Peringati Kerusuhan 98, Keluarga Korban Tabur Bunga di Mal Klender

Mereka juga mengunjungi TPU Pondok Rangon

Jakarta, IDN Times - Krisis finansial di Asia menjadi pemicu terjadinya Kerusuhan 98. Hari ini, Senin (13/5), Komnas Perempuan, Komisi Untuk Orang Hilang Dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Amnesty International Indonesia, Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI), serta keluarga korban Kerusuhan 98, memperingati 21 tahun reformasi sekaligus penaburan bunga di Mal Yogya atau yang sekarang dikenal sebagai Mal Klender, yang berlokasi di Jakarta Timur.

Seperti yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya, para keluarga korban yang tewas di Mal Klender melakukan penaburan bunga di sekitar lokasi tersebut. Bagaimana selengkapnya acara ini berlangsung?

1. Kerusuhan 98 menjadi peristiwa paling gelap di Indonesia

Peringati Kerusuhan 98, Keluarga Korban Tabur Bunga di Mal KlenderIDN Times/Jihaan Risviani Tabriiz

Setiap jatuh pada 13 Mei, selalu diperingati sebagai peristiwa kerusuhan 98 dan sekaligus tahun ini sebagai 21 tahun reformasi.

Dimas, perwakilan dari Kontras mengatakan, peristiwa Mei '98 menjadi peristiwa paling gelap di Indonesia, sebab banyak korban meninggal pada peristiwa tersebut. Tercatat ada 1.192 korban, di mana 85 di antaranya perempuan, khususnya etnis Tionghoa, yang diperkosa secara berkelompok. Ada juga ratusan properti rusak, termasuk Mal Klender.

"Seperti gedung yang di belakang saya ini (Mal Klender) adalah salah satu yang menjadi saksi bisu brutalitas aparat keamanan, yang waktu itu mengamankan situasi politik Indonesia," ujar dia.

2. Keluarga korban melakukan tabur bunga

Peringati Kerusuhan 98, Keluarga Korban Tabur Bunga di Mal KlenderIDN Times/Jihaan Risviani Tabriiz

Seperti yang dilakukan tahun-tahun sebelumnya, keluarga korban yang tewas di Mal Klender melakukan penaburan bunga di sekitar lokasi tersebut mulai pukul 07.30 WIB.

Selain itu, keluarga korban juga mengheningkan cipta sejenak dan melakukan pembacaan do'a bagi para jasad yang telah berjasa pada era reformasi tersebut.

Baca Juga: Kesaksian Tragedi Mei 98: Menyamar Jadi Warga Pribumi Hingga Mengurung di Rumah

3. Keluarga mengunjungi makam korban kerusuhan 98

Peringati Kerusuhan 98, Keluarga Korban Tabur Bunga di Mal KlenderIDN Times/Jihaan Risviani Tabriiz

Selain penaburan bunga di Mal Klender, keluarga korban hari ini juga mengunjungi makam korban kerusuhan '98 yang bertempat di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.

Maria Sanu, ibu korban bernama Stevanus Sanu mengapresiasi pemerintahan DKI Jakarta yang saat itu masih di bawah Jokowi. Diwakilkan wakil gubernur saat itu yakni Ahok, keluarga korban serta Komnas HAM meresmikan Monumen Mei 1998 sebagai pengenang peristiwa besar yang sangat memilukan itu.
 

4. Pemerintah diharapkan memperhatikan peristiwa kerusuhan 98

Peringati Kerusuhan 98, Keluarga Korban Tabur Bunga di Mal KlenderIDN Times/Jihaan Risviani Tabriiz

Para keluarga korban berharap pemerintah memberikan keadilan dan juga pemulihan bagi korban serta keluarganya. Mereka juga berharap kasus ini bisa dituntaskan, karena peristiwa tersebut merupakan pelanggaran HAM terbesar dan terberat bagi bangsa Indonesia.

Pemerintah juga diharapkan menjadikan tragedi Mei 1998 sebagai tolak ukur dan refleksi demokrasi di Indonesia, di mana perjuangan masyarakat menggerus pemerintahan otoriter yang harus mengorbankan banyak nyawa.

Baca Juga: Ibu Korban Tragedi 98: Jokowi Rangkul Para Pelanggar HAM Berat

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya