Cerita Mahasiswa Rantau Tinggalkan Indekos di Jakarta Selama Pandemik

Penyewa tetap harus bayar indekos meski dapat diskon

Jakarta, IDN Times - Denyut aktivitas Ibu Kota Jakarta seakan terhenti saat pandemik COVID-19 masuk ke Indonesia. Bukan hanya pusat perbelanjaan dan perkantoran yang menghentikan aktivitasnya untuk menekan laju penularan virus, bisnis indekos juga ikut terimbas karena ditinggal para penyewanya.

Sejumlah indekos ibu kota mendadak sepi setelah karyawan melakukan work from home dan mahasiswa kuliah online setelah kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Pengalaman meninggalkan kamar kos selama pandemik turut dialami oleh Fadli, mahasiswa semester empat di salah satu universitas swasta di Jakarta. Pemuda asal Kabupaten Bekasi ini memilih pulang kampung selama mengikuti perkuliahan daring.

Terhitung sejak awal April 2020, ia pun pulang ke kampung halaman dan meninggalkan kamar kosnya.

"Kalau barang-barang sih gak dibawa balik, ditinggal aja gitu di kosan," ungkap Fadli kepada IDN Times, Senin (8/3/2021).

1. Uang sewa kamar kos harus tetap dibayar

Cerita Mahasiswa Rantau Tinggalkan Indekos di Jakarta Selama PandemikIlustrasi kamar kos tidak dihuni. IDN Times/Asrhawi Muin

Fadli memang belum tahu kapan pembelajaran tatap muka di kampus akan dimulai lagi. Ia beralasan sengaja meninggalkan barang di kamar indekos karena tak ingin ribet mencari kos saat kampus kembali dibuka.

"Malas bawa baliknya aja sih. Sama malas kalau harus cari kosan lagi pas udah boleh masuk," tuturnya.

Tapi, diakui Fadli, meninggalkan barang di indekos seperti yang dilakukan ada konsekuensinya. Uang sewa kamar harus tetap dibayar, meski mendapatkan potongan harga.

"Kalau dulu bayarnya Rp1,5 juta. Nah, karena gak ditempati, jadi dapat diskon Rp300 ribu," ujarnya.

Baca Juga: Kisah Perantau Jalani Lebaran di Jakarta, Salat Id di Atap Indekos 

2. Strategi pengelola indekos beri diskon

Cerita Mahasiswa Rantau Tinggalkan Indekos di Jakarta Selama PandemikIlustrasi petugas vila (Dok. Kemenparekraf).

Pemberian diskon serupa juga dilakukan indekos mahasiswi di kawasan Jakarta Barat yang dikelola oleh Atun. Ia mengaku ada penghuni kos yang meninggalkan barang setahun dan mendapatkan diskon harga sewa.

"Di kosan ini ada yang dapat diskon, dari Rp1,4 juta jadi Rp1,1 juta. Yang didiskon itu yang pulang lama, dari Maret," ungkap Atun dihubungi terpisah.

Pemberian diskon ini bukan tanpa alasan. Pemilik indekos ingin mempertahankan penghuni kamar agar tidak berpaling.

Maklum saja, indekos mahasiswa atau mahasiswi di masa pandemik COVID-19 sangat sepi. Di kos yang dikelola Atun, belasan kamar tak berpenghuni.

"Mulai COVID, Maret, langsung pada balik. Jadi otomatis sepi selama setahun," ucapnya.

Sepinya indekos ini juga dirasakan Felly, seorang pengelola indekos mahasiswa dan mahasiswi di Jakarta. Puluhan kamar kosnya kini tak berpenghuni.

"Sekarang keadaan kos kosong. Sementara pada berhenti (menyewa kamar kos)," ucap Felly terpisah.

3. Secercah harapan indekos mahasiswa kembali ramai

Cerita Mahasiswa Rantau Tinggalkan Indekos di Jakarta Selama PandemikIndekos. Febriana Sinta/IDN Times

Pemerintah sedang mempersiapkan sekolah, termasuk kampus, agar bisa kembali melakukan pembelajaran tatap muka pada Juli 2021. Persiapan ini seiring dengan digalakkannya vaksinasi untuk para tenaga pendidik.

Hal ini diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, usai mendampingi Presiden Joko "Jokowi" Widodo meninjau proses vaksinasi massal COVID-19 di SMA 70 Bulungan, Jakarta.

Terkait kabar tersebut, secercah harapan kesunyian indekos segera berakhir pun kini dirasakan Atun. Tepatnya, setelah pemerintah mengumumkan rencana kembali menggelar pembelajaran tatap muka.

"Alhamdulillah kalau akan normal lagi, belajar tatap muka seperti biasa. Biasanya kalau kampus masuk pada nyari kos," ungkap Atun.

Ia mengakui beragam pertanyaan terkait ketersediaan kamar kos mulai bermunculan. Meski, belum ada yang akhirnya memutuskan menyewa kamar.

"Banyak kemarin (yang tanya kamar kos), sekarang tapi gak ada, mungkin mau lebaran," kata dia.

Atun dan Felly pun kini berharap kampus bisa kembali dibuka dengan pembelajaran yang aman penyebaran COVID-19. Sehingga, indekos pun bisa ramai seperti sediakala.

Baca Juga: Menanti Akhir Sunyi Indekos Mahasiswa di Jakarta

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya