Tolak Pj Gubernur DKI Jakarta, Kapolda Fadil Imran: Saya Tidak Minat!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran menegaskan dirinya menolak penjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta. Hal itu ia sampaikan, menanggapi peluang menggantikan Anies Baswedan.
Gubernur Anies akan mengakhiri jabatannya pada 16 Oktober 2022.
“Saya tidak berminat, catat itu,” kata Fadil di Polda Metro Jaya, Selasa (24/5/2022).
Baca Juga: Kapolda Metro Fadil Imran Dinilai Berpeluang Jadi Pj Gubernur DKI
1. Fadil sebut masih banyak PR yang harus dia selesaikan
Bukan tanpa alasan Fadil menolak peluang untuk menduduki kursi nomor satu di DKI Jakarta. Ia sebut masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus ia kerjakan sebagai anggota Polri.
“Masih banyak PR yang harus saya selesaikan untuk menjaga Jakarta,” ujar Fadil.
Editor’s picks
Baca Juga: Anies Bertemu Direktur 8 Perusahaan Inggris Jajaki Peluang Investasi
2. Fadil masih ingin membantu Kapolri
Paling utama menurutnya, adalah keinginannya untuk terus membantu Kapolri, Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo.
“Dan saya masih ingin membantu Kapolri untuk mewujudkan Polri yang Presisi, Polri yang lebih baik,” kata Fadil menegaskan.
3. M. Taufik menilai Fadil Imran cocok jadi Pj Gubernur DKI Jakarta
Sebelumnya, politikus senior Gerindra DKI Jakarta, M Taufik sebut Kapolda Fadil Imran merupakan sosok yang tepat untuk Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan. Terlebih kewenangan Pj Gubernur berada di tangan Presiden Jokowi.
"Iya kemungkinan pasti ada, itu kewenangan presiden," kata M Taufik, Kamis (19/5/2022).