Rapid Test Kit COVID-19 yang Dibeli Spanyol dari Tiongkok Tak Efektif!

Sensitivitas alat ini hanya 30 persen saja!

Spanyol, IDN Times – Alat uji (tes kit) COVID-19 dari Tiongkok dianggap kurang akurat. Laboratorium mikrobiologi melaporkan bahwa tes cepat (rapid test) infeksi virus corona yang diperoleh oleh Pemerintah Spanyol memiliki sensitivitas 30 persen padahal seharusnya melebihi 80 persen.

Laman berbahasa Spanyol, El País, melaporkan bahwa tes cepat yang sangat diantisipasi tersebut sejatinya digunakan pemerintah untuk mendapatkan gambaran dari polulasi, soal ukuran sebenarnya dari penularan di Spanyol. Nyatanya, hasil tes cepat tidak bekerja seperti yang diharapkan.

“Hasil tes pendahuluan tidak terlalu menggembirakan. Mereka tidak mendeteksi kasus positif seperti yang diharapkan," kata seorang sumber yang berpartisipasi dalam tes,” ungkap sumber El Pais, Rabu (25/3).

1. Rapid Test tidak bekerja sebaik yang diharapkan

Rapid Test Kit COVID-19 yang Dibeli Spanyol dari Tiongkok Tak Efektif!Petugas medis lakukan rapid test di Stadion Patriot Chandrabaga/ instagram@bangpepen03

Alat tes cepat yang diproduksi oleh perusahaan Tiongkok, yang berbasis di Shenzhen, Bioeasy, memiliki sensitivitas 30 persen, padahal seharusnya di atas 80 persen. Salah satu ahli mikrobiologi yang telah menganalisis perangkat tes dari Tiongkok itu memastikan bahwa dengan nilai itu, tidak masuk akal untuk menggunakan tes ini.

Kesimpulan para ahli yang telah mengevaluasi alat  deteksi cepat ini ini adalah bahwa mereka harus melanjutkan lagi menggunakan tes yang digunakan saat ini yakni Real Time PCR.

Tes deteksi virus corona yang saat ini digunakan oleh laboratorium mikrobiologi rumah sakit Spanyol didasarkan pada teknik molekuler yang disebut PCR (reaksi berantai polimerase) yang mendeteksi RNA virus dalam sampel eksudat nasofaring, (tongkat dimasukkan melalui hidung atau melalui mulut) untuk mengumpulkan spesimen lendir atau dikenal dengan istilah uji swab.

Baca Juga: Susahnya Mendaftar Rapid Test COVID-19 di Jawa Barat via PIKOBAR

2. RT-PCR adalah tes yang membutuhkan peralatan khusus dan hasilnya diketahui dalam 4 jam

Rapid Test Kit COVID-19 yang Dibeli Spanyol dari Tiongkok Tak Efektif!Foto hanya ilustrasi. (Humas Pemkab Bekasi)

Tes PCR dianggap melelahkan dan membutuhkan peralatan khusus. Reaksi berlangsung di dalam mesin yang disebut thermocyclists secara seketika. Hasilnya bisa diperoleh dalam waktu 4 jam.

Tes cepat  yang oleh para ahli disebut buruk itu dilakukan di Galicia, Andalusia, atau yang dimulai oleh Dewan Kota Madrid Rabu (25/3) lalu. Sampel diambil dari pasien tanpa pasien meninggalkan mobil. Disebut cepat hanya karena cara sampel diambil, lalu  analisisnya masih memakai tes PCR di laboratorium.

Tes cepat, di sisi lain, bekerja dengan cara yang mirip dengan tes kehamilan: sampel juga diambil dari daerah nasofaring diencerkan dan disimpan dalam cartridge dengan strip tes yang ditandai dengan garis-garis jika positif, negatif atau tidak valid. Tes mendeteksi keberadaan antigen dan dapat hasil di dalam 10 hingga 15 menit.

Tetapi dengan rendahnya sensitivitas dari hasil alat tes produksi Bioeasy, tidak masuk akal untuk menggunakannya sebagai screening besar-besaran. Pasalnya tes cepat ini tidak menghapus pekerjaan PCR, yaitu dalam banyak hal pasien harus dibawa untuk melakukan tes PCR.

Kalau sensitivitasnya rendah, ketika dites dan hasilnya negatif, sulit untuk mengetahui apakah hasilnya benar negatif atau negatif palsu. Artinya, pasien sebenarnya mungkin terinfeksi.

El Pais mendapatkan akses ke dokumen dari Masyarakat Spanyol untuk Penyakit Menular dan Mikrobiologi Klinis (SEIMC) yang dikirim ke otoritas kesehatan termasuk ke Institut Kesehatan Carlos III. Anjuran dari tim ahli, jangan gunakan tes cepat ini dan terus melakukan cara RT-PCR.

3. Pemerintah Spanyol ingin mengadakan tes besar-besaran untuk virus corona

Rapid Test Kit COVID-19 yang Dibeli Spanyol dari Tiongkok Tak Efektif!Petugas medis mengenakan pakaian pelindung melambaikan tangan dari Unit Perawatan Intensif Rumah Sakit La Paz, di Madrid, Spanyol, pada 18 Maret 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Sergio Perez

Pemerintah telah membeli 340.000 perangkat tes cepat dan bermaksud melakukan screening besar-besaran kepada  pekerja kesehatan dan manula yang  dirawat di rumah sakit, dan kemudian memperluasnya ke populasi lain. Rabu pekan ini, pemerintah mengumumkan bahwa mereka telah memesan 5,5 juta unit perangkat tes ini, tetapi tidak diketahui apakah mereka berasal dari pabrikan yang sama.

Sumber di otoritas kesehatan Spanyol menyebutkan, hasil deteksi sensitivitas tidak sesuai dengan apa yang mereka (produsen) sampaikan di lembar teknis.

4. Kedutaan Besar Tiongkok di Spanyol mengatakan bahwa pasokan medis yang disumbangkan Tiongkok ke negara lain tidak termasuk produk Bioeasy

Rapid Test Kit COVID-19 yang Dibeli Spanyol dari Tiongkok Tak Efektif!Bantuan Alat Kesehatan dari Investor Tiongkok ke Indonesia (Dok. Kemenko Marves)

Kontroversi soal kemampuan alat tes dari Tiongkok itu ditanggapi oleh Pemerintah Tiongkok.  Lewat akun Twitter Kedutaan Besar Tiongkok di Spanyol, disebutkan bahwa Kementerian Perdagangan Tiongkok memberi Spanyol daftar pabrikan alat uji cepat dan bahwa Bioeasy tidak ada di antara daftar itu. Kedubes  menambahkan bahwa produk Bioeasy belum dapat  lisensi dari Administrasi Produk Medis Nasional Tiongkok untuk menjual produk-produknya.

Kasus terinfeksi COVID-19 di Spanyol telah meningkat menjadi lebih dari 56.000-an, yang tertinggi keempat di dunia, di belakang Tiongkok, Italia, dan AS. Mereka juga memiliki lebih dari 4 ribu kematian akibat virus corona, yang kedua terbesar di dunia.

Sejak 26 Maret 2020, AS menduduki peringkat teratas dalam jumlah terinfeksi COVID-19.

Baca Juga: Pilih Rapid Test untuk COVID-19, Pemerintah Siapkan 1 Juta Kit 

Artikel ini diterjemahkan oleh Naila Pringgadani dari sumber El Pais.

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya