Gelar Rakornas Hari Ini, PKS: Walau Pelukan Tetap Oposisi 

Rakornas PKS akan bahas Pilkada dan Pilpres 2024

Jakarta, IDN Times - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan menggelar Rapat Koordinasi Nasional 2019 yang akan dihadiri seluruh pengurus PKS di tingkat pusat dan daerah se-Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis-Sabtu (16/11).  

Juru Bicara PKS, Ahmad Fathul Bari memastikan Rakornas PKS akan mengukuhkan sikap oposisi. Hal itu karena Fathul melihat adanya peningkatan suara PKS sejak Pemilu 1999 (saat itu bernama PK) hingga sekarang menjadi bentuk apresiasi dan kepercayaan masyarakat yang harus dijaga.

1. Suara meningkat dua digit di Pemilu 2019, PKS percaya diri jadi oposisi

Gelar Rakornas Hari Ini, PKS: Walau Pelukan Tetap Oposisi IDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Pada tahun 1999, PKS (saat itu PK) memperoleh suara sebanyak 1.436.565 pemilih. Walaupun tidak lolos ambang batas suara dan berubah nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera, di Pemilu 2004 suara PKS meningkat tajam dengan perolehan 8.149.457 suara, lalu 8.204.946 di tahun 2009, 8.480.204 suara di tahun 2014, dan terakhir di Pemilu 2019 berhasil menembus dua digit dengan perolehan suara sebesar 11.493.663.

"Peningkatan kepercayaan publik terhadap PKS tentu tidak lepas dari dukungan penuh masyarakat serta ketulusan para kader dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat di berbagai lini dan aspek. Oleh karena itulah, pada Rakornas 2019, PKS berkomitmen untuk terus berupaya memberikan pelayanan terbaik, sehingga Rakornas 2018 diberi tema ‘Semakin Kokoh Melayani Rakyat’,” ujar Fathul.

"Rakornas 2019 juga akan kami jadikan momentum penegasan dan pengukuhan sikap oposisi PKS,” sambung Fathul.

Baca Juga: Biar Tetap Eksis, Partai Gelora Harus Rekrut Kader Militan PKS

2. Pelukan kebangsaan tidak berpengaruh pada sikap PKS

Gelar Rakornas Hari Ini, PKS: Walau Pelukan Tetap Oposisi ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Fathul menyampaikan, berbagai momentum yang terjadi sebelumnya, yang salah satunya dilakukan oleh Presiden PKS Sohibul Iman beserta Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Presiden Jokowi, yang oleh banyak kalangan disebut sebagai ‘Pelukan Kebangsaan’ tidak membuat perubahan sikap PKS untuk tetap menjalankan peran sebagai partai oposisi, yang akan menjadi penyeimbang jalannya demokrasi di negeri ini dan menjaga tetap adanya keberpihakan pemerintah terhadap rakyat.

"Walau kemarin Presiden PKS sempat berpelukan dengan Presiden Jokowi dan Surya Paloh yang notabene merupakan rival politik kami, tapi hal itu tidak mengubah sikap kami untuk tetap berada di luar pemerintahan. Walau pelukan, tapi tetap oposisi,” ujar Fathul.

3. Rakornas juga akan membahas Pilpres 2024

Gelar Rakornas Hari Ini, PKS: Walau Pelukan Tetap Oposisi IDN Times/Dhana Kencana

Selain agenda tersebut, PKS juga akan menggelar koordinasi di berbagai bidang oleh Ketua Umum PKS Sohibul Iman untuk mulai menyongsong kemenangan di Pemilu 2024, serta di agenda politik terdekat, yakni Pilkada serentak di tahun 2020.

"Berbagai agenda politik tentu akan dibahas, termasuk hal-hal yang mungkin terkait dengan Pemilu 2024, serta agenda Pilkada serentak di 2020. Tapi yang utama adalah melakukan konsolidasi guna menjaga kepercayaan masyarakat melalui upaya realisasi janji politik serta semakin mengokohkan pelayanan terhadap rakyat,” ujar Fathul.

Baca Juga: Pertemuan Surya Paloh dengan PKS Disindir Jokowi, Ini Kata NasDem

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya