Yes! Angka Kesembuhan COVID-19 Indonesia 7,24 Persen Selisih Global
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Angka kasus sembuh COVID-19 Indonesia terus meningkat, hingga mencapai 80,84 persen sekarang ini. Angka tersebut memperlebar selisih angka kesembuhan Indonesia dengan global sebesar 7,24 persen.
“Satu bulan yang lalu kita masih berada di bawah rata-rata angka kesembuhan global, nah hari ini selisih kita dengan global itu mencapai 7,24 persen," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo dikutip ANTARA, Rabu (28/10/2020).
Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia
1. Kasus aktif COVID-19 Indonesia jauh di bawah kasus global
Doni menjelaskan, kasus aktif COVID-19 di Indonesia sedang mengalami penurunan, bahkan angka kasus virus corona di tanah air sekarang berada jauh di bawah kasus aktif global, yaitu berada pada posisi 15,74 persen.
“Saat ini di beberapa negara sedang mengalami penambahan kasus, sementara di negara kita alhamdulillah bisa stabil bertahan walau pun beberapa provinsi menunjukkan gejala peningkatan," tutur dia.
2. Angka kematian relatif tinggi dari global
Editor’s picks
Meski angka kesembuhan meningkat dan angka kasus aktif COVID-19 menurun, angka kematian masih relatif tinggi dari global.
"Namun kita yakini bahwa kerja keras dari para dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang semakin bertambah pengalaman, semakin bertambah pengetahuan untuk menangani pasien kita harapkan bisa semakin baik lagi," ujar Doni.
3. Kelompok usia rentan harus dijaga
Karena itu, Doni mengimbau masyarakat segera melakukan pemeriksaan jika melakukan kontak dekat dengan orang positif COVID-19, untuk mengetahui apakah terinfeksi virus corona atau tidak.
Dengan mengetahui kondisi klinis lebih cepat, kata dia, maka penanganan dan pengobatan dapat dilakukan dengan dini. Sehingga tidak sampai jatuh pada kondisi berat yang dapat menurunkan potensi kesembuhan pasien.
“Terutama yang harus kita jaga adalah kelompok yang sangat rentan, yaitu lansia dan mereka yang punya komorbid seperti halnya hipertensi kemudian diabet, penyakit jantung, ginjal, dan beberapa penyakit paru lainnya," ujarnya.
Baca Juga: [LINIMASA-4] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia