COVID-19 Bisa Melonjak karena Orang Bergegas Mudik sebelum Dilarang

Pemudik berisiko menularkan atau tertular COVID-19

Jakarta, IDN Times - Jumlah penumpang di stasiun dan terminal yang meninggalkan Jakarta mengalami peningkatan. Hal ini terjadi dalam beberapa hari menjelang masa larangan mudik Lebaran 2021 pada tanggal 6-17 Mei 2021.

Sebagian masyarakat ramai-ramai mudik sebelum mudik dilarang. Terkait dengan fenomena ini, epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman, memperkirakan akan terjadi peningkatan kasus COVID-19.

"Adanya perilaku mudik di situasi pandemik belum terkendali ini tentu sangat jelas, dari sisi sains tidak terbantahkan, (kasus COVID-19) itu akan meningkatkan," kata Dicky kepada IDN Times, Selasa (4/5/2021).

Ia menjelaskan, dalam epidemiologi, pemudik masuk dalam kelompok yang berisiko menularkan maupun tertular virus corona.

Baca Juga: MTI: Tolak Pengecualian Mudik Atau Cabut Larangan Mudik Sekalian

1. Peningkatan kasus bisa terlihat dari berbagai aspek

COVID-19 Bisa Melonjak karena Orang Bergegas Mudik sebelum DilarangBus antarkota antarprovinsi bersiap memberangkatkan penumpang di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (26/4/2021). (ANTARA/Dewa Wiguna)

Menurutnya, di Indonesia, data peningkatan kasus COVID-19 akibat mudik bisa dilihat dari berbagai aspek. Di antaranya tingkat hunian rumah sakit hingga angka kematian.

"Kemudian dari sisi test positivity rate juga bisa naik bahkan bisa sampai dua kali yang sebelumnya," kata Dicky.

"Jika itu tidak terlihat dari kasus harian, itu karena masalah deteksi data saja," jelasnya.

2. Mutasi COVID-19 dari Inggris, India dan Afrika Selatan jadi ancaman

COVID-19 Bisa Melonjak karena Orang Bergegas Mudik sebelum DilarangIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, Dicky mengatakan, mutasi virus corona yang sudah masuk ke Indonesia saat ini juga menjadi ancaman. Sebab, penularan COVID-19 akibat virus yang bermutasi tersebut lebih cepat.

"(Varian baru) tentu dampaknya akan lebih besar kepada Lebaran tahun ini, peningkatan kasusnya di masyarakat. Saya tidak menyampaikan yang dilaporkan pemerintah, itu beda lagi," kata Dicky.

Setidaknya saat ini terdapat tiga mutasi COVID-19 yang sudah masuk ke Indonesia. Ketiganya yakni mutasi dari Afrika Selatan, Inggris (B117) dan terbaru dari India.

Baca Juga: Menkes Akui Sistem Testing COVID-19 Indonesia Salah secara Epidemologi

3. Pemerintah perlu tingkatkan 3T dan gencarkan vaksinasi

COVID-19 Bisa Melonjak karena Orang Bergegas Mudik sebelum DilarangTim Swab Hunter saat melaksanakan razia dan tes swab massal. IDN Times/ Dok istimewa

Oleh karena itu, ia menyarankan pemerintah untuk meningkatkan 3T (testing, tracing dan treatment). Serta, menggencarkan program vaksinasi COVID-19.

"Skala testing kita belum sesuai dengan jumlah penduduk dan eskalasi pandemik. Nah ini yang masih jadi PR," ucapnya.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Ribuan Santri di Tasikmalaya Nekat Pulang

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya