[WANSUS] Sejarawan Ungkap 6 Nama Kota Sebelum Jakarta, Apa Saja Ya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sejarawan JJ Rizal mengungkapkan DKI Jakarta sebelumnya memiliki beberapa nama. Sebelum menjadi kota megapolitan, Jakarta dikenal luas sebagai kota pelabuhan.
JJ Rizal mengatakan, berdasarkan catatan sejarah, setidaknya ada enam nama yang pernah digunakan sebelum Jakarta. Hal tersebut diceritakan JJ Rizal dalam wawancara khusus bersama IDN Times beberapa waktu lalu.
Apa saja nama-nama sebelum Jakarta? Bagaimana kisah di balik penamaan kota? Berikut ulasannya.
1. Berapa kali Jakarta ganti nama?
Kalau gak salah itu sampe tujuh kali ya, Jakarta ganti nama. Pertama, namanya Kalapa, kemudian Sunda Kalapa, kemudian Jayakarta, kemudian Jaketra, kemudian Batavia, kemudian Jakurata, kemudian Jakarta.
2. Kapan nama Kalapa dipakai? Apa latar belakangnya?
Baca Juga: Sejarah Jakarta dan Kisah yang Kamu Perlu Tahu di Dalamnya
Nama Kalapa itu sebenarnya muncul pada peta nusantara paling tua dibuat abad ke-14, ditemukan KF Holle (Karel Frederik Holle, saudagar teh kelahiran Amsterdam, Belanda) di abad ke-19. Menyebutkan kota-kota pelabuhan di Jawa, dan salah satunya Kalapa.
Kalapa sebenarnya kota pelabuhan pembentukan dari masyarakat sungai yang merupakan pemukim awal dari sungai Ciliwung.
3. Nama Sunda Kelapa dipakai sejak kapan?
Sunda Kalapa itu nama yang muncul pada sumber-sumber lokal maupun internasional, eropa, di abad ke-16 ya, sama abad ke-17. Muncul Sunda Kalapa terutama dalam perjanjian antara Kerajaan Sunda dengan Portugis. Nah itu muncul kata Sunda Kalapa pertama kali kalau kita baca laporan-laporan Portugis.
Kalapa ke Sunda Kalapa itu menggambarkan bagaimana kota pelabuhan itu menjadi bagian dari sebuah sistem organisasi kerajaan yang terkait langsung dengan perdagangan mondial jalur rempah ya. Jadi, di pedalaman kerajaan Sunda itu, produksi lada yang baik dan kota pelabuhan utamanya adalah pelabuhan Kalapa. Jadi, ini dua institusi yang bergabung.
4. Jayakarta digunakan sebagai nama kota kapan?
Jayakarta ini nama yang muncul sebenarnya setelah Kota Sunda Kalapa dikuasai oleh utusan Prabu Trenggono dari kerajaan Demak yang namanya Fatahillah. Nah, Fatahillah ini menyerang pada 1527 kota Sunda Kalapa dan kemudian mengganti namanya menjadi Jayakarta.
5. Kabarnya ada nama lain yang muncul bareng dengan Jayakarta?
Nah, sebenarnya nama Jayakarta itu sering disandingkan dengan nama Surakarta. Tapi, nama ini kurang populer dan kurang, apa, mendapat pembahasan dalam historiografi kita. Tapi kalau setiap kita mengingat ulang tahun Jakarta, maka yang mengiang-ngiang itu bukan Surakarta-nya, tapi Jayakarta-nya.
6. Selanjutnya, bagaimana kisah penamaan Jaketra?
Jaketra, nah Jaketra ini nama yang muncul ketika VOC itu menguasai pelabuhan Jayakarta dan kemudian membangun sebuah markas dagang dan markas dagangnya. Ini menurut Heeren Zeventien atau pemodal dari VOC itu ingin diberi nama Batavia mengikuti nama leluhur mereka, suku Bataviar.
