Terciduk Bawa Bendera Bintang Kejora, Perindo Pecat Ketua DPD Sorong 

Sayang Mandabayan ditangkap di Bandara Manokwari

Jakarta, IDN Times - Sekjen Partai Perindo, Ahmad Rofiq membenarkan informasi yang menyebut Ketua DPD Partai Perindo Kota Sorong, Sayang Mandabayan, membawa bendera Bintang Kejora.

Sayang Mandabayan sebelumnya diberitakan membawa bendera Bintang Kejora berukuran 12x25 sentimeter sebanyak 1.500 lembar dan empat kaos bergambar monyet.

“Iya benar, dia (Sayang) bawa itu,” kata Rofiq kepada IDN Times, Selasa (3/8).

1. Sayang dipecat dari Perindo

Terciduk Bawa Bendera Bintang Kejora, Perindo Pecat Ketua DPD Sorong IDN Times/istimewa

Rofiq mengatakan setelah informasi tersebut terkonfimasi, partainya langsung mengambil keputusan dengan memecat Sayang Mandabayan dari keanggotaan partai. “Langsung kami pecat,” ujar dia.

Sayang Mandabayan, menurut keterangan tertulis kepolisian yang diterima IDN Times, ditangkap karena kedapatan membawa Bendera Bintang Kejora di Bandara Rendani Manokwari Jl. Trikora Rendani, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, pada Senin (2/9). 

Sayang Mandabayan mendarat setelah terbang dari Bandara DEO Sorong dengan dengan tujuan Bandara Rendani Manokwari dalam rangka menghadiri dan mengikuti Aksi Demo Damai pada tanggal 3 September 2019 di wilayah Kabupaten Manokwari.

Baca Juga: [Cek Fakta] Video Bule Kibarkan Bintang Kejora di Papua, Benarkah?

2. Gerak-gerik Sayang telah dicurigai petugas keamanan

Terciduk Bawa Bendera Bintang Kejora, Perindo Pecat Ketua DPD Sorong IDN Times/Galih Persiana

Penangkapan Sayang Mandabayan bermula dari kecurigaan Tim Avsec Bandara Rendani. Setelah diperiksa di Ruang Security Avsec Bandara Rendani Manokwari, petugas menemukan bendera-bendera bintang kejora yang disimpan di dalam koper berwarna merah. Sayang Mandabayan kemudian dibawa ke Mapolres Manokwari untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

3. Perindo gagal membina kader

Terciduk Bawa Bendera Bintang Kejora, Perindo Pecat Ketua DPD Sorong IDN Times/Galih Persiana

Pengamat intelijen dan keamanan negara Stanislaus Riyanta menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, Perindo gagal membina kadernya.

“Ini memang miris, ketika orang menjadi bagian dari partai politik resmi di Indonesia tetapi melakukan aksi yang mengarah kepada anti-NKRI, partai tersebut dapat dikatakan gagal dalam melakukan pembinaan terhadap kadernya,” ujarnya kepada IDN Times, Selasa (3/9).

Baca Juga: Delapan Tersangka Pengibar Bendera Bintang Kejora Dijerat Pasal Makar

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya