Destinasi Wisata di Garut Ini Cocok untuk Milenial yang Suka Swafoto

Tempat ini memadukan antara budaya dan spot foto menarik

Garut, IDN Times - Saat ini, Garut punya pasar wisata digital lagi. Tempatnya di sekitar Situ dan Candi Cangkuang. Peluncuran Pasar Wisata Digital Candi Cangkuang dihadiri Menteri Pariwisata Arief Yahya dan endorser Tyas Mirasih Soedjono pada 2 September 2019. 

"Saya jadi penasaran seperti apa sih tempat wisata budaya disulap jadi tempat wisata kekinian. Yuk, kita lihat bareng nanti pas launching-nya 2 September 2019," ajak Tyas Mirasih, Minggu (1/9).

Benar adanya, Wisata Digital Cangkuang diminati kaum milenial. Tempat ini dikonsep memadukan antara budaya dan spot-spot foto menarik. Bagi yang belum tahu, Candi Cangkuang merupakan salah satu destinasi yang paling populer di Garut dan selalu ramai dikunjungi para wisatawan. Destinasi yang merupakan peninggalan pada zaman Hindu. 

Candi Cangkuang memiliki panorama alam yang indah. Di samping candi terdapat peninggalan sejarah Islam berupa makam Arif Muhammad, penyebar agama Islam di Jawa Barat.

Sementara itu, Pasar Wisata Digital merupakan sebuah event pariwisata kreatif dan dikemas secara kekinian. Tujuannya untuk menarik generasi milenial yang senang 'berbagi' pengalamannya di media sosial untuk datang ke destinasi wisata tersebut. Tentunya dengan banyak spot-spot yang instagramable.

1. Destinasi wisata digital menjadi konsep terbaik menjaring wisatawan saat ini

Destinasi Wisata di Garut Ini Cocok untuk Milenial yang Suka SwafotoIDN Times/Kemenpar

Menpar Arief mengatakan, Wisata Digital Cangkuang sejalan dengan konsep yang tengah digaungkan Kemenpar. Menurutnya, destinasi wisata digital menjadi konsep terbaik menjaring wisatawan saat ini. Demand trend saat ini lebih dikuasai oleh generasi milenial.

"Siapa yang menguasai generasi milenial, dialah yang berpotensi 'winning the future market'. Millennials itu selalu digital, mobile, interactive. Mereka selalu ingin tampil berbeda. Jumlahnya mencapai 50% dari jumlah wisman yang inbound ke Indonesia, dan konsep yang mereka butuhkan ada di destinasi digital," ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar pun yakin, dengan destinasi digital, langkah percepatan pembangunan pariwisata Garut akan semakin cepat. "Semakin digital semakin global. Semakin digital semakin mempercepat laju pariwisata di Garut," tambah Menpar Arief Yahya.

2. Pasar Wisata Digital Candi Cangkuang menjadi langkah pasti bagi Garut untuk mendorong sektor pariwisata

Destinasi Wisata di Garut Ini Cocok untuk Milenial yang Suka SwafotoIDN Times/Kemenpar

Deputi Bidang Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani Mustafa menjelaskan destinasi Wisata Digital Cangkuang secara tampilan memang seperti pasar tradisional. Namun, dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi destinasi wisata digital, yakni dengan memamerkannya melalui foto dan video di media sosial. 

"Semua ditata rapi, bersih, dan instagramable. Pasar Wisata Digital Candi Cangkuang menjadi langkah pasti bagi Garut untuk mendorong sektor pariwisata," kata Rizki.

Rizki mengungkapkan, Pasar Wisata Digital Candi Cangkuang merupakan pasar ketiga yang diluncurkan di Garut. Pada Agustus ini, Garut sudah meluncurkan dua pasar wisata digital, yaitu Pasar Wisata Digital Situ Bagendit dan Dayeuh Manggung.

"Dua pasar sebelumnya ini telah sukses berjalan. Kami optimistis pasar digital ketiga ini tidak kalah suksesnya," ujar Rizki.

3. Ada deretan atraksi yang memukau dan wisata kuliner pada peluncuran Pasar Wisata Digital Candi Cangkuang

Destinasi Wisata di Garut Ini Cocok untuk Milenial yang Suka SwafotoIDN Times/Kemenpar

Rizki menambahkan, pada acara peluncuran Pasar Wisata Digital Candi Cangkuang, ada deretan atraksi yang memukau, seperti Seni Rudat, Prosesi Adat Kampung Pulo, Rampak Kohkol, Rampak Kendang, pertunjukan Arumba, hingga lawak serta pertunjukan musik milenial.

Soal kuliner pun tak ketinggalan. Wisatawan bisa berburu bermacam kuliner khas Garut. Salah satunya nasi liwet domba Garut, Baroyot, Gayodot, hingga kopi Garut juga tak ketinggalan disiapkan.

“Mudah-mudahan dengan digelarnya pasar digital wisata dan dihadiri Bapak Arief Yahya Menteri Pariwisata RI, dan artis Tyas Mirasih, objek wisata yang ada di Garut termasuk Objek Wisata Alam Situ dan Candi Cangkuang menjadi destinasi wisata yang dikenal sehingga menjadi tujuan wisata baik lokal maupun luar,” tutur Rizki.

4. Dengan digital akan semakin mudah mempromosikan pariwisata Garut

Destinasi Wisata di Garut Ini Cocok untuk Milenial yang Suka Swafotosmi-news.com

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan Pasar Wisata Digital Candi Cangkuang merupakan pasar ketiga yang diluncurkan Garut dengan dua pasar lainnya sukses berjalan.

"Di bulan Agustus kita sudah meluncurkan dua pasar wisata digital, yaitu Pasar Wisata Digital Situ Bagendit dan Dayeuh Manggung. Dengan digital akan semakin mudah kami mempromosikan pariwisata Garut," kata Rudy.

Bupati Rudy pun menjamin acara peluncuran Pasar Wisata Digital Candi Cangkuang berjalan meriah. Dengan diselenggarakannya acara pasar digital, akan membawa dampak positif bagi kemajuan pariwisata di Situ dan Candi Cangkuang.

"Pokoknya bakal seru dan keren. Spot selfie-nya juga ada. Makanya, jangan sampai tidak hadir di peluncuran Pasar Wisata Digital di Candi Cangkuang. Ini bukan sekadar pasar biasa. Pasar milenial dengan konsep kekinian," ujar Rudy.

5. Sebuah destinasi akan cepat terkenal jika dipromosikan dengan masif melalui media saluran digital

Destinasi Wisata di Garut Ini Cocok untuk Milenial yang Suka Swafotopexels.com/Tracy Le Blank

Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah, meyakini jika pola yang dilakukan Garut sangat tepat. Hal itu karena sebuah destinasi akan cepat terkenal jika dipromosikan dengan masif melalui media saluran digital.

"Pasar Wisata Digital ini bukan pasar biasa. Sebuah pasar yang dirancang khusus untuk generasi milenial. Karenanya, tampilannya bakal berbeda," kata Ferdiansyah.

Ferdiansyah setuju sekali bila sebuah destinasi wisata dikonsep untuk kalangan milenial. Dengan adanya spot foto, kuliner unik, dan atraksi wisata, sudah pasti akan menjadi tempat yang asyik untuk nongkrong.

"Ini yang akan memacu pengunjung untuk mem-posting kedatangannya ke destinasi ini. Kaum milenial gemar sekali bermedia sosial, itu juga membantu promosi," pungkasnya.

Topik:

  • Marwan Fitranansya

Berita Terkini Lainnya