[CEK FAKTA] Vaksin COVID-19 Berisiko Tinggi bagi Perempuan Menstruasi?

Yuk cek dulu faktanya di sini!

Jakarta, IDN Times - Sebuah unggahan yang menginformasikan bahaya vaksinasi COVID-19 bagi perempuan yang sedang menstruasi beredar di Facebook. Dalam ungahan itu, akun DrAditi Raghuvanshi mengimbau perempuan tidak melakukan vaksinasi saat menstruasi serta lima hari sebelum dan sesudahnya.

Akun Facebook asal India itu menyebut perempuan yang sedang menstruasi berisiko tinggi karena vaksin dapat menurunkan imunitas.

"Jangan divaksin sebelum dan setelah 5 hari menstruasi karena kekebalan akan sangat berkurang selama menstruasi. Dosis vaksin mula-mula menurunkan imunitas kemudian membangun imunitas, sehingga beresiko tinggi menyerang orang yang divaksinasi selama menstruasi," cuplikan tulisan akun yang mengaku sebagai ahli bedah ginekologi dan petugas medis AIIMS Bhopal Madhya Pradesh, India, tersebut.

Namun, benarkah informasi yang dipaparkan akun Facebook itu?

Baca Juga: [CEK FAKTA] Pasukan Tentara Indonesia Berangkat ke Palestina? 

1. Perempuan yang sedang menstruasi bisa ikut vaksinasi

[CEK FAKTA] Vaksin COVID-19 Berisiko Tinggi bagi Perempuan Menstruasi?Sejumlah tenaga kesehatan mengikuti vaksinasi dosis pertama vaksin COVID-19 Sinovac di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (4/2/2021) (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Satgas Penanganan COVID-19 menegaskan informasi yang diunggah akun DrAditi Raghuvanshi adalah hoaks. Di laman resminya, covid19.go.id, Satgas COVID-19 menyatakan perempuan yang sedang menstruasi dapat menerima vaksinasi COVID-19.

Perempuan yang sedang menstruasi boleh dan aman untuk divaksinasi. Apabila ada gejala seperti nyeri haid yang tidak tertahankan, vaksinasi COVID-19 bisa ditunda satu hingga tiga hari sesuai dengan gejala yang dialami.

2. WHO sebut tidak ada penelitian ilmiah

[CEK FAKTA] Vaksin COVID-19 Berisiko Tinggi bagi Perempuan Menstruasi?Bendera berkibar di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss (www.who.int)

Selain itu, Satgas COVID-19 menyatakan WHO juga tidak membenarkan informasi perempuan yang sedang menstruasi berisiko tinggi untuk vaksinasi. WHO menegaskan tidak ada dasar ilmiah terkait klaim tersebut.

Pemerintah India pun sudah mengumumkan bahwa informasi bahaya vaksinasi tersebut tidak berdasar. Mereka meminta masyarakat tak terjebak dengan isu hoaks.

Baca Juga: [CEK FAKTA] PM Israel Akan Bunuh Muslim dengan Vaksin COVID-19?

3. Kominfo catat ada 189 isu hoaks terkait vaksinasi

[CEK FAKTA] Vaksin COVID-19 Berisiko Tinggi bagi Perempuan Menstruasi?IDN Times/Sukma Shakti

Di sisi lain, per Selasa (18/5/2021), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI menyatakan menemukan 189 konten hoaks terkait vaksinasi COVID-19. Ratusan konten itu tersebar di Facebook, Instagram, Twitter, YouTube, dan TikTok.

Kominfo mengatakan, di laman kominfo.go.id, ratusan konten hoaks itu disebar secara berulang hingga 1.466 sebaran. Namun, saat ini sudah diturunkan.

Berikut rincian sebaran konten yang telah diturunkan:

Facebook: 1.327 sebaran.
Instagram: sembilan sebaran.
Twitter: 74 sebaran.
YouTube: 41 sebaran.
TikTok: 15 sebaran.

Baca Juga: [CEK FAKTA] Benarkah Putin Bertemu Erdogan di Turki Bahas Palestina?

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya