Waspada Varian Delta! 10 Daerah Ini Diminta Tingkatkan Testing-Tracing

Dari 5.000 sekuensing, 80 persen hasilnya varian Delta

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengimbau sepuluh provinsi di Indonesia yaitu Aceh, Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua untuk meningkatkan testing dan tracing untuk mendeteksi dini potensi penyebaran COVID-19 varian Delta.

"Positivity rates dan testing rates adalah indikator penting dalam menilai status transmisi atau penularan COVID-19. WHO juga merekomendasikan untuk suatu wilayah mampu melakukan testing minimal satu orang per 1.000 penduduk per minggu untuk mengukur upaya surveilans yang dilakukan," kata Siti Nadia Tarmizi dikutip ANTARA, Kamis (19/8/2021).

1. Kemenkes menargetkan testing mencapai 400.000 per hari

Waspada Varian Delta! 10 Daerah Ini Diminta Tingkatkan Testing-TracingIlustrasi Swab Test. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Nadia menjelaskan, upaya penemuan kasus dilakukan dengan memprioritaskan populasi yang berisiko tinggi untuk menularkan virus, yaitu pasien dengan kriteria suspek dan juga kontak erat.

Pada pekan lalu seluruh provinsi mampu mencapai testing rates yang ditetapkan. 

"Walaupun begitu dengan kapasitas yang ada, sesuai dengan instruksi, kita mampu dan akan terus menargetkan testing mencapai 400.000 tes per hari,” ujar Nadia.

Baca Juga: Luhut: Varian Delta COVID-19 Sangat Cepat Turunkan Saturasi Oksigen

2. Kemenkes akan melokalisasi wilayah yang berpotensi munculnya klaster

Waspada Varian Delta! 10 Daerah Ini Diminta Tingkatkan Testing-TracingIlustrasi Swab Test. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Menurut Nadia lonjakan kasus COVID-19 yang sempat terjadi di Jawa dan Bali hendaknya menjadi kewaspadaan bagi provinsi-provinsi di luar Jawa dan Bali, terutama karena adanya varian baru.

Ia menegaskan, varian Delta merupakan varian baru yang saat ini mulai mendominasi pelaporan varian di hampir seluruh negara di dunia. Varian ini harus selalu diwaspadai karena memiliki kemampuan penularan dan potensi gejala dan keparahan yang lebih tinggi.

“Kita berharap dan terus berupaya untuk melokalisasi setiap wilayah yang berpotensi munculnya klaster-klaster dan penularan aktif,” ujarnya.

3. 80 persen hasil sekuensing varian Delta

Waspada Varian Delta! 10 Daerah Ini Diminta Tingkatkan Testing-Tracingilustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Nadia memastikan Indonesia terus berupaya melakukan kegiatan sekuensing untuk memantau penyebaran varian baru, baik yang berasal dari luar maupun dalam negeri. Per 18 Agustus 2021, sudah lebih dari 5.000 sekuensing dilakukan dengan 80 persen hasil adalah varian Delta.

Nadia mengingatkan bagi provinsi atau daerah lain yang belum melaporkan atau belum menemukan varian ini juga untuk tetap waspada. Pemerintah daerah diharapkan aktif meningkatkan upaya testing dan tracing, dan melaporkan kasus-kasus yang masuk kriteria untuk dilakukan pemeriksaan sekuensing ke laboratorium rujukan.

“Sekali lagi, upaya pengendalian dan vaksinasi yang kita lakukan saat ini masih terbukti efektif untuk mencegah penularan, dan mencegah keparahan dan kematian akibat infeksi varian Delta ini,” ujarnya.

4. 7 provinsi harus memperbarui status kasus aktif

Waspada Varian Delta! 10 Daerah Ini Diminta Tingkatkan Testing-TracingSeorang tenaga kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri lengkap membawa sample tes usap (swab test) COVID-19 milik warga (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Dia juga mengungkapkan, lebih dari 60 ribu kasus yang tercatat sebagai kasus aktif adalah kasus-kasus yang terkonfirmasi positif lebih dari 21 hari yang lalu. Besar kemungkinan kasus-kasus ini telah sembuh atau meninggal dunia.

Menurutnya, beberapa provinsi dengan yang kemungkinan harus memperbarui status kasus aktif lebih dari seribu kasus adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, Sumatra Utara, Jawa Timur, Maluku, dan Kalimantan Tengah.

Nadia memastikan Kementerian Kesehatan sedang bekerja bersama provinsi-provinsi dan kabupaten/kota terkait untuk menyelesaikan updating status kasus-kasus ini.

“Karena kasus-kasus ini akan dirilis pada tanggal mereka dilaporkan, masih akan terjadi lonjakan-lonjakan jumlah kasus meninggal dan sembuh, dan mungkin juga kasus konfirmasi, akibat updating status dan rilis kasus lama ini,” ujarnya.

Baca Juga: IDI Papua: Varian Delta Sudah Menyebar ke Suku Pedalaman

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya