Kemenkes Tak Sarankan Uji Antibodi Mandiri Usai Vaksinasi, Kenapa?

Uji antibodi pakai virus aktif

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menyarankan, seseorang yang telah mendapatkan vaksin COVID-19 tidak melakukan uji antibodi mandiri. Sebab, hal tersebut bisa menimbulkan kebingungan.

"Untuk yang tidak memahami arti pengujian antibodi ini akan menimbulkan kebingungan dan keragu-raguan," kata Nadia dalam konferensi pers virtual, Selasa (16/3/2021).

Selain itu, ia menyebut, pengujian antibodi yang sebenarnya bisa menjadi standar medis itu sangat berbahaya. Apa sebabnya?

Baca Juga: Kemenkes Pastikan Masa Simpan Vaksin Sinovac Masih Panjang

1. Uji antibodi pakai virus hidup

Kemenkes Tak Sarankan Uji Antibodi Mandiri Usai Vaksinasi, Kenapa?Ilustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Nadia mengatakan, pengujian antibodi yang bisa menjadi standar disebut uji netralisasi. Dalam prosesnya, pengujian menggunakan virus aktif.

"Jadi ini yang betul-betul uji yang gold standard untuk menentukan imunogenitasnya," kata Nadia.

2. Biasa untuk uji klinis vaksin tahap dua dan tiga

Kemenkes Tak Sarankan Uji Antibodi Mandiri Usai Vaksinasi, Kenapa?IDN Times/Humas Bandung

Uji antibodi hanya bisa dilakukan di laboratorium khusus. Metode ini menurutnya biasa digunakan dalam uji klinis vaksin.

"Uji ini dilakukan untuk melihat, terutama saat uji klinis tahap dua, dan tahap ketiga untuk memastikan imunogenitas terbentuk setelah penyuntikan vaksin tahap kedua," tuturnya.

3. Vaksin untuk mencegah sakit parah

Kemenkes Tak Sarankan Uji Antibodi Mandiri Usai Vaksinasi, Kenapa?Vaksinasi sopir dan driver ojek online di Tangerang (ANTARA FOTO/Fauzan)

Ia pun kembali menegaskan, vaksin memiliki manfaat luar biasa. Sebab, dapat mencegah seseorang sakit parah jika terinfeksi virus corona.

"Vaksin ini dapat memberikan proteksi untuk kita tidak menjadi sakit atau pun kalau kita sampai sakit dia tidak akan jadi sakit yang berat atau parah," terangnya.

Oleh karena itu, kata Nadia, vaksin tidak bisa mencegah penularan virus corona. Ia menegaskan, protokol kesehatan harus tetap diterapkan masyarakat secara disiplin meski sudah mendapat vaksin.

Baca Juga: Kabar Baik! Lansia Jakarta Non-KTP DKI Bisa Ikut Vaksinasi di Istora

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya