Viral Video Warga Kalideres Bunuh Kucing untuk Dikonsumsi

Pelaku percaya daging kucing sembuhkan asma

Jakarta, IDN Times - Sebuah video yang menunjukkan seorang perempuan membunuh sejumlah kucing viral di media sosial. Dalam video tersebut, sang perempuan terduduk dan tampak beberapa kucing sudah meregang nyawa di dekatnya.

Salah satu pengunggah video tersebut ialah akun Instagram @cat_lovers_in_the_world, pada Minggu (31/1/2021).

"Kucing dipukul sampai mati dan mau dimakan (godok=masak)," tulis keterangan yang ada di video tersebut.

Hingga Senin (1/2/2021), unggahan tersebut telah dilihat oleh sekitar 97.982 kali. Bagaimana ceritanya?

1. Pelaku warga Kalideres dan sudah diamankan polisi

Viral Video Warga Kalideres Bunuh Kucing untuk DikonsumsiIlustrasi kucing oranye (IDN Times/Umi Kalsum)

Perempuan yang membunuh beberapa ekor kucing tersebut merupakan warga Jalan Jambu Air Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat. Dilansir ANTARA, Senin (1/2/2021), pihak Polsek Kalideres telah mengamankan pelaku.

Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Anggoro Winardi, mengaku mendapatkan laporan dari warga terkait pembunuhan kucing pada Sabtu (30/1/2021). Polisi pun langsung membawa perempuan itu ke Polsek Kalideres untuk dimintai keterangan.

"Kita langsung bergerak cepat pada hari itu juga, kemudian membawa pelaku ke Polsek," kata Anggoro.

Baca Juga: Viral Penjagalan di Medan, Ini 5 Bahaya Makan Daging Kucing

2. Pelaku mengaku daging kucing untuk obat asma sang suami

Viral Video Warga Kalideres Bunuh Kucing untuk DikonsumsiIlustrasi Kucing (IDN Times/Shemi)

Kepada polisi, perempuan itu mengaku membunuh kucing liar untuk dikonsumsi. Menurut Anggoro, pelaku mempercayai daging kucing bisa mengobati suaminya yang menderita asma.

"Memang keyakinan dari dia (pelaku), kalau suaminya agak membaik dari penyakit asma setelah memakan daging kucing," ungkapnya.

3. Kasus berakhir dengan surat pernyataan damai

Viral Video Warga Kalideres Bunuh Kucing untuk DikonsumsiIlustrasi Kucing (IDN Times/Besse Fadhilah)

Anggoro mengatakan kasus pembunuhan beberapa ekor kucing itu berakhir dengan damai. Ketua RT dari lokasi pembunuhan kucing sepakat tidak meneruskan kasus tersebut.

"Kami sudah BAP dan Pak RT gak nuntut, jadi kami buat surat pernyataan damai," ucap Anggoro.

Ia mengatakan pelaku pembunuh kucing juga menyatakan tidak akan mengulangi perbuatannya. Dalam kasus ini, polisi juga menyita seekor kucing yang masih hidup dari rumah pelaku sebagai barang bukti.

Baca Juga: Kasus Jagal Kucing di Medan, Polisi Belum Bisa Tentukan Tersangka

Topik:

  • Jihad Akbar
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya