Pengguna iPusnas Perpustakaan Nasional Meroket Saat Pandemik

Gedung Perpunas tutup selama PPKM Level 4

Jakarta, IDN Times - Selama penerapan PPKM Darurat hingga PPKM Level 4, gedung Perpustakaan Nasional di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, tutup. Tak ada aktivitas peminjaman buku fisik sebulan terakhir, sejak PPKM Darurat diberlakukan 3 Juli 2021.

Meski begitu, Pustakawan Perpusnas, Arif Wicaksono menuturkan, pelayanan yang dilakukan pihaknya terus berjalan. Hanya saja secara online.

"Yang tutup selama PPKM itu gedung, jadi layanan kita tetap berjalan. Semuanya kita menjadi virtual ya, misalnya untuk buku, buku kan perpustakaan nasional punya iPusnas, aplikasi perpustakaan digital yang sifatnya juga minjam itu. Jadi ketika kita download, itu minjam, nanti sekian hari otomatis balik," kata Arif saat berbincang dengan IDN Times, Senin (2/8/2021).

Tak hanya peminjaman buku virtual, layanan pustakawan pun tetap berjalan secara daring. Mereka melayani masyarakat yang ingin berkonsultasi mencari bahan bacaan melalui layanan 'Tanya Pustakawan Yuk' di laman perpusnas.go.id.

"Ketika orang kesusahan mencari bahan bacaan, informasi, data, tetap bisa interaksi dengan kita, dan kita bantu, dan memang jadinya lebih ke banyak sumber-sumber digital," ucapnya.

Baca Juga: Minimalisir Virus Corona, Perpus Kota Yogyakarta Kurangi Jam Kunjung

1. Pengguna aplikasi iPusnas naik pesat

Pengguna iPusnas Perpustakaan Nasional Meroket Saat PandemikiPusnas

Ia pun menerangkan, selama pandemik COVID-19, jumlah pengguna iPusnas mengalami peningkatan pesat. Hal tersebut tampak dari jumlah pengunduh aplikasi dan pertumbuhan user iPusnas, baik dari android maupun iOS.

"Koleksi buku (elektronik) di iPusnas ada 67.126 judul, dan 829.196 copy," kata Arif.

Aplikasi iPusnas saat ini telah diunduh 2.052.188 kali, hingga April 2021, naik pesat saat pandemik. Berikut jumlah pengunduh aplikasi iPusnas dari tahun ke tahun:

2016: 22.366 pengunduh.
2017: 137.887 pengunduh.
2018: 216.471 pengunduh.
2019: 530.309 pengunduh.
2020: 869.412 pengunduh.
2021 (April): 275.753 pengunduh.

2. Paling banyak untuk kepentingan studi

Pengguna iPusnas Perpustakaan Nasional Meroket Saat PandemikIDN Times/Reza Iqbal

Tak hanya jumlah pengunduh aplikasi iPusnas, pandemik juga membuat jumlah peminjaman buku elektronik meningkat. Datanya sebagai berikut:

2016: 68.385 peminjaman.
2017: 459.735 peminjaman.
2018: 1.592.681 peminjaman.
2019: 2.881.331 peminjaman.
2020: 4.187.027 peminjaman.
2021 (Maret): 885.015 peminjaman.

Arif mengungkapkan, paling banyak merupakan peminjaman buku eletronik untuk keperluan studi.

"Sebagian besar keperluan studi, hampir di seluruh perpustakaan ya, kita di Perpusnas yang paling besar datang itu keperluan studi," ucapnya.

3. Karantina buku fisik selama tiga hari

Pengguna iPusnas Perpustakaan Nasional Meroket Saat PandemikIlustrasi buku. IDN Times/Reza Iqbal

Selama PPKM Darurat hingga Level 4, perawatan buku fisik tetap berjalan. Arif pun menceritakan, sebelum PPKM, Perpusnas masih melayani peminjaman buku fisik.

Akan tetapi, Perpusnas menerapkan protokol kesehatan ketat. Di antaranya menerapkan kuota di dalam ruangan, pengunjung diwajibkan pakai masker dan mencuci tangan, hingga menyediakan handsanitizer dan sarung tangan plastik bagi pengunjung.

"Khusus untuk yang menggunakan buku atau membaca buku, kita sediakan sarung tangan plastik. Mungkin agak susah, tapi itu kita minta," kata dia.

Sementara, untuk buku fisik yang selesai dipinjam, pihak Perpusnas menerapkan kebijakan karantina. Buku-buku yang selesai dipinjam itu akan dimasukkan ke salah satu ruangan selama tiga hari, sebelum bisa dipinjam lagi oleh masyarakat.

"Buku yang sudah digunakan itu berdasarkan pengalaman dari banyak perpustakaan di internasional, dikarantinakan. Kalau di luar negeri ada yang 24 jam, ada yang 72 jam, kalau di kita ini tiga hari," ucapnya.

Baca Juga: Revitalisasi TIM Tahap II, Perpustakaan Umum DKI Jakarta Direlokasi 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya