Kebakaran Hutan Hebat di Yunani, 80 Orang Tewas

Sejauh ini, tidak ada WNI yang menjadi korban

Sedikitnya 80 orang tewas dalam insiden kebakaran hutan di Yunani. Petugas penyelamat terus melakukan usaha intensif untuk mencari orang-orang yang dinyatakan hilang. 

Sedikitnya 9 orang dirawat di unit darurat dan 11 anak dirawat di rumah sakit, demikian diungkap otoritas setempat. Dikutip dari situs Guardian, Kamis (26/7), petugas mendatangi rumah demi rumah serta mobil di pinggiran pemukiman seiring kebakaran hutan di dekat Athena. 

1. Korban diyakini akan terus bertambah

Kebakaran Hutan Hebat di Yunani, 80 Orang TewasKebakaran di Yunani (ANTARA FOTO/REUTERS/Costas Baltas)

Sementara layanan kedaruratan menerima banyak telepon dari warga yang kehilangan orang terdekat. Meski belum ada angka resmi yang dirilis, Wali Kota Marathon Ilias Psinakis, yakin korban akan terus bertambah. "Saya pikir, mereka menemukan lima (korban lagi) hari ini--40 orang dinyatakan hilang pukul 5 pagi tadi ketika saya meninggalkan balai kota," kata dia kepada Ant1 TV. 

Setidaknya dua pertiga dari jumlah rumah di Distrik Marathon, termasuk di Mati, terdampak kebakaran tersebut. "Rumah-rumah itu sudah tak bisa lagi dihuni," kata dia. 

Kebakaran ini mulai terjadi pada Senin sore (23/7), di Gunung Penteli di Semenanjung Attika. Api dengan cepat melalap tempat-tempat peristirahatan pinggir pantai dan memaksa ribuan orang pergi meninggalkan wilayah itu.

Hingga Rabu, setidaknya sudah 80 orang kehilangan nyawa dan 187 lagi cedera dalam kebakaran itu, yang menjadi tragedi kebakaran paling maut dalam satu dasawarsa terakhir.

Constantine Michalos yang mengepalai kamar dagang dan industri Athena mengatakan bahwa api mematikan itu menyebar lebih luas karena dipicu angin yang bertiup kencang. "Angin mengubah arah (api) menit demi menit sehingga menyebabkan operasi penyelamatan sangat sulit," kata dia kepada stasiun radio RTÉ saat mengunjungi Mati. 

Dia bahkan membandingkan wilayah yang habis dilalap si jago merah dengan wilayah Suriah ketika mendapat serangan bom hebat.

Kebakaran hutan itu dinilai sebagai bencana alam paling buruk sejak kebakaran di Semenanjung Peloponnese tahun 2007. Sebanyak 63 orang tewas dalam kebakaran 11 tahun lalu itu. 

2. Sejauh ini, tidak ada WNI yang menjadi korban

Kebakaran Hutan Hebat di Yunani, 80 Orang TewasIlustrasi rumah sakit (Pixabay)

Dikutip dari situs Antara, tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban dalam bencana kebakaran yang melanda Yunani, terutama di Rafina, Pikermi, Mati, Neo Voutzas, Kinetta dan sekitar wilayah Utara Athena/ Timur Attica itu.

Pensosbud KBRI di Athena Kristina Natalia kepada Antara London, menyebutkan hingga saat ini sedikitnya sebanyak 164 orang dewasa serta 23 anak-anak mengalami luka serius.

Terkait kejadian tersebut, KBRI di Athena telah menyampaikan ucapan turut berduka cita kepada para korban kebakaran melalui pemerintah Yunani.

Duta Besar Ferry Adamhar bersama Koordinator Fungsi Konsuler KBRI mengunjungi lokasi kejadian dan bekerja sama dengan petugas dari Pemerintah setempat di lapangan untuk mengetahui dan melakukan investigasi kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban baik yang meninggal maupun yang mengalami luka-luka.

KBRI sejak Selasa memberi imbauan kepada masyarakat Indonesia di Yunani, agar berhati-hati dan menghindari wilayah-wilayah yang menjadi tempat kebakaran hutan tersebut dan segera menghubungi KBRI apabila membutuhkan bantuan. Hotline KBRI Athena 24 jam.

3. PBB menyampaikan belasungkawa

Kebakaran Hutan Hebat di Yunani, 80 Orang Tewasun.org

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan duka cita yang mendalam kepada kerabat para korban dan pemerintah Yunani yang sedang menghadapi bencana kebakaran itu. 

Melalui juru bicaranya, Stephane Dujarric, Guterres pada saat yang sama memuji langkah nasional yang dilakukan pihak berwenang Yunani dalam menangani kebakaran tersebut. "Perserikatan Bangsa-bangsa selalu siap mendukung pemerintah dan upaya internasional dalam menangani bencana ini," kata Dujarric. 

Baca juga: Gelombang Panas Jepang Tewaskan 65 Orang dalam Sepekan

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya