Lukas Enembe: Papua Butuh Kehidupan, bukan Pembangunan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Hadir dalam acara Mata Najwa pada Rabu (21/8) malam, Gubernur Papua, Lukas Enembe, menjelaskan terkait respons terhadap kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat.
Menurutnya, masalah terkait mahasiswa Papua di Surabaya tak boleh disepelekan. Dia menegaskan, itu bisa jadi dianggap sebagai upaya menyepelekan masyarakat Papua.
1. Desak aparat usut kasus ini
Menurut Enembe, ia mengkhawatirkan aksi massa di sejumlah kota di Papua dan Papua Barat bisa meningkat ke level yang mencemaskan.
”Kami khawatir eskalasi aksi massa. Apabila orang Papua direndahkan, kami tidak terima. Sekarang ya bagaimana penyelesaiannya. Mereka yang berlaku belum ditangkap, tak boleh ini masalah soal Papua disepelekan,” ujar Enembe.
Baca Juga: Selidiki Dugaan Rasialisme Papua, Kodam V Brawijaya Periksa Anggotanya
2. Bendera Merah-Putih tidak pernah diturunkan di asrama tersebut
Editor’s picks
Lebih lanjut, Lukas Enembe juga memaparkan terkait isu penurunan bendera di Asrama Mahasiswa Papua (AMP) di Surabaya. Menurutnya, laporan yang diterima olehnya menyebutkan bahwa tak ada itu isu penurunan bendera apalagi sampai dibuang ke selokan.
”Kita coba komunikasi laporan yang terjadi kepada mahasiswa, dan bendera (Merah-Putih) tidak pernah diturunkan. Itu bukan perbuatan mahasiswa Papua tapi tindakan orang lain,” ujarnya.
3. Gubernur Papua beri respons keras
Menutup ucapannya, Lukas Enembe juga menyebutkan sebuah respons keras terkait isu Papua. Baginya, perbaikan di Papua tak harus melulu soal infrastruktur dan pembangunan.
”Orang Papua itu butuh kehidupan, bukan pembangunan!”, tegas Enembe.
Baca Juga: Kemenkominfo Blokir Layanan Data di Papua dan Papua Barat