PSI Tanggapi Blunder di Kubu Oposisi Soal Gaji Guru Rp20 Juta

Usulan Mardani PKS soal gaji guru

Jakarta, IDN Times - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko ‘Jokowi’ Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menilai Badan Pemenangan Nasional (BPN) tidak kompak dengan capres-cawapresnya.

Sebab, Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno menepis keinginan Anggota DPR fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekaligus Wakil Ketua BPN, Mardani Ali Sera yang mau gaji guru dinaikkan hingga Rp20 juta.

“Ini sebenarnya yang lucu dari TKN sebelah, ketika Mardani akan usulkan kenaikan gaji Rp20 juta, tapi kemudian dibantah sendiri oleh Pak Prabowo dan Pak Sandi, ini menggambarkan ketika kekuasaan belum ada di tangan bahkan jauh dari tangan tapi mereka tidak miliki koordinasi yang baik,” kata Raja di Polda Metro Jaya, Kamis (22/11).

1. Raja Juli nilai kubu oposisi tidak kredibel

PSI Tanggapi Blunder di Kubu Oposisi Soal Gaji Guru Rp20 JutaIDN Times/Margith Juita Damanik

Sekjen PSI itu menilai bantahan Prabowo dan klarifikasi Sandiaga adalah bentuk blundernya kubu oposisi.

“Jadi ini adalah apa namanya waktu membuka mata rakyat bahwa memang oposis tidak kredibel itu benar, satu orang ngomong A kemudian dibantah kandidat yang lain,” ucapnya.

2. Raja Juli ungkap dan nilai lagi kasus blundernya oposisi

PSI Tanggapi Blunder di Kubu Oposisi Soal Gaji Guru Rp20 JutaIDN Times/Margith Juita Damanik

Tak hanya di situ, Raja Juli ungkap langkah oposisi yang menurutnya juga tidak kredibel. Hal serupa menurutnya terjadi ketika kubu oposisi usulkan uang dengan huruf braile.

“Bahkan mereka mengusulkan akan membuat uang dengan huruf braile. Kita tahu smua sejak 2004 sudah ada teman tuna netra bisa mengidentifikasi pecahan Rp100 ribu dari 2004,” kata Raja.

3. Raja Juli pertanyakan soal kepemimpinan kubu oposisi

PSI Tanggapi Blunder di Kubu Oposisi Soal Gaji Guru Rp20 JutaInstagram/@gracenat

Lebih lanjut, Raja malah pertanyakan kekuasaan di bawah kepemimpinan kubu oposisi yang menurutnya tak mengerti koordinasi.

“Jadi gimana menyandarkan kepemimpinan, memberikan kekuasaan kepada orang yang tidak memiliki cukup ilmu pengetahuan, tidak mengerti koordinasi,” ujarnya Raja.

Baca Juga: Prabowo Sebut Gaji Guru, TNI, Polri Terlalu Kecil

4. Prabowo enggan menjanjikan kenaikan gaji guru

PSI Tanggapi Blunder di Kubu Oposisi Soal Gaji Guru Rp20 JutaIDN Times/Irfan Fathurohman

Sementara itu Prabowo sebelumnya mengaku tak ingin muluk-muluk menjanjikan soal kenaikan gaji guru dan tenaga honorer jika kelak dirinya terpilih menjadi presiden di Pilpres 2019 mendatang. 

Prabowo mengaku dirinya tak mau banyak berjanji soal kenaikan gaji karena merasa tak ingin membohongi rakyat jika tak bisa memenuhi janji itu. 

"Kalau saya omong janji ini, janji itu, kan saya bohong kepada rakyat," kata Prabowo dalam acara Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-la, Jakarta, Rabu (21/11).

5. Sandiaga klarifikasi maksud Mardani

PSI Tanggapi Blunder di Kubu Oposisi Soal Gaji Guru Rp20 JutaIDN Times/Irfan Fathurohman

Sebenarnya kata Sandiaga fokus dari pernyataan Mardani Ali Sera terkait menaikan gaji guru hingga Rp20 juta itu bukan terkait pada nominal uang yang digelontorkan. Lebih dari pada itu kata Sandi justru berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan, bukan besaran gaji. 

"Kita ingin meningkatkan kesejahteraan guru-guru dan ingin meningkatkan status untuk yang honorer yang sudah belasan tahun bekerja," kata dia. 

Lagi pula kata dia jika dilihat saat ini sebenarnya gaji guru di kota-kota besar, misalnya di DKI jika ditambah dengan tunjangan sertifikasi tentu sudah lebih dari angka Rp20 juta.

Baca Juga: Mardani Ingin Gaji Guru Rp 20 Juta, Prabowo-Sandi: Gak Akan Sanggup

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya