Kemenkes: Baru 1.000 RS Aktif Update Data Ruang Rawat Inap di Sinarap

Padahal ada 3.039 rumah sakit di Indonesia

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memiliki website dan aplikasi Sistem Informasi Rawat Inap (Siranap). Aplikasi ini membantu masyarakat mengetahui ketersediaan ruang rawat di rumah sakit.

Namun, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan hingga saat ini baru 1.000 rumah sakit yang aktif memperbarui data ruang rawat inap di Sinarap.

"Semua rumah sakit yang sudah teregistrasi di Kemenkes, sebenarnya sudah memiliki akses dalam mengisikan data di Siranap, tapi yang mulai mengisi baru sekitar 1.000 rumah sakit," kata Nadia dikutip dari ANTARA, Selasa (20/7/2021).

1. Tercatat ada 3.039 rumah sakit di Indonesia

Kemenkes: Baru 1.000 RS Aktif Update Data Ruang Rawat Inap di SinarapIlustrasi rumah sakit (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Nadia mengajak pengelola RS untuk aktif memperbarui data ketersediaan ruang rawat inap di Sinarap. Sebab, hal tersebut bisa membantu masyarakat yang membutuhkan perawatan inap di RS.

Berdasarkan laporan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), di Tanah Air hingga April 2021 terdapat 3.039 RS.

Baca Juga: Resmi Dibuka, RS Darurat Asrama Haji Layani Pasien COVID Gejala Berat

2. Akui Sinarap belum optimal

Kemenkes: Baru 1.000 RS Aktif Update Data Ruang Rawat Inap di SinarapSistem Informasi Rawat Inap (Sinarap) Kemenkes.

Oleh karena itu, Nadia mengakui layanan Siranap yang berbasis data real time belum berfungsi optimal. Hal itu diakibatkan pembaruan informasi yang dilakukan pengelola rumah sakit kerap berjalan lambat.

Sehingga, kata Nadia, informasi kepada masyarakat yang membutuhkan sering tidak sesuai dengan fakta keterisian rumah sakit yang mereka tuju.

"Keakuratan data di Siranap tergantung dari keaktifan rumah sakit mengupdate data dalam sistemnya," kata Nadia.

3. Terdapat data IGD hingga antrean di Sinarap

Kemenkes: Baru 1.000 RS Aktif Update Data Ruang Rawat Inap di SinarapIlustrasi IGD (IDN Times/Besse Fadhilah)

Nadia mengatakan di Sinarap masyarakat juga bisa melihat data IGD hingga antreannya. Sinarap memiliki dua cara pengisian bagi RS, yakni aplikasi dan briging atau alat yang bisa menghubungkan suatu jaringan komputer.

Namun, kata dia, yang sering terjadi belakangan adalah ketika ruang perawatan kosong, tetapi masih ada pasien di IGD yang mengantre untuk dipindahkan ke ruang perawatan tersebut. Situasi itu kerap memicu ketidakakuratan data yang tercantum dalam laman aplikasi Siranap.

"Oleh karena itu, dalam Siranap sudah ditambahkan informasi IGD dan antreannya. Ada juga beberapa rumah sakit yang memisahkan ruang untuk pasien laki-laki dan perempuan," kata dia.

Baca Juga: Duh! Kemenkes Akui Aplikasi SINARAP Tak Update 

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya