Kualitas Udara di Jakarta Kembali Memburuk?

Aktivitas mulai pulih diduga pengaruhi kualitas udara

Jakarta, IDN Times - Kualitas udara di DKI Jakarta kembali memburuk. Hampir sebulan terakhir, rata-rata kualitas udara di Ibu Kota masuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Berdasarkan data IQAir, dari 9 Mei hingga 6 Juni 2021, tercatat air quality index (AQI) tertinggi mencapai angka 165 atau masuk kategori tidak sehat. Sementara terendah di angka 90 atau kategori sedang.

Manajer Kampanye Perkotaan dan Energi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Dwi Sawung, juga merasa kualitas udara di Jakarta kembali memburuk. Bahkan, hampir mendekati masa sebelum pandemik COVID-19.

"(Kualitas udara) Mendekati sebelum pandemik," kata Dwi saat dihubungi IDN Times, Senin (7/6/2021). 

Kira-kira, apa ya penyebabnya?

Baca Juga: Kualitas Udara di Jakarta Membaik 45 Persen selama Penerapan PSBB

1. Kualitas udara di Jakarta dipengaruhi mulai aktifnya perkantoran

Kualitas Udara di Jakarta Kembali Memburuk?Ilustrasi Jakarta (IDN Times/Sunariyah)

Dwi menilai pembatasan kegiatan masyarakat, seperti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di awal pandemik COVID-19, memang membuat kualitas udara di Ibu Kota membaik.

Oleh karena itu, ia menduga kualitas udara di Jakarta kembali menurun karena mulai aktifnya perkantoran, bisnis, dan perdagangan. Termasuk aktivitas di kawasan industri.

"Kita bisa lihat juga dari konsumsi listrik DKI yang sudah mulai menuju normal," kata Dwi.

Selain itu, ia menjelaskan, musim kemarau juga memiliki pengaruh terhadap kualitas udara.

"Fyi, kalau musim kemarau memang biasanya buruk. Tahun lalu (2020) saja yang tidak parah, banyakan bersihnya," imbuh dia.

2. Riwayat kualitas udara di Jakarta sebulan terakhir

Kualitas Udara di Jakarta Kembali Memburuk?Tangkapan layar grafik indeks kualitas udara di Jakarta. (www.iqair.com)

Indeks kualitas udara (AQI) terbagi menjadi enam kategori yang dikelompokan dengan angka dan warna. Rinciannya kualitas baik (angka 0-50/warna hijau), sedang (51-100/kuning), tidak sehat bagi kelompok sensitif (101-150/oranye), tidak sehat (151-200/merah), sangat tidak sehat (201-300/ungu), dan berbahaya (301-500/merah tua).

Berikut riwayat kualitas udara di Jakarta berdasarkan laman iqair.com, mulai dari 9 Mei hingga 6 Juni 2021:

Minggu (9/5/2021): AQI 94 (kuning)
Senin (10/5/2021): AQI 136 (oranye)
Selasa (11/5/2021): AQI 141 (oranye)
Rabu (12/5/2021): AQI 158 (merah)
Kamis (13/5/2021): AQI 144 (oranye)
Jumat (14/5/2021): AQI 115 (oranye)
Sabtu (15/5/2021): AQI 101 (oranye)

Minggu (16/5/2021): AQI 103 (oranye)
Senin (17/5/2021): AQI 90 (kuning)
Selasa (18/5/2021): AQI 114 (oranye)
Rabu (19/5/2021): AQI 135 (oranye)
Kamis (20/5/2021): AQI 121 (oranye)
Jumat (21/5/2021): AQI 137 (oranye)
Sabtu (22/5/2021): AQI 153 (merah)

Minggu (23/5/2021): AQI 165 (merah)
Senin (24/5/2021): AQI 136 (oranye)
Selasa (25/5/2021): AQI 123 (oranye)
Rabu (26/5/2021): AQI 114 (oranye)
Kamis (27/5/2021): AQI 107 (oranye)
Jumat (28/5/2021): AQI 115 (oranye)
Sabtu (29/5/2021): AQI 103 (oranye)

Minggu (30/5/2021): AQI 124 (oranye)
Senin (31/5/2021): AQI 142 (oranye)
Selasa (1/6/2021): AQI 157 (merah)
Rabu (2/6/2021): AQI 139 (oranye)
Kamis (3/6/2021): AQI 155 (merah)
Jumat (4/6/2021): AQI 152 (merah)
Sabtu (5/6/2021): AQI 151 (merah)

Minggu (6/6/2021): AQI 138 (oranye)

3. Rekomendasi Walhi untuk perbaiki kualitas udara di Jakarta

Kualitas Udara di Jakarta Kembali Memburuk?Ilustrasi tol dalam kota Jakarta. (IDN Times/Jihad Akbar)

Terkait dengan upaya perbaikan kualitas udara di Jakarta, Walhi pun memberikan sejumlah rekomendasi. Di antaranya, kata Dwi, perbaikan transportasi publik.

Hal tersebut juga harus selaras dengan pembatasan kendaraan bermotor dan pembatasan industri.

"Dan kerja sama dengan daerah sekitar, Jakarta tidak bisa berdiri sendiri, saat ini sudah satu kesatuan Jabodetabek," jelasnya.

Baca Juga: Pencemaran Udara Jakarta Lebihi Ambang WHO, Kesehatan Warga Terancam!

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya