[CEK FAKTA] Tim Medis Lupa Jenis Vaksin, Sertifikat Harus Disimpan?

Data vaksinasi tersimpan di aplikasi Pcare

Jakarta, IDN Times - Pesan berantai terkait sertifikat vaksin COVID-19 beredar luas di WhatsApp. Dalam pesan itu tertulis sertifikat vaksin yang diperoleh penerima vaksin dosis pertama melalui WhatsApp harus disimpan.

"Serifikat vaksin diterima via WA harus disimpan, jangan sampai kedelete," bunyi cuplikan pesan berantai tersebut.

Hal itu disebut harus dilakukan karena Indonesia memiliki enam jenis vaksin yang diimpor dari luar negeri. Sedangkan, para petugas medis, tidak akan mengingat jenis vaksin yang diberikan pada dosis pertama.

Oleh karena itu, setifikat vaksinasi harus disimpan agar petugas medis tidak salah memberikan vaksin pada penyuntikkan dosis kedua. Karena kesalahan pemberian vaksin dosis kedua akan berakibat fatal bagi tubuh.

Namun, apakah isi pesan berantai tersebut benar?

Baca Juga: [CEK FAKTA] Kalau Vaksin COVID-19 Bermasalah, Indonesia Tak Bisa Gugat

1. Kementerian Kominfo menyatakan informasi kurang tepat

[CEK FAKTA] Tim Medis Lupa Jenis Vaksin, Sertifikat Harus Disimpan?Tangkapan layar pesan berantai. (kominfo)

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) menyatakan informasi dalam pesan berantai terkait petugas medis lupa jenis vaksin dosis pertama kurang tepat. Penyataan ini tertuang dalam laporan isu hoaks vaksin COVID-19 pada Senin (8/3/2021).

"Berdasarkan penelusuran, informasi bahwa sertifikat vaksin COVID-19 yang diterima via WhatsApp harus disimpan untuk menghindari kesalahan pemberian jenis vaksin saat vaksin yang kedua karena tim medis tidak akan mengingat jenis/tipe vaksin yang sudah diberikan adalah kurang tepat," tulis Kominfo.

2. Data vaksinasi tersimpan di aplikasi Pcare

[CEK FAKTA] Tim Medis Lupa Jenis Vaksin, Sertifikat Harus Disimpan?Nakes lansia di Puskesmas Kramat Jati menerima kartu vaksin setelah divaksinasi/Dok. Kemenkes

Kominfo telah melakukan koordinasi dengan Tim Jalahoaks dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta. Dinkes DKI menerangkan seluruh data vaksinasi sudah tersimpan rapi dalam aplikasi Pcare.

Sehingga, petugas medis bisa mengetahui jenis vaksin yang diberikan kepada setiap peserta vaksinasi.

"Informasi tanggal, nomor batch hingga merek vaksin setiap penerima vaksin COVID-19 telah tercatat pada aplikasi Pcare, yakni sistem informasi satu data vaksinasi COVID-19," ungkap Kominfo.

Baca Juga: Airlangga: Target Vaksinasi Akan  Dinaikkan Jadi 1 Juta per Hari

3. Jenis vaksin yang dipakai di Indonesia

[CEK FAKTA] Tim Medis Lupa Jenis Vaksin, Sertifikat Harus Disimpan?Seorang pekerja media divaksinasi/Dok. Kominfo

Indonesia memang berencana menggunakan vaksin COVID-19 yang diproduksi enam pabrikan berbeda, namun tak semuanya impor. Rinciannya adalah vaksin dari Sinovac, AstraZeneca, Merah Putih, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer.

Akan tetapi, hingga Selasa (9/3/2021), vaksin COVID-19 yang telah digunakan untuk vaksinasi ialah buatan Sinovac. Sedangkan, vaksin AstraZeneca yang baru datang di Indonesia pada Senin (8/3/2021) belum mulai digunakan.

Namun, vaksin AstraZeneca telah memperoleh izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sehingga tak lama lagi akan diberikan untuk masyarakat.

Baca Juga: [BREAKING] BPOM Beri Izin Penggunaan Darurat Vaksin AstraZeneca

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya