5 Fakta Kisah Menpar Arief Beberkan Sosok Inspirasi Baginya 

Kasihnya mengalir deras dan tanpa pamrih

Manado, IDN Times – Kesuksesan kerap diraih Menteri Pariwisata Arief Yahya. Deretan penghargaan pun sering menghampirinya. Dalam kunjungan kerjanya di Manado, Selasa (11/12), Menpar mengungkap sosok di balik suksesnya selama ini.


Berbagai penghargaan memang diterima Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. Terbarunya, yakni sebagai The Best Marketing Minister of Tourism of ASEAN dalam  Anugerah MarkPlus Marketeer of The Year (MoTY) 2018.


Hal itu tak lepas dari kerja keras Arief Yahya dalam mengemban tugas. Sebagai orang yang dipercaya presiden untuk memajukan sektor pariwisata di Indonesia, ia paham betul bagaimana harus menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Bahkan, pariwisata dibawanya menjadi core economy bangsa.

 

Namun, apa sebenarnya yang menjadi motivasi dasar bagi Menpar Arief Yahya sehingga ia terus bersemangat dan terpacu untuk bekerja tanpa mengenal waktu?

1. Sosok ibu, baginya inspirasi terbesar dalam hidup

5 Fakta Kisah Menpar Arief Beberkan Sosok Inspirasi Baginya suarajatim.com

Jawaban Menpar ternyata sangat simpel, yaitu Ibu. Baginya, ibu adalah segala-galanya. Dari sinilah, inti sari pelajaran berharga itu terkuak.


“Inilah rahasia saya. Rasa cinta pada ibu sangatlah personal. Saya meyakini, ketika sesuatu itu sangat personal, maka ia akan sangat general. The most personal, the most general,” ujarnya.


Bagi Arief, ibu adalah inspirasi terbesar dalam hidupya. Orang yang paling berjasa, yang berjuang untuk anak-anaknya tanpa pamrih. Kasih ibu mengalir begitu deras, layaknya air terjun, tanpa mengenal berhenti.

2. Doa seorang ibu sangatlah besar keajaibannya untuk anak

5 Fakta Kisah Menpar Arief Beberkan Sosok Inspirasi Baginya 4-women.ru

Diakui Arief, ada banyak permasalahan yang bisa ia lalui dengan mudah. Ia pun meyakini bahwa itu semua tak lepas dari doa ibu. Menurutnya, sang ibu sering kali, bahkan mungkin sepanjang hidupnya, selalu sholat malam atau sholat Dhuha untuk mendoakan anaknya.

3. Menpar Arief curhat masa kecilnya bersama ibu

5 Fakta Kisah Menpar Arief Beberkan Sosok Inspirasi Baginya whats4eats.com

Mengenang masa kecilnya, setiap kali sang ibu datang ke perkawinan, makanannya tidak pernah ia santap. Ia bungkus makanan tersebut dan dibawa pulang untuk anak-anaknya.


"Dulu, telur dan paha ayam adalah barang mewah. Hanya sesekali kami menikmatinya. Kalau ibu memasak telur, maka telur itu dipotong sama rata untuk anak-anaknya. Kalau memasak ayam, maka ayam itu disuwir-suwir rata untuk seluruh anak-anaknya,” ujarnya.

4. Ketika pulang ke Banyuwangi, Arief menyempatkan waktu ziarah ke makam ibu setiap hari

5 Fakta Kisah Menpar Arief Beberkan Sosok Inspirasi Baginya cropandsoil.oregonstate.edu

Setiap pulang kampung ke Banyuwangi, Arief mengaku selalu ziarah ke makam ibu. Bahkan itu dilakukan setiap hari, selama ia berada di kampung halaman. Kalau ia di kampung selama 7 hari, maka 7 hari pula ia ziarah. Minimal pagi setelah sholat Subuh dan sore hari.


“Setiap kali menyentuh kuburan ibu, saya merasakan kedekatan dengannya. Mungkin di situ saya curhat ke ibu: ingin menceritakan kebahagiaan, kegalauan, berdoa, berdialog tanpa kata-kata. Bisa sejam saya duduk bersimpuh di makam ibu,” ucapnya penuh haru.

5. Makna ‘spirit of Ihsan’ pada judul buku ‘Great Spirit, Grand Strategy’

5 Fakta Kisah Menpar Arief Beberkan Sosok Inspirasi Baginya goodreads.com

Dalam bukunya ‘Great Spirit, Grand Strategy’ (2013), Arief Yahya secara khusus menulis mengenai ‘spirit of Ihsan’. Di situ ia ilustrasikan karakter Ihsan dengan sifat-sifat mulia dari seorang ibu.


Arief menganggap, ibu adalah malaikat yang selalu menggunakan sifat Tuhan untuk mengasuh dan membesarkan anak-anaknya. Itu pula yang menginspirasi dirinya untuk berpikir mega. Berpikir tanpa pamrih, tanpa harap, semua penuh kasih dan sarat cinta. Semakin banyak memberi, semakin banyak menerima.  

“Saya bukan ahli agama. Tapi saya berpendapat membahagiakan ibu itu nomor satu. Itu adalah kewajiban utama seorang anak. Bahkan, menurut saya, kita tak boleh berzakat sebelum setor ke ibu,” ungkapnya.


Karena itu, ketika menerima gaji pertama sebagai karyawan, dengan sukacita ia memberikan semuanya ke ibu. Arief masih ingat, saat itu ibu menangis bahagia.


“Jadi kalau saya dianggap sebagai orang sukses, maka saya lebih senang dan bangga jika dikenang sebagai orang yang sukses membahagiakan ibu,” pungkasnya.

Topik:

  • Vika Widya Alfianti

Berita Terkini Lainnya