Editor’s picks
Tapi karena yang mengambil alih kota Jayakarta adalah Jan Pieterszoon Coen (Gubernur Jenderal VOC), dan Jan Pieterszoon Coen merasa jasanya yang paling besar, maka dia berpikir untuk mengganti namanya kota Jayakarta menurut nama kampung halamannya dia, New Hoorn.
Nah karena ada konflik dua kepentingan ini, tidak ada yang berani menyebut kota ini New Hoorn, tidak yang berani menyebut kota ini Batavia. Maka dalam periode yang vakum itu, disebut kota ini sebagai Jaketra.
7. Kapan nama Jaketra dipergunakan?
Setelah 1619 ya, sampai 1621 baru nanti akan ada nama Batavia.
8. Batavia dipakai sebagai nama kota sejak kapan? Apa latar belakangnya?
Batavia mulai dipakai pada tahun 1621, ketika Coen sudah menyelesaikan masa tugasnya sebagai gubernur jenderal.
Ya, penggantian nama ke Batavia ini sebagai bagian dari bagaimana mengklaim bahwa wilayah yang mereka kuasai itu sudah menjadi kota kulit putih. Karena ketika Coen ingin menguasai pelabuhan Jayakarta itu, dia membayangkan di situ bukan hanya membuat markas dagang, tapi juga membuat kota koloni kulit putih.
Jadi, enggak mungkin kota kulit putih itu diberi nama mengikuti nama yang sudah ada, dia harus diberi nama baru yang mencerminkan dunia orang kulit putih.
9. Jakurata, apa latar belakang nama tersebut?
Di zaman (penjajahan) Jepang, orang-orang Jepang itu benci sebenarnya sama yang berbau Belanda. Nama-nama jalan, nama-nama tempat diubah, termasuk nama kota. Awalnya Batavia, diganti namanya menjadi Jakurata.
Sebenarnya pada periode ini, mayoritas nama-nama tempat dan jalan di Jakarta itu diubah memang, misalnya Jalan Oranje Boulevard diganti menjadi Miodori begitu. Jadi memang banyak tempat diubah dan mereka menginginkan agar semangat ke-Indonesia-an dan nama-nama dengan berbahasa Indonesia itu yang menjadi mahkota dari tempat-tempat di Jakarta itu sendiri.
10. Terakhir, nama Jakarta, sejak kapan dipakai?
Nah nama Jakarta ini sebenarnya nama yang lama dipakai ya mengacu pada Jaketra begitu ya ditulis dengan model-model, apa, pengejaan yang berbeda. Tapi nama ini muncul ketika ada ambiguitas antara menggunakan nama New Hoorn atau menggunakan nama Batavia.
Nah di situ nama Jakarta muncul, walaupun juga secara berbarengan itu muncul istilah Betawi. Jadi ada seperti dualistik begitu ya, jadi ada dua rel dalam nama-nama yang digunakan oleh kekuasaan kulit putih kolonial Batavia tapi ada nama yang digunakan oleh orang pribumi, yaitu nama Betawi.
Jadi, kalau kita baca sumber-sumber lama kita akan ketemu itu dua nama yang menunjukkan satu tempat, tapi digunakan dengan nama yang berbeda. Nah, nama resmi Jakarta itu baru digunakan setelah kita merdeka dan ditetapkan secara resmi pula oleh Soekarno pada tahun 1964 sebagai ibu kota.
11. Apa latar belakang akhirnya dipilih nama Jakarta?
Bagian dari nasionalisme sebenarnya ya, nama Jakarta itu muncul karena nama Jakarta dianggap mewakili semangat kenasionalan. Kenasionalan yang mengacu kepada sifat atau sesuatu yang bukan dari Belanda, bukan dari Jepang begitu.
Jadi tidak dipakai Jakurata, tidak dipakai Batavia. Dan yang paling mewakili semangat nasionalisme itu pada awal kita merdeka, ya Jakarta.
Baca Juga: NOSTALGIA JAKARTA: 6 Nama yang Pernah Dipakai Sebelum Jakarta