Ketika Menkes Jawab Arti Efikasi Vaksin COVID-19 Sebesar 65 Persen

Menkes menegaskan vaksinasi bukan program individu

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menilai efikasi vaksin COVID-19 buatan Sinovac yang di angka 65 persen, diklaim sudah aman dipergunakan. Sebab, efikasi perusahaan vaksin asal Tiongkok itu telah di atas standar yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebesar 50 persen.

Pernyataan Menkes tersebut menjawab pertanyaan yang dilontarkan Pakar Biosafety Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Diah Iskandariati, saat webinar Ngobrol Seru by IDN Times, Minggu (17/1/2021). Diah menanyakan terkait urgensi vaksinasi hingga terkait arti efikasi vaksin.

"Kalau kita lihat di Indonesia efektivitas itu 65 persen, apa artinya jika dibandingkan dengan yang 90 persen?" tanya Diah.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi: Vaksinasi COVID-19 Mandiri Masih Wacana

1. Kecil divaksin, tapi tak pernah menanyakan efikasinya

Ketika Menkes Jawab Arti Efikasi Vaksin COVID-19 Sebesar 65 PersenIlustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Menkes mengaku ketika kecil ia mendapatkan sejumlah vaksin. Namun, ia tak mempertanyakan efikasi vaksin maupun produsennya.

"Saya kecil divaksin, aku gak pernah tanya vaksinnya dari mana, efikasinya berapa, gak pernah tanya," ujar dia.

Terkait vaksin COVID-19, Menkes mengaku telah berkonsultasi dengan banyak ahli epidemiologi. Menurutnya, para ahli menyatakan vaksin aman digunakan asal efikasi di atas standar rekomendasi WHO.

"Kedua, itu udah di-approve oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), ahlinya bidang kontrol," ungkap Menkes.

2. Vaksinasi COVID-19 untuk urusan menyelamatkan nyawa

Ketika Menkes Jawab Arti Efikasi Vaksin COVID-19 Sebesar 65 PersenIlustrasi Vaksin. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Budi mengungkapkan, karena sudah di atas standar WHO dan diperiksa BPOM, vaksin buatan Sinovac pun dipergunakan dalam program vaksinasi di Indonesia. Menkes menegaskan, langkah ini harus diambil cepat karena menyangkut nyawa manusia.

Terlebih, kata Menkes, beberapa hari belakangan jumlah kematian di Tanah Air akibat virus corona mencapai angka 200 hingga 300 orang per hari.

"Jadi ini humanity, bukan social issue, bukan economy issue, bukan political issue. The more we delay, the more deaths happen," tegas Budi.

3. Menkes tegaskan vaksinasi bukan program individual

Ketika Menkes Jawab Arti Efikasi Vaksin COVID-19 Sebesar 65 PersenPetugas medis menyuntikan vaksin COVID-19 ke seorang dokter di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta, Kamis (14/1/2021). Program vaksinasi COVID-19 tahap pertama kepada tenaga kesehatan mulai dilakukan di berbagai daerah di Indonesia (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Saat ini, Menkes mengakui muncul anggapan vaksinasi virus corona merupakan program individual. Ia pun tegas membantah anggapan tersebut.

"Vaccin is not individual program, banyak orang merasa vaksinasi itu adalah untuk melindungi diri kita (sendiri). Aku bilang, mohon dengan segala hormat, itu salah," kata Budi.

Vaksinasi, menurut Menkes, merupakan program untuk mengejar herd immunity (kekebalan kelompok) atas virus corona. Ke depan diharapkan dengan vaksinasi penyebaran virus corona pun dapat teratasi.

"Vaksin ini bukan untuk melindungi diri kita (sendiri), vaksin ini untuk melindungi anak-anak kita, keluarga kita, tetangga kita, seluruh rakyat Indonesia," ujar Budi.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi: Vaksinasi COVID-19 Mandiri Masih Wacana

https://www.youtube.com/embed/4-W-Vig3J1I

Topik:

  • Jihad Akbar
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya