Polda Metro: Kecepatan Bus Transjakarta 55,4 KM per Jam Saat Menabrak

Bus menghantam dan mendorong sejauh 17 meter

Jakarta, IDN Times - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bersama Traffic Accident Analysis (TAA) dari Korlantas Mabes Polri telah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan dua bus Transjakarta di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Selasa (26/10/2021).

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP diketahui bus Transjakarta yang menabrak melaju dengan kecepatan 55,4 km per jam.

“Secara visual dan pengukuran di lokasi itu memang kemarin dari CCTV perhitungan petugas kecepatan 55,4 km per jam saat terjadinya kecelakaan,” kata Argo di Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021).

1. Bus menghantam dan mendorong sejauh 17 meter

Polda Metro: Kecepatan Bus Transjakarta 55,4 KM per Jam Saat MenabrakDua bus Transjakarta kecelakaan di Jalan MT Haryono. (instagram.com/jktinfo)

Argo menjelaskan, karena diduga sang sopir dalam keadaan mengantuk sehingga mobil terus melaju dan akhirnya menabrak bus Transjakarta di depannya. Setelah menabrak, mobil terdorong sejauh 17 meter dari Halte Cawang-Ciliwung.

“Setelah 17 meter baru berhenti dan di situlah korban dievakuasi ada dua yang gak tertolong sopir dan penumpang,” ujar Argo.

Baca Juga: Kecelakaan Sebabkan Korban Jiwa, TransJakarta Evaluasi Operator

2. Sampel darah sopir negatif zat adiktif

Polda Metro: Kecepatan Bus Transjakarta 55,4 KM per Jam Saat MenabrakDua bus Transjakarta kecelakaan di Jalan MT Haryono. (instagram.com/jktinfo)

Ditlantas Polda Metro saat ini masih mendalami kemungkinan human error atau vehical error. Namun, Argo memastikan sang sopir tidak dalam keadaan mabuk.

“Untuk sopir kami sudah lakukan pengecekan sampel darah dari hasil visum, sementara gak ditemukan zat adiktif atau psikotoprika,” kata Argo.

3. Tim penyidik menggunakan metode 3D scanner

Polda Metro: Kecepatan Bus Transjakarta 55,4 KM per Jam Saat MenabrakDua bus Transjakarta kecelakaan di Jalan MT Haryono. (instagram.com/jktinfo)

Dalam olah TKP ini, tim penyidik menggunakan metode 3D scanner dalam melakukan simulasi rekontruksi. Metode ini digunakan untuk membantu menentukan penyebab terjadinya kecelakaan.

“Jadi alat ini menggambar 360 derajat dan di-print otomatis buat grafik video,” ujar Argo.

Atas peristiwa ini, 33 orang menjadi korban, dua di antaranya yakni sopir dan seorang penumpang laki-laki meninggal dunia. Sementara itu, lima orang lainnya luka berat dan 26 orang luka ringan.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Transjakarta di MT Haryono: 2 Tewas, 37 Luka-luka

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya