pembentukan hukum yang menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945. Kepada pemerintah dituntut untuk menghentikan penegakan hukum yang karut marut dan diskriminatif, memberantas mafia hukum, menghentikan kriminalisasi lawan-lawan politik, menangkap dan menghukum berat para penjarah kekayaan negara.

5. Menuntut penyelenggaraan negara untuk menghentikan sistem dan praktik korupsi, kolusi dam nepotisme (KKN), serta sistem dan praktik oligarki, kleptokrasi, politik dinasti dan penyelewengan/ penyalahgunaan kekuasaan.

6. Menuntut penyelenggara negara, khususnya pemerintah, DPR, DPD dan MPR untuk tidak memberi peluang bangkitnya komunisme, ideologi anti Pancasila lainnya, dan separatisme serta menghentikan stigmatisasi kelompok keagamaan dengan isu intoleransi, radikalisme, dan ekstremisme serta upaya memecah belah masyarakat. Begitu pula mendesak pemerintah agar menegakkan kebijakan ekonomi dan politik luar negeri bebas aktif, dengan tidak condong bertekuk lutut kepada negara tertentu.

7. Menuntut pemerintah untuk mengusut secara sungguh-sungguh dan tuntas terhadap pihak yang berupaya melalui jalur konstitusi, mengubah Dasar Negara Pancasila, sebagai upaya nyata untuk meruntuhkan NKRI hasil Proklamasi 17 Agustus 1945, agar tidak terulang upaya sejenis di masa yang akan datang.

8. Menuntut presiden untuk bertanggung jawab sesuai sumpah dan janji jabatannya serta mendesak lembaga-lembaga negara (MPR, DPR, DPD dan MK) untuk melaksanakan fungsi dan kewenangan konstitusionalnya demi menyelamatkan rakyat, bangsa dan negara Indonesia.

Baca Juga: Diduga Langgar Protokol Kesehatan, Deklarasi KAMI Disorot Satgas COVID

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya