Wagub NTT: 178 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang

Josef Nae Soi sebelumnya menyebut 179 korban meninggal dunia

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi mengklarifikasi korban meninggal akibat bencana Siklon Tropis Seroja sebanyak 178 orang. Sebelumnya dalam paparan Josef pada Senin (12/4/2021), data korban meninggal disebut 179 orang.

"Ada kesalahan data kemarin, ada pencatatan dobel terhadap korban yang meninggal. Mohon maaf saya sampaikan jumlah korban sebanyak 178 orang," ujar Josef dikutip ANTARA, Rabu (14/4/2021).

1. Sebanyak 72 orang meninggal dunia di Flores Timur

Wagub NTT: 178 Orang Meninggal Akibat Banjir BandangWarga melintas di dekat rumah yang rusak akibat banjir bandang di Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Senin (5/4/2021) (ANTARA FOTO/Pion Ratuloli)

Rinciannya, Kota Kupang terdapat enam orang meninggal dunia, Kabupaten Flores Timur 72 orang meninggal dan dua dinyatakan hilang.

Kemudian di Kabupaten Malaka meninggal delapan orang, Kabupaten Lembata 46 orang meninggal serta 22 orang hilang.

Baca Juga: [UPDATE] 178 Meninggal dan 47 Orang Hilang Imbas Bencana di NTT

2. Sebanyak 28 orang meninggal dunia di Kabupaten Alor

Wagub NTT: 178 Orang Meninggal Akibat Banjir BandangSeorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak permukiman di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021) (ANTARA FOTO/HO/Dok BPBD Flores Timur)

Kemudian di Kabupaten Rote Ndao dan Ende masing-masing satu orang meninggal. Kabupaten Sabu Raijua tiga orang meninggal dan tujuh orang hilang, selanjutnya Kabupaten Alor terdapat 28 orang meninggal dan 13 hilang.

Di Kabupaten Kupang terdapat 12 orang meninggal dan tiga orang hilang. Terakhir di Kabupaten Sikka terdapat satu orang meninggal.

"Sedangkan korban yang masih dinyatakan hilang sebanyak 47 orang," kata Josef.

3. Listrik dan internet di NTT mulai pulih

Wagub NTT: 178 Orang Meninggal Akibat Banjir BandangANTARA FOTO/Kornelis Kaha

Mengenai listrik dan jaringan internet, Josef mengatakan sudah mulai pulih. Dia juga menyebut dengan bantuan operator telekomunikasi Telkomsel, jaringan komunikasi sudah mendekati normal.

"Dengan bantuan PLN (Perusahaan Listrik Negara), 60-70 persen listrik di wilayah terdampak bencana telah menyala," ujar Josef.

Sementara infrastruktur jembatan di wilayah terdampak mulai dipulihkan dengan bantuan alat berat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca Juga: Gubernur NTT Tolak Berlakukan Status Bencana Nasional, Kenapa?

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya