Dito Ariotedjo: Timnas Indonesia Tidak Menurun Prestasinya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menghadiri acara Millenials Memilih yang dihelat IDN Times setiap hari Rabu, Dito Ariotedjo, caleg DPR RI dari Partai Golkar, sampaikan beberapa jawaban menarik terkait isu-isu sepakbola dan olahraga nasional.
Salah satu yang menjadi fokus utama tentu polemik Edy Rahmayadi dan PSSI, serta bagaimana nasib olahraga Indonesia setelah kesuksesan besar usai penyelenggaraan Asian Games 2018 dan Asian Para Games 2018.
1. Sepakbola tidak ada penurunan
Ditanya oleh netizen via live Instagram IDN Times terkait prestasi timnas sepakbola Indonesia, Dito merasa tidak ada penurunan. "Bila melihat dari Asian Games 2018 hingga Piala AFF 2018, sebenarnya tidak ada penurunan karena memang prestasi timnas sepakbola Indonesia stagnan," kata Dito.
2. Asian Games 2018 adalah era baru olahraga Indonesia
Terkait kesuksesan pemerintah Indonesia menghelat Asian Games 2018 dan meraih prestasi secara capaian medali, Dito beranggapan bahwa Asian Games 2018 adalah era baru yang membanggakan bagi olahraga di Indonesia. "Di Asian Games, kita tidak hanya mencapai titik terbaik dalam raihan medali, tapi juga menunjukkan kapabilitas kita dalam menyelenggarakan event olahraga besar di Benua Asia," kata Dito.
3. Edy Rahmayadi tidak menyalahi hukum
Editor’s picks
Menurut Dito, Edy Rahmayadi sebenarnya tidak menyalahi hukum dan aturan. Tapi, ia coba memahami ekspektasi masyarakat Indonesia. "Sebenarnya, menurut hemat saya, Pak Edy tidak menyalahi hukum dan aturan yang berlaku. PSSI adalah federasi yang tidak terikat dengan pemerintah secara langsung. Tapi, euforia masyarakat Indonesia ke sepakbola sangat tinggi jadi wajar mereka mengekspresikan kekecewaan kepada Ketua Umum PSSI," ujar Dito.
4. Persiapan atlet usia dini untuk SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020
Menurut Dito, pemerintah melalui Kemenpora sudah mempersiapkan banyak hal untuk menyambut agenda olahraga internasional di 2019 dan 2020. "Satu yang sudah kami persiapkan adalah persiapan atlet usia dini. Untuk atlet-atlet, kami sudah bina dari teman-teman yang masih berusia 12 tahun," ujar Dito.
Dito juga menambahkan bagi salah satu agendanya adalah menggalakkan sport industry. "Intinya, kami ingin anak-anak muda potensial yang berbakat tidak malu mempunyai mimpi menjadi atlet nasional," tambah Dito.
5. Gunakan kongres PSSI di Januari untuk tentukan nasib Edy Rahmayadi
Mendapat pertanyaan dari netizen di live Instagram IDN Times terkait cara menurunkan Edy Rahmayadi, Dito berujar bahwa ia menghormati PSSI dan meminta federasi memanfaatkan kongres. "Menurut saya, menurunkan Pak Edy itu tergantung kepada kedaulatan organisasi ya (PSSI). Di Januari nanti akan ada kongres (Kongres Luar Biasa), jadi manfaatkan itu sebaik-baiknya untuk aspirasi masyarakat terkait Pak Edy," ujar Dito.