Lewat 5 Hal ini, Kemenpar Pulihkan Pariwisata Lombok 

semoga recovery lombok berjalan lancar ya

Lombok, IDN Times – Kementerian Pariwisata memiliki 3 langkah yang akan dilakukan dalam program recovery Lombok Bangkit. Untuk itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya memastikan semua berjalan sesuai rencana. Caranya dengan mengunjungi Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (30/8). Menpar juga ingin memastikan pariwisata Lombok tetap aman setelah terkena musibah gempa.

1. Menpar lakukan Sholat Taubat bersama masyarakat Lombok

Dalam kunjungannya ke Lombok, Menpar mengunjungi sejumlah lokasi. Pertama adalah Pusat Oleh-Oleh Sentra Kerajinan Lombok Utara di Pelabuhan Teluk Nara. Di sini Menpar mendapati beberapa bangunan yang mengalami kerusakan.

“Kemenpar telah menyusun program Lombok Bangkit yang merupakan strategi pemulihan destinasi wisata terdampak dan promosi pariwisata tidak terdampak pasca-gempa Lombok,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Kamis (30/8).

Dari Pelabuhan Teluk Nara, Menpar yang ditemani Kadispar Provinsi NTB Muhammad L. Faosal dan rombongan, menyeberang ke Pulau Gili Trawangan. Tiba di Gili, Menpar Arief Yahya langsung menjalankan ibadah Sholat Taubat bersama para pengungsi dan aparat keamanan TNI/Polri.

2. Pemulihan Lombok dilakukan mulai 1 September

Pada kesempatan ini, Menpar mengutip Q.S. Al Insyira. Salah satunya berbunyi, setiap kesulitan, pasti ada kemudahan. Dia berharap masyarakat Lombok mampu untuk bersama-sama bangkit.

"Jika kita mengalami sakit, itu adalah cara Allah mengampuni dosa-dosa kita. Tergantung pada bagaimana cara kita menilai musibah. Trauma Healing terbaik adalah dengan berprasangka baik kepada Allah," tutur Menpar Arief Yahya.

Menpar menyampaikan, sesuai instruksi Presiden, pemulihan Lombok dilakukan mulai tanggal 1 September. Yaitu berdasarkan Inpres No. 5 Tahun 2018. Isinya tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kota Mataram, dan Wilayah Terdampak di Provinsi NTB lainnya.

3. Kemenpar lakukan 3 hal ini dalam pemulihan

Untuk itu, Kemenpar akan mendukung pemulihan Pariwisata di Lombok melalui 3 hal.

"Pertama, manusianya. Terima kasih kepada TNI/Polri yang telah melakukan trauma healing kepada masyarakat dan industri, salah satunya dengan cara spiritual. Untuk pemulihan bagi Industri, Saya sudah bicara dengan Ketua OJK untuk relaksasi aturan, misal pengurangan bunga pinjaman," ungkap Menpar Arief Yahya.

Kedua, pemulihan Destinasi. Menpar mencontohkan di Pelabuhan Teluk Nara, agar segera diusulkan untuk perbaikan, pihak terkait dipersilakan kirim surat ke Menhub, tembuskan ke Menpar, nanti Menpar akan bantu.

"Ketiga, pemasaran. Promosi tetap dilakukan, NTB tetap dijual, anggaran sudah disiapkan Kemenpar, jumlahnya Rp 20 miliar," tambahnya.

4. Menpar keluarkan Surat Keputusan Menpar

Menpar Arief sendiri telah menerbitkan Surat Keputusan Menteri Pariwisata tentang Tim Kerja Pemulihan Destinasi dan Promosi Pariwisata Pasca Gempa Lombok.

Termasuk dukungan program dan anggaran Kemenpar untuk mengakomodir dan mendukung usulan program Lombok Bangkit dari Pemda NTB dan industri Pariwisata Lombok.

“Diharapkan dapat memacu semangat Pemda NTB dan industri pariwisata Lombok. Serta mempercepat program recovery destinasi pariwisata terdampak dan promosi pariwisata tidak terdampak di Lombok,” ujarnya.

Selain itu, Kemenpar juga melakukan Standar Mitigasi Bencana. Mulai dari Tahapan Tanggap Darurat, Tahapan Rehabilitasi dan Tahapan Normalisasi. Untuk tahapan tanggap bencana, Kemenpar telah melakukan Aktivasi Tim Crisis Center.

Tim ini dipimpin Kepala Biro Komunikasi Publik, Guntur Sakti. Kemenpar juga melakukan koordinasi dengan tim tanggap darurat, memberikan layanan informasi dan layanan wisatawan, Menunda Promosi, destinasi terdampak. Mengembalikan kepercayaan Industri pariwisata dan melakukan upaya recovery.

5. Perhitungan dampak krisis Lombok

Di tahapan rehabilitasi, Kemenpar melakukan identifikasi dampak pariwisata, mendorong penyelenggaraan event pariwisata dan aktivitas seni budaya. Melakukan publikasi/promosi pariwisata destinasi yang tidak terdampak. Di tahapan Recovery, nantinya akan dilakukan penghitungan dampak krisis. Menyelenggarakan event internasional dan nasional serta Publikasi dan Promosi Pariwisata.

“Potensial kehilangan wisatawan asing sekitar 100.000 orang. Dihitung melalui perbandingan antara jumlah wisman Bali dan Lombok 5:1, serta perbandingan masa bencana di Bali lebih lama dari Lombok 2:1. Jika di Bali pada 2017 berdampak 1 juta kunjungan wisman, maka gempa bumi Lombok berdampak 10% sebesar 100.000 orang. Dampak Ekonomi yang terjadi sebesar USD 100 juta dengan asumsi 1 wisatawan asing mengeluarkan USD 1000 per kunjungan,” ujar Menpar Arief Yahya.

Pemulihan Lombok akan dilakukan selama 6 bulan. Menpar Arief Yahya berdoa semoga pemulihan di Lombok selesai dilakukan selama 3 bulan.

Topik:

  • Ajeng
  • Anindya Roswita Putri

Berita Terkini Lainnya