Linimasa: Daftar Kecelakaan Kapal Sepanjang 2018

Daftar kecelakaan kapal yang tenggelam di perairan Indonesia

Jakarta, IDN Times - Hidup di negara kepulauan seperti Indonesia, rakyat masih menjadikan kapal sebagai salah satu transportasi andalan. Namun, kecelakaan-kecelakaan kapal yang marak belakangan ini membuat hati siapapun was-was. 

Kecelakaan yang paling disorot tahun 2018 adalah tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sinar Bangun di Danau Toba. Selain karena jumlah korban yang tinggi, kecelakaan itu disorot karena menggambarkan masih buruk dan tidak amannya layanan transportasi laut kita. 

Berikut, deretan kecelakaan kapal yang menelan korban jiwa selama 2018 di perairan Indonesia: 

 

1. 14 Agustus: KM Kairos

Linimasa: Daftar Kecelakaan Kapal Sepanjang 2018ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Kapal Motor (KM) Kairos hilang kontak saat melakukan pelayaran dari Kota Bitung di Sulawesi Utara menuju Pulau Batang Dua, Ternate. Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas B Ternate mengerahkan armadanya untuk mencari KM Kairos.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Ternate Muhammad Arafah mengatakan, tim SAR gabungan sejak Selasa pagi (14/8) mencari KM Kairos di perairan Batang Dua.

Kapal yang mengangkut 13 penumpang dan tujuh Anak Buah Kapal (ABK) itu bertolak dari Bitung menuju Pulau Batang Dua pada Minggu (12/8) sekitar pukul 02.00 Wita tanpa sepengetahuan petugas Dermaga Ruko, Bitung. Kapal itu dijadwalkan tiba di Pulau Batang Dua pukul 14.00 Wita, namun hingga hari ini belum tiba.

2. 4 Agustus: Kapal Satya Kencana Alami Kebakaran

Linimasa: Daftar Kecelakaan Kapal Sepanjang 2018Dok.IDN Times/Banjarmasin Area

Kapal Satya Kencana berpenumpang 250 orang dikabarkan terbakar di perairan Laut Jawa, tepatnya sekitar 54 mil barat daya perairan Tanjung Selatan, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, pada Sabtu (4/8).

3. 19 Juli: KM Orange

Linimasa: Daftar Kecelakaan Kapal Sepanjang 2018Antara FOTO/Sigit Kurniawan

KM Orange tenggelam di perairan Cikeruh Wetan 2, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten. Saat kejadian, KM tersebut mengangkut 24 orang, termasuk rombongan peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB). 

Di hari nahas itu, kapal ini berangkat dari Dermaga Pulau Tinjil dengan tujuan Dermaga Binuangeun sekitar pukul 12.00 WIB. Berselang dua jam, kapal dihantam ombak setinggi 5 meter dan air laut masuk ke dalam mesin kapal sehingga tenggelam.

Akibatnya, dua orang tewas. IPB memastikan semua peneliti dan tamu yang menumpang di kapal itu selamat.

Baca juga: Ini Daftar Korban Selamat KM Orange yang Tenggelam di Banten

4. 3 Juli: KM Lestari Maju

Linimasa: Daftar Kecelakaan Kapal Sepanjang 2018IDN Times/Sukma Shakti

KM Lestari Maju tenggelam saat berlayar di perairan Selayar, Sulawesi Selatan pada hari Selasa, pukul 13.48 WITA. Saat itu, kapal dalam perjalanan dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba ke Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Selayar.

Saat berlayar, kapal ini mengangkut 164 orang, termasuk nakhoda. Padahal, secara resmi yang tercatat di manifes itu 144 orang. "Informasinya, 20 orang naik tanpa tiket. Kita evakuasi lebih dari manifes," kata Kepala Bagian Humas Basarnas Marsudi.

Setelah pemeriksaan lebih lanjut ditemukan indikasi bahwa kapal tersebut rusak. Akibatnya, air laut masuk ke bagian dek kapal lantai bawah. Akibat insiden ini, 36 orang meninggal dunia.

Terkait kecelakaan itu, Polda Sulawesi Selatan menahan nakhoda KM Lestari Maju, Agus Susanto dan perwira Syahbandar Pelabuhan Bira, Kuat Maryanto. Keduanya dinyatakan sebagai tersangka karena dinilai lalai dalam menjalankan tugas. Tak hanya mereka, polisi juga menetapkan pemilik KM Lestari Maju, Hendra Yowono, sebagai tersangka.

