Kasus Rommy, Relasi Kuasa Parpol dan Kementerian Pangkal Persoalannya

Gerindra menilai relasi kuasa antara keduanya rawan

Jakarta, IDN Times - Keriuhan karena kasus korupsi yang menyeret nama mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy atau akrab disapa Rommy, terus menghangat. Yang terbaru, topik terkait korupsi yang dilakukan Rommy menjadi bahasan di acara Mata Najwa pada Rabu (20/3) malam dengan tema "Transaksi Haram Politik."

Sejumlah politikus yang hadir dalam acara tersebut di antaranya juru bicara Partai Solidaritas Indonesia Dini Purwono, politisi Golkar, Nusron Wahid, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Hendrawan Supratikno, hingga Wakil Ketua Umum (Waketum) Gerindra Ferry Juliantono.

Terkait kasus korupsi yang menjerat Rommy, Ferry menyebut hal itu erat kaitannya dengan relasi kuasa partai politik (parpol) dengan kementerian yang dipimpin orang dari parpol. 

1. Parpol punya relasi kuasa ke kementerian bisa mengarah ke hal negatif

Kasus Rommy, Relasi Kuasa Parpol dan Kementerian Pangkal PersoalannyaKetum PPP Rommy (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Kritikan cukup keras disampaikan oleh Ferry terkait kasus Rommy yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) di Surabaya, Jawa Timur. Menurut Ferry, kejadian ketua umum partai politik (parpol) terjerat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah wujud buruknya relasi kuasa yang terjadi antara parpol dengan kementerian.

"Yang menjadi masalah dari kasus Rommy adalah parpol punya relasi kekuasaan seperti Rommy dengan Menag (Menteri Agama) sehingga bisa menggunakan kuasanya dengan embel-embel uang," kritik Ferry.

Baca Juga: KPK Temukan Uang di Kantor Menag, Moeldoko: di Kantor Gue Juga Ada

2. Mengapresiasi penegakan hukum kepada Rommy

Kasus Rommy, Relasi Kuasa Parpol dan Kementerian Pangkal PersoalannyaRommy keluar gedung KPK (Axel Jo Harianja/IDN Times)

Lebih lanjut lagi, Ferry Juliantono juga menyampaikan apresiasinya kepada KPK. Menurut Waketum Gerindra tersebut, apa yang dilakukan KPK adalah wujud penegakan hukum yang tajam ke atas, tidak hanya ke bawah, atau ke rakyat-rakyat kecil.

"Kita selalu berharap penegakan hukum tidak tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Nah, kasus ini (Romahurmuziy) sudah memperlihatkan hal itu," puji Ferry.

3. Gerindra mengaku punya transparansi keuangan yang baik

Kasus Rommy, Relasi Kuasa Parpol dan Kementerian Pangkal PersoalannyaIDN Times/Irfan fathurohman

Merespons hangatnya kasus ketua umum parpol yang terjerat korupsi, Ferry tak luput menjabarkan bahwa partainya merupakan partai yang bersih dari korupsi. Menurut Ferry, laporan keuangan dari Gerindra termasuk salah satu yang baik dan bersih.

"Transparan sekali (keuangan partai Gerindra) di kami, karena sudah ada beberapa lembaga, termasuk BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), yang mengatakan keuangan Gerindra relatif cukup baik," jelas Ferry.

Baca Juga: KPK Berharap Rommy Akui Perbuatan Korupsinya

Topik:

  • Anata Siregar
  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya