Serbia Konfirmasi BIN Beli 2500 Mortir demi Bombardir KKB di Papua 

Pembelian mortir dilakukan oleh PT Pindad untuk BIN

Jakarta, IDN Times - Kelompok pemantau yang berbasis di London, Conflict Armament Research (CAR) melaporkan, Badan Intelijen Negara (BIN) telah membeli 2.500 mortir dari Serbia untuk digunakan dalam serangan udara ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang berada di delapan desa, Papua.

Seperti disitat Reuters, mortir yang diproduksi oleh pembuat senjata milik Serbia, Krusic itu, dimodifikasi dengan cara tidak ditembakkan dari tabung mortir, tapi langsung dijatuhkan dari udara.

“Dikatakan senjata yang dikirim ke BIN juga termasuk 3.000 inisiator elektronik dan tiga perangkat pengatur waktu yang biasanya digunakan untuk meledakkan bahan peledak,” demikian laporan CAR yang ditulis Reuters, Rabu (8/6/2022).

1. Mortir 81 mm dijatuhkan ke kelompok separatis

Serbia Konfirmasi BIN Beli 2500 Mortir demi Bombardir KKB di Papua Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). (dok. TPNPB-OPM)

CAR dalam laporannya juga menyebut, telah mendapatkan konfirmasi dari seorang saksi mata sekaligus penyelidik hak asasi manusia (HAM) yang bekerja atas nama beberapa gereja. Menurut sumber tersebut, peluru mortir 81 mm itu digunakan dalam serangan ke kelompok separatis bersenjata pada bulan Oktober di delapan desa di Papua.

Sejauh ini, IDN Times telah mengonfirmasi temuan tersebut ke Deputi VII BIN, Wawan Purwanto, namun belum ada jawaban.

Namun begitu, DPR RI dalam waktu dekat akan menggelar sidang tertutup dengan BIN, membahas pembelian senjata.

Anggota Komisi I DPR dari fraksi PDIP Tubagus (TB) Hasanudin mengatakan, BIN dapat memperoleh senjata ringan untuk pertahanan diri agennya, tetapi setiap senjata kelas militer hanya diperuntukan pendidikan atau pelatihan dan bukan untuk tujuan tempur.

“Kita perlu melakukan audiensi terlebih dahulu dengan BIN dan memeriksa alasannya. Setelah itu kita akan memeriksa legalitasnya," katanya.

Baca Juga: Kepala BIN di Papua Mayjen TNI Abdul Haris Napoleon Wafat Hari Ini

2. Mortir dijatuhkan dari helikopter dan drone di wilayah Kiwirok

Serbia Konfirmasi BIN Beli 2500 Mortir demi Bombardir KKB di Papua Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). (dok. TPNPB-OPM)

Saksi lainnya, Pastor Yahya Uopmabin menjelaskan, bahwa dia menyaksikan serangan dari pegunungan terdekat, tempat pelarian banyak penduduk. Di mana helikopter dan drone sejak 10 Oktober 2021 menembak dan menjatuhkan amunisi di delapan desa di distrik Kiwirok selama beberapa hari.

“Tidak ada yang terbunuh, meskipun rumah dan beberapa gereja terbakar,” ujarnya.

Penyelenggara Proyek West Papua di Universitas Wollongong, yang menyerahkan laporan CAR ke Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB pada bulan April, Jim Elmslie, menyatakan senjata ofensif ini digunakan di wilayah sipil.

“Ini adalah pelanggaran hukum humaniter."

3. Serbia membenarkan telah menjual mortir ke PT Pindad

Serbia Konfirmasi BIN Beli 2500 Mortir demi Bombardir KKB di Papua Pindad MV2 4x4 (pindad.com)

Sementara itu, Serbia mengkonfirmasi Krusic membuat mortir berdaya ledak tinggi M-72, yang dijual ke pemasok senjata Serbia Zenitprom DOO pada Februari 2021 bersama dengan 3.000 inisiator elektronik dan perangkat pengatur waktu. Amunisi tersebut kemudian diekspor oleh Zenitprom DOO ke PT Pindad untuk BIN.

Pada 6 Oktober 2020, pada awal proses pengadaan, BIN memberikan sertifikat pengguna akhir kepada otoritas Serbia No. R-540/X/2020, yang menegaskan bahwa mereka akan menjadi pengguna eksklusif barang dalam konsinyasi dan bahwa amunisi tidak akan ditransfer atau dijual ke pihak lain tanpa izin dari pihak berwenang Serbia.

“Tidak ada permintaan untuk mentransfer senjata sebelum serangan di Papua,” kata pemerintah Serbia kepada CAR, menurut laporan tersebut.

Dalam laporannya, CAR mengatakan Serbia mengkonfirmasi nomor lot pada cangkang yang digunakan di Papua sama dengan yang dibeli oleh BIN. CAR mengatakan BIN telah memberi pemerintah Serbia sertifikasi verifikasi pengiriman.

IDN Times juga telah mencoba mengonfirmasi kepada Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose. Namun belum ada jawaban.

Baca Juga: Mahasiswa Demo di Patung Kuda Tuntut RUU DOB Papua Segera Disahkan

4. Hujan mortir setelah Kepala BIN Papua tewas ditembak KKB

Serbia Konfirmasi BIN Beli 2500 Mortir demi Bombardir KKB di Papua Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). (dok. TPNPB-OPM)

Sebelum hujan mortir di Oktober, Kepala BIN Daerah (Kabinda) Papua, Brigjen TNI Putu IGP Dani Nugraha Karya, meninggal dunia di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu 25 April.

Dani ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat meninjau lokasi pembakaran yang dilakukan KKB di Beoga, Kabupaten Puncak Jaya, Papua. Aksi pembakaran di Beoga berlangsung dua pekan sebelum peninjauan.

"Memang benar Brigjen TNI Putu Dani yang menjabat Kabinda dilaporkan meninggal di Beoga," kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya