Rommy Mengaku Dijebak, KPK: Oleh Teman-temannya Sendiri?

KPK tegaskan tidak adanya unsur politik dalam OTT Rommy

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah membantah pernyataan Ketua Umum PPP Romahurmuziy yang mengaku dirinya dijebak saat operasi tangkap tangan (OTT), Jumat (15/3).

“Dijebak oleh KPK atau dijebak oleh teman-temannya sendiri?
Kami sudah sering mendengar tersangka: saya dijebak, ada juga menggunakan berbagai dalil itu bukan satu soal yang penting karena kita tidak boleh bergantung pada tersangka,” Kata Febri dalam program ILC TV One, Selasa (19/3).

1. KPK tegaskan OTT Rommy tidak ada unsur politik

Rommy Mengaku Dijebak, KPK: Oleh Teman-temannya Sendiri?IDN Times/Irfan fathurohman

Febri menegaskan, apa yang dilakukan KPK dalam hal ini menangkap Rommy adalah murni proses hukum dan tidak sama sekali ada kaitannya dengan urusan politik.

“Saya ingin tegaskan satu hal. Apa yang dilakukan KPK ini adalah proses hukum saja jangan ditarik dengan konteks relasi politik yang lain,” ujar Febri.

Baca Juga: KPK: OTT Rommy Murni Penegakan Hukum dan Bukan Politik

2. Sebesar 60 persen kasus korupsi ialah jual beli posisi

Rommy Mengaku Dijebak, KPK: Oleh Teman-temannya Sendiri?(Ruang kerja Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin disegel oleh KPK) Istimewa

Febri mengatakan kasus yang selama ini ditangani KPK, hampir 60 persen pelaku korupsi adalah para politikus terkait jual beli jabatan atau posisi tertentu.

“Korupsi disektor politik benar adanya, kalau dihitung dari anggota DPR, DPRD ada 344 orang yang pernah diproses KPK. 60 persen karakternya di sektor politik. Ada kekuatan politik diperdagangkan untuk posisi tertentu,” papar Febri.

3. KPK yakin penindakan terhadap Rommy sesuai koridor hukum

Rommy Mengaku Dijebak, KPK: Oleh Teman-temannya Sendiri?(Juru bicara KPK Febri Diansyah dan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata) IDN Times/Santi Dewi

Kembali pada kasus yang menimpa Rommy, Febri mengatakan pihaknya sudah melakukan tindakan yang sesuai koridor hukum, tidak sama sekali ada unsur politik.

“Dugaan penerimaan uang telah teridentifikasi. Penerimaan ini sudah terjadi di rumahnya yang di Condet, ada komunikasi untuk membahas berapa uang yang akan diberikan, siapa yang harus ditemui untuk jabatan tersebut,” kata Febri.

“Kami mencoba hati-hati kalau buktinya kuat, kami berani untuk berjalan di koridor tersebut. Kami harus pastikan koridor kami adalah hanya hukum,” sambungnya.

Baca Juga: Soal Rommy PPP Jadi Tersangka, Mahfud MD Akan Buka-bukaan Malam Ini

4. Simpatisan PPP Rhoma Irama sesalkan Rommy yang melakukan korupsi

Rommy Mengaku Dijebak, KPK: Oleh Teman-temannya Sendiri?IDN Times/Irfan fathurohman

Sementara itu, raja dangdut sekaligus simpatisan PPP Rhoma Irama menyesalkan perbuatan Romy yang melakukan korupsi dengan menerima uang Rp300 juta dari dua pejabat Kemenag di Jawa Timur.

“Manusia itu tempatnya salah dan lupa. Tapi ketika yang bersalah ini adalah tokoh apalagi partai yang simbol islam: Kakbah (kiblat umat islam) ini sangat menyakitkan. Saya sangat merasa tercederai sebagai umat islam,” tuturnya saat ditanya Presiden Indonesia Lawyers Club Karni Ilayas.

Baca Juga: Ini Isi Surat Pengunduran Diri Rommy Sebagai Ketua Umum PPP

5. Rommy: saya dijebak KPK

Rommy Mengaku Dijebak, KPK: Oleh Teman-temannya Sendiri?DPD PPP

Sebelumnya, pernyataan Rommy yang mengaku dijebak disampaikan dalam surat pernyataan yang ditinggalkan untuk para wartawan di KPK.

"Saya merasa dijebak dengan sebuah tindakan yang tidak pernah saya duga, saya pikirkan, atau saya rencanakan. Bahkan, firasat pun tidak," kata Rommy lewat surat.

Rommy kemudian bercerita bahwa dirinya bersedia menerima silaturahim dengan sejumlah orang di lobi hotel. "Lobi hotel yang sangat terbuka dan semua tamu bisa melihatnya. Ternyata niat baik ini justru menjadi petaka," tulis dia.

Rommy mengatakan, penyidik menyampaikan bahwa dirinya sudah dibuntuti dalam hitungan bulan. "Inilah risiko menjadi juru bicara terdepan sebuah koalisi yang menginginkan Indonesia tetap dipimpin oleh paham nasionalisme-religius yang moderat," kata Rommy.

Dalam kasus ini, Rommy diduga menerima uang dengan total Rp300 juta dari dua pejabat Kemenag di Jawa Timur. Uang itu diduga sebagai komitmen kepada Rommy untuk membantu keduanya agar lolos dalam seleksi jabatan di wilayah Kemenag Jawa Timur.

Rommy dianggap mampu memuluskan mereka ikut seleksi karena ia dianggap mampu bekerja sama dengan pihak tertentu di Kemenag. Pada waktu itu, Haris melamar posisi Kakanwil Kemenag Jawa Timur. Sementara itu, Muafaq melamar posisi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik.

Baca Juga: OTT Rommy, KPK Geledah Kantor Wilayah Kemenag Jatim

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya