Sandiaga: Butuh Rp200 T untuk Memulihkan Ekonomi Akibat Virus Corona
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pengusaha sekaligus eks Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memprediksi kasus virus corona atau COVID-19 akan terus bertambah, dan menemui puncaknya pada akhir April. Melihat hal tersebut, Sandi memprediksi ekonomi Indonesia akan terus loyo.
Karena itu, Sandiaga mengusulkan kepada pemerintah untuk menyiapkan setidaknya Rp200 triliun, demi memulihkan perekonomian Indonesia.
“Untuk ekonomi paket yang cocok untuk Indonesia perlu Rp200 triliun secara keseluruhan paket ekonomi, di luar penanggulangan COVID-19," ujar dia saat telekonferensi melalui Google Meet, Kamis (26/3).
1. Anggaran Rp200 triliun dibagi ke empat golongan
Dari dana Rp200 triliun itu, Sandiaga mengusulkan dialokasikan ke empat golongan. Sebanyak 25 persen untuk masyarakat kurang mampu melalui program Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Sekitar 25 persen itu harus dilakukan direct transfer atau BLT kepada masyarakat yang ada di golongan rentan,” ujar dia.
Baca Juga: BPOM Berikan 4 Mobil Pemusnah Limbah Medis RS Darurat Virus Corona
2. Sebanyak 25 persen untuk pekerja informal atau pekerja harian
Editor’s picks
Kedua, 25 persen atau Rp50 triliun diberikan kepada masyarakat pekerja informal atau pekerja harian. Hal itu bisa dilakukan dengan cara memberikan paket likuiditas, sehingga tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan.
"Bisa diwujudkan dalam beberapa bentuk, salah satunya memastikan mereka untuk memberikan paket likuiditas, sehingga tidak perlu PHK," sebut Sandiaga.
3. Sebanyak Rp50 triliun untuk yang kehilangan pekerjaan
Paket ketiga, Sandiaga mengatakan, Rp50 triliun lainnya bisa digunakan untuk masyarakat yang kehilangan pekerjaan atau belum mendapat pekerjaan pada masa darurat wabah virus corona. Penyaluran bantuan itu bisa dilakukan menggunakan kartu pra-kerja, sesuai program pemerintah.
"Paket ketiga, 25 persen untuk yang kehilangan pekerjaan atau belum mendapatkan pekerjaan. Ini bisa melalui kartu pra kerja," ujar dia.
4. Sisanya diberikan ke sektor keuangan
Sedangkan 25 persen terakhir, bisa diberikan kepada sektor keuangan seperti perbankan. Menurut Sandiaga, sektor perbankan salah satu yang terdampak virus corona, karena masyarakat jadi sulit membayar cicilan.
"Bantuan di sektor keuangan juga pada saat ini diperlukan karena banyak perbankan yang mengalami kesulitan, karena masyarakat tentunya menghadapi COVID-19 ini akan kesulitan membayar cicilan, termasuk telepon," kata Sandiaga.
Baca Juga: Virus Corona Bisa Cepat Usai, Ini 5 Cara yang Sudah Terbukti Berhasil