5. 22 Juni: KM Ramos Risma Marisi

Linimasa: Daftar Kecelakaan Kapal Sepanjang 2018Kapal menjadi salah satu andalan warga dan turis di sekitar Danau Toba. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Tenggelamnya kapal ini berselang beberapa hari dari KM Sinar Bangun. Insiden karamnya kapal ini terjadi pada Jumat malam (22/6) sekitar pukul 19.30 WIB. 

Kecelakaan ini bermula ketika kapal mengantarkan penumpang dari Pelabuhan Sibandang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara ke Pelabuhan Nainggolan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Total jumlah anak buah kapal yang tersisa adalah lima orang, yakni Joifan Situmorang, Rahmat Dani, Sahat Simorangkir, Jolom Sipayung, dan Ama Monang Lumban Raja.

Saat kembali dari Pelabuhan Sibandang, lampu kapal mati. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal menabrak bambu. Ama, si nakhoda, kemudian meminta kepada Joifan dan Rahmat untuk masuk ke dalam air dan mengecek kondisi baling-baling kapal.

Mereka berdua kemudian mendorong kapal tersebut hingga terdampar di pinggir danau. Tetapi, begitu telah tiba di pinggir danau, keduanya terbawa arus kencang hingga kembali ke tengah danau.

Baca juga: Lagi, Kapal Motor Alami Kecelakaan di Perairan Danau Toba 

Joifan berhasil berenang kembali ke pinggir danau. Namun, Rahmat dinyatakan hilang karena kelelahan sehingga tidak berhasil sampai ke pinggir Danau Toba. 

6. 18 Juni: KM Sinar Bangun

Linimasa: Daftar Kecelakaan Kapal Sepanjang 2018Foto yang menunjukkan dugaan tubuh korban tenggelamnya KM Sinar Bangun. (Basarnas)

Kapal Motor (KM) Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, 18 Juni 2018 lalu. Kecelakaan itu mengakibatkan empat penumpang meninggal dan diperkirakan 183 lainnya hilang.

Kasus tenggelamnya Sinar Bangun mendapat sorotan luas karena beberapa faktor. Pertama, kapasitas kapal yang hanya 40 penumpang. Tapi di hari nahas itu, KM Sinar Bangun disesaki hingga 211 orang. Kedua, proses pencarian korban dihentikan ketika sebagian besar korban belum ditemukan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang ikut memantau perkembangan KM Sinar Bangun pada Sabtu (23/6) mengatakan, awalnya laporan yang masuk menyatakan bahwa kapal mengangkut 141 orang. Hari itu, kata dia, ternyata ada tambahan 70 orang penumpang.

Kapal yang kelebihan muatan itu tak kuasa menahan gelombang Danau Toba saat cuaca buruk melanda sehingga tenggelam.

Tim gabungan Badan SAR Nasional (Basarnas) melakukan pencarian selama dua pekan. Tim gabungan hanya berhasil menemukan sedikitnya 19 korban selamat. Sementara, 164 korban diperkirakan terjebak di dalam kapal.

Meski Basarnas kemudian berhasil menemukan titik yang diduga menjadi lokasi karamnya Sinar bangun, pencarian terpaksa dihentikan pada Selasa, (3/7) karena beberapa hal. Salah satunya, mempertimbangkan kondisi korban yang dipastikan sudah tak utuh lagi.

Selain itu, Basarnas juga terhambat medan dan keterbatasan alat. Objek yang diduga bagian dari Sinar Bangun itu berada di kedalaman 450 meter. Sedangkan, tim hanya mampu menyelam hingga kedalaman 80 meter saja.

Setelah proses pencarian dihentikan, Bupati Simalungun JR Saragih memberikan sumbangan berupa monumen yang bertuliskan 164 nama-nama korban yang masih belum ditemukan. Monumen ini dibuat untuk memudahkan keluarga korban berziarah nantinya.

Baca juga: Tragedi KM Sinar Bangun: Potret Ketamakan Pengusaha dan Abainya Aparat

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau
  • Sugeng Wahyudi
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya