Sisi Lain Menkes Budi Gunadi, Keluarga dan Kerja Tak Sesuai Bidang

Budi Gunadi memegang dua prinsip dalam bekerja

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memiliki sisi lain dalam kehidupannya. Selain bukan seorang berlatar belakang kesehatan, ia juga tak pernah bekerja sesuai latar belakang pendidikan sarjananya.

Budi Gunadi mengungkapkan hal itu dalam webinar Ngobrol Seru by IDN Times pada Minggu (17/1/2021). Acara yang berkolaborasi dengan IPB University ini dipandu Editor in Chief IDN Times Uni Lubis.

"Saya percaya itu semua sudah diatur sama Yang di Atas, gimana kita mesti menjalaninya," ungkap Budi Gunadi.

Lalu, bagaimana cerita sisi lain Budi Gunadi?

Baca Juga: Menkes Budi Buka-bukaan Bicara soal Penanganan Pandemik COVID-19 di RI

1. Ayah, ibu dan adik-adiknya lulusan IPB

Sisi Lain Menkes Budi Gunadi, Keluarga dan Kerja Tak Sesuai BidangTangkapan layar webinar 'Ngobrol Seru by IDN Times' bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Budi Gunadi merupakan seorang lulusan fisika nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) 1988. Pria kelahiran 1964 tersebut juga meraih gelar pendidikan ekonomi dari Washington University, Amerika Serikat.

Meski bukan lulusan IPB, ia sangat akrab dengan kampus tersebut. Ayah, ibu dan kedua adiknya merupakan lulusan IPB.

Ayah Budi, Sadikin Sumintawikarta, merupakan lulusan Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Indonesia (UI). Fakultas tersebut berlokasi di Bogor dan menjadi cikal bakal IPB.

"Kalau lihat buku alumni, seingat saya, ayah saya lulusan kedua, setelah Thoyib Hadiwidjaja. Masih row nomor satu," kata Budi.

Sementara itu, ibunya, Widowati Rusmiputra, juga lulusan Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, UI. Widowati merupakan perempuan pertama lulusan fakultas tersebut.

"Keluarga saya memang keluarga IPB. Adik saya dua-duanya juga lulusan Fakultas Teknologi Pangan IPB. Teman-teman saya anak-anak IPB," ungkapnya.

2. Tidak pernah bekerja sesuai latar belakang pendidikan

Sisi Lain Menkes Budi Gunadi, Keluarga dan Kerja Tak Sesuai BidangMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. Humas KPK)

Budi Gunadi dilantik sebagai Menkes pada 23 Desember 2020, menggantikan Terawan Agus Putranto. Ia mengaku, sejak menamatkan pendidikan fisika nuklir, tidak pernah bekerja sesuai bidangnya.

"Saya juga tidak pernah bekerja dengan bidang yang sesuai dengan kelulusan saya," kata dia.

Ia tercatat pernah bekerja di International Business Machine (IBM) Asia-Pacific HQ, Tokyo pada 1988. Kemudian, Budi Gunadi kembali ke Indonesia dengan jabatan terakhir sebagai System Integration and Professional Services Manager IBM Indonesia pada 1994.

"Terus ke perbankan, dari perbankan ke sini. Jadi kalau ditanya, kok bisa begini, ya mungkin sudah diatur sama Yang di Atas. Kita jalani saja," ujarnya.

Di perbankan, ia pernah bekerja di Bank Bali (sekarang Bank Permata), ABN AMRO Bank Indonesia & Malaysia, Bank Danamon, hingga Bank Mandiri. Posisi puncak yang diraih Budi Gunadi di perbankan yakni menjadi CEO Bank Mandiri periode 2013-2016.

Ia kemudian diamanahi menjadi staf khusus menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun, pada 2017, ia melepas jabatan itu karena dilantik menjadi Direktur Utama PT Inalum.

3. Dua tips bekerja dari Budi Gunadi

Sisi Lain Menkes Budi Gunadi, Keluarga dan Kerja Tak Sesuai BidangPengumuman Menteri Baru di Kabinet Indonesia Maju pada Selasa (22/12/2020) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Sejumlah posisi penting telah dijabat oleh Budi Gunadi. Setelah menjadi Dirut Inalum, pada 2019, Presiden Joko "Jokowi" Widodo melantiknya sebagai wakil menteri BUMN mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir.

Dalam penanganan pandemik virus corona, ia pun didapuk sebagai Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Selanjutnya, pada 23 Desember 2020, ia dilantik sebagai menteri kesehatan.

Budi Gunadi mengaku hanya ada dua prinsip yang dipegang dalam bekerja. Pertama yaitu jangan pernah berhenti belajar dan jangan pernah merasa paling tahu.

"Kalau kita humble enough, untuk belajar dari orang lain, berapa pun usianya, dan apa pun posisinya, itu akan membuat kita lebih mudah beradaptasi di mana pun kita bekerja," ungkapnya.

Prinsip kedua, kata dia, dalam bekerja harus memiliki tujuan dan sesuai dengan kata hati. Ia mengatakan jangan pernah memaksakan bekerja yang tak sesuai dengan kata hati.

"Purpose itu harus sesuai dengan kata hati kita. Jadi buat teman-teman jangan paksakan, kalau emang senengnya bekerja di bidang kesenian, kerjalah di bidang kesenian. Kalau senengnya di bidang militer, kerjalah di bidang militer, yang penting apa yang kita kerjakan sesuai dengan kata hati kita," ujar Budi Gunadi.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi: Vaksinasi COVID-19 Mandiri Masih Wacana

https://www.youtube.com/embed/4-W-Vig3J1I

Topik:

  • Rochmanudin
  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya