Ini 5 Fakta Soal Wisatawan Tiongkok yang Jadi Rebutan 107 Negara

Memburu devisa besar dari Tiongkok

Jakarta, IDN Times – Untuk urusan pariwisata, wisatawan asal Tiongkok menjadi target utama banyak negara. Bahkan, hingga mencapai 107 negara. Masyarakat Tiongkok memang dikenal rajin keluar negeri. Tak heran jika gelar China Internasional Travel Mart (CITM) 2018 diikuti banyak negara.

Millenials, tahu kah kamu jika CITM 2018 yang dipusatkan di Shanghai New International Expo Center (SNIEC), 16-18 November, ini terdapat 107 negara yang tampil sebagai peserta. Semuanya ‘berebut’ devisa besar dari Tiongkok. Oleh karena itu, perlu kamu tahu lima fakta yang menggambarkan kalau Pasar Wisatawan Tiongkok memang jadi incaran beberapa negara berikut ini.

1. Program Kemenpar: business to business dan business to consumer

Ini 5 Fakta Soal Wisatawan Tiongkok yang Jadi Rebutan 107 Negaraidntimes/kemenpar

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan bahwa CITM 2018 memiliki potensi mendatangkan devisa negara sebesar USD55,1 juta. Strategi Kemenpar selanjutnya adalah berusaha membidik melalui program business to business dan business to consumer.

2. Deretan negara-negara yang tertarik pada CITM 2018

Ini 5 Fakta Soal Wisatawan Tiongkok yang Jadi Rebutan 107 Negarasportourism.id

Adapun negara-negara yang tertarik dan hadir pada gelaran CITM 2018 antara lain Gambia, Kenya, Marocco, Zimbabwe, dan Afrika Selatan. Dari benua Amerika ada Brazil, Kanada, Chile, Mexico, Peru, dan Amerika Serikat.

Kemudian dari benua Eropa, ada Prancis, Jerman, Belanda, Denmark, Italia, Rusia, Spanyol, Norwegia, Polandia, Switzerland, dan lain-lain. Sementara dari Asia sendiri, ada Indonesia, Malaysia, Singapore, Jepang, Thailand, Myanmar, Laos, Srilanka, Korea, dan lain-lain. Termasuk juga India, Pakistan dan Turki. Tak ketinggalan ada pula Australia.

3. Industri Indonesia yang mendukung keterlibatan CITM 2018

Ini 5 Fakta Soal Wisatawan Tiongkok yang Jadi Rebutan 107 Negarawikipedia.org

Dari Indonesia, Kemenpar melibatkan 40 industri dan 10 Dispar. Didukung dua maskapai yang memperkuatnya, yaitu Garuda dan Sriwijaya. Untuk Travel Agent/Tour Operator, sedikitnya ada 27 nama yang berasal dari 10 provinsi.

4. Kemenpar terapkan strategi BAS

Ini 5 Fakta Soal Wisatawan Tiongkok yang Jadi Rebutan 107 Negarakahyangan.net

Arief sangat menyayangkan adanya polemik berkepanjangan terkait “Zero Dollar Tour”. Sebab, dampaknya sangat serius terhadap kunjungan wisman ke Bali. Padahal, berdasarkan Online Travel Agent (OTA) terbesar di Tiongkok, Bali menduduki peringkat 1 pada kategori The Best Honeymoon Destination 2018.

Untuk menempatkan Bali pada posisi seperti sekarang, tentu bukan hal mudah. Arief bahkan harus melakukan strategi promosi untuk pasar China dengan kombinasi Branding, Advertising, dan Selling (BAS). Sayang sekali jika kemudian reputasi Bali digerus dengan polemik “Zero Dollar Tour”.

5. Kemenpar berkoordinasi dengan ASITA

Ini 5 Fakta Soal Wisatawan Tiongkok yang Jadi Rebutan 107 NegaraIDN Times/Kemenpar

Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, Menpar Arief sudah berkoordinasi dengan Association of The Indonesian Tour and Travel Agencies (ASITA) agar bertemu dengan China National Tourism Association (CNTA), dan membuat “White List Tour Agencies – Tour Operators.”

Strategi ini cara paling halus dan paling bijak untuk menyelesaikan masalah “Zero Dollar Tour” di Bali.

“Kita jangan sampai kalah dengan negara-negara tetangga. Mereka sangat aktif dan agresif mempromosikan destinasinya. Contohnya Thailand yang menjadi sparing partner dan sekaligus "musuh" profesional. Malaysia juga pernah punya masalah dengan Tiongkok, tapi mereka cepat menuntaskan itu. Tanpa harus gaduh,” tukasnya.

Negara Asia lain yang perlu dicontoh ada Hongkong dan Macau. Keduanya berusaha keras dan melakukan promosi pariwisata besar-besaran untuk mencari pasar China.

 

Topik:

  • Karsa Adiguna

Berita Terkini Lainnya