Sekjen PBNU: Gus Sholah Gigih Memperjuangkan Nilai Kemanusiaan

Gus Sholah juga merekatkan nilai kebangsaan

Jakarta, IDN Times - Salahuddin Wahid atau biasa dipanggil Gus Sholah meninggal dunia hari ini pada pukul 20.55 WIB di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Faishal Zaini mengenang Gus Sholah sebagai sosok yang ‘getol’ memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.

“Beliau adalah sosok yang memiliki kegigihan dalam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan dan juga menjadi perekat nilai-nilai kebangsaan,” kata Faishal lewat keterangan tertulisnya, Minggu (2/1).

Sebelumnya, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng itu pernah mengomentari istilah NKRI Syariah, baginya, istilah tersebut tidak ada, menurutnya syariah Islam itu telah berjalan dalam kehidupan berbangsa.

"NKRI bersyariah itu tidak ada. Dahulu sila pertama 'Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.' Tujuh kata itu kemudian dicoret, menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa," kata dia dalam acara 'Pancasila Perekat Kita, Satu Nusa Satu Bangsa', di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (12/8).

Dahulu, lanjut dia, Undang-Undang Dasar 1945 juga mengandung kata syariah, tapi kini kata itu tidak ada.

"Jadi tidak ada juga istilah NKRI bersyariah. Bukan berarti kami juga anti syariah Islam, tidak. Di tataran Undang-Undang Dasar tidak ada syariah. Tapi ditataran Undang-Undang boleh, tidak ada masalah," ujar Gus Sholah.

"Syariah Islam jalan di Indonesia tanpa rumusan NKRI syariah. Jadi tidak perlu ada istilah itu," tambah dia.

Ia berpendapat undang-undang saat ini cukup banyak mengandung syariat Islam, baik universal maupun yang khusus sudah terdapat dalam undang-undang.

Baca Juga: 5 Fakta Tentang Gus Sholah, Adik Gus Dur yang Lekat dengan Tebuireng

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya