Uji Tembak Telah Dilakukan, Polisi Ungkap Fakta Peluru Nyasar di DPR

Senjata hanya media atau alat untuk meledakkan peluru

Jakarta, IDN Times - Polisi melakukan uji tembak senjata api (senpi) Glock 17 terkait insiden peluru nyasar ke Gedung DPR RI, Jakarta. Polisi ingin memastikan sasaran tembak Glock 17 dengan menggunakan peluru 9x19 mm luger. 

Uji tembak dilakukan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Selasa (23/10).

Dari uji tembak tersebut terungkap fakta-fakta untuk mengetahui lebih jelas kronologi peluru nyasar tersebut, apa saja?

1. Peluru 9x19 mm apapun senjatanya bisa mencapai jarak 300 meter

Uji Tembak Telah Dilakukan, Polisi Ungkap Fakta Peluru Nyasar di DPRIDN Times/Irfan Fathurohman

Dari hasil balistik diketahui, jarak Lapangan Tembak Senayan dengan Gedung DPR sejauh 321,4 meter. Maka uji tembak sejauh 300 meter ini dilakukan untuk membuktikan sasaran keefektifan sasaran dengan peluru yang dipakai pelaku yaitu 9x19 mm.

Namun demikian, Kasubid Senjata Api Kompol Arief Sumirat mengatakan bukan untuk uji alat tembak yaitu pistol glock 17 yang digunakan pelaku, tapi uji tembak ini untuk memastikan peluru yang mengenai sasaran.

“Jadi kita bicaranya peluru bukan senjata, jadi senjata hanya media atau alat untuk meledakan peluru. jadi ini menggunakan peluru 9x19 mm apapun senjatanya bisa mencapai jarak sejauh ini (300 m) jadi peluru bukan senjata. kebetulan pelaku menggunakan senjata merk glock,” kata Arief di Lapangan Tembak Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

2. Peluru 9x19 mm buatan PMC yang digunakan pelaku tidak efektif mengenai sasaran

Uji Tembak Telah Dilakukan, Polisi Ungkap Fakta Peluru Nyasar di DPRIDN Times/Irfan Fathurohman

Pantauan IDN Times ketika Anggota Gegana Mabes Polri Anang Yulianto menembakkan peluru 9x19 mm buatan PMC dengan berat 115 grain ke arah sasaran dengan jarak 300 meter sempat gagal sebanyak 7 kali.

Tapi yang terakhir menggunakan peluru 9x19mm buatan Pindad dengan berat 124 grain baru efektif mengenai sasaran.

“Pengaruh dari akurasi, kalau yang lebih berat tentunya akan lebih stabil menuju sasaran,” kata Anang.

Baca Juga: Penembakan Gedung DPR, Perbakin Larang Penggunaan Senjata Otomatis

3. Peluru 9x19 mm bisa menembus jarak 2000 meter, tapi apakah efektif?

Uji Tembak Telah Dilakukan, Polisi Ungkap Fakta Peluru Nyasar di DPRIDN Times/Irfan Fathurohman

Meski hanya efektif 30 meter, kata Arief, menurut referensi peluru 9x19 mm ini bisa mencapai jarak 2.000 meter namun tidak efektif.

“Jadi untuk jarak peluru kaliber 9x19 menurut referensi bisa sampai 2 ribu meter. Terbukti dengan dicoba sekarang dengan jarak 300 meter di kaca 6 mm kacanya tidak pecah tapi bolong. Berarti masih ada kekuatan menekan sasaran," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, juga dicoba di triplek 3 lapis masih tembus. "Itu berarti dia ada kekuatan untuk mendorong. kalau teori mengatakan ada kekuatan hingga 2 ribu meter bisa terbukti tapi tidak efektif,” terang Arief.

4. Switch auto tidak mempengaruhi akurasi tembakan

Uji Tembak Telah Dilakukan, Polisi Ungkap Fakta Peluru Nyasar di DPRIDN Times/Irfan Fathurohman

Mengenai senjata yang dimodifikasi pelaku menggunakan switch auto, menurut Arief, tidak masalah. Swich auto hanya alat penekan peluru lebih banyak dan cepat.

“Itu hanya alat saja harusnya kan sesuai triger, kalau ini langsung cepat, berarti switch tidak pengaruhi tekanan dia hanya media saja untuk menekan peluru lebih banyak lebih cepat,” ucap Arief.

5. Arief menampik jika ada jeda waktu dari peluru yang nyasar

Uji Tembak Telah Dilakukan, Polisi Ungkap Fakta Peluru Nyasar di DPR(Uji tembak peluru nyasar) IDN Times/Irfan Fathurohman

Terakhir dengan tegas Arief menampik jika kejadian peluru nyasar terjadi dengan adanya jeda waktu.

“Menurut saya tidak ada jeda, tapi pengakuan perlantai saja jam sekian, jam sekian baru ketahuan. Mungkin kalau konsentrasi semua melihat pasti pas waktunya gak ada jeda. Ini kan ada yang lapor jam sekian, jam sekian ada yang lapor besoknya. Logikanya kan identik semua berartikan satu laras,” ujar Arif.

Baca Juga: Polisi Uji Tembak di Mako Brimob Kelapa Dua, Reka Ulang Peluru Nyasar

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya