Festival Danau Toba 2018 Dongkrak Wisatawan dengan Seni Budaya Sumut

Dibuka dengan pemukulan Genderang Pakpak oleh Sekprov Sumut

Sumatera Utara, IDN Times - Pembukaan Festival Danau Toba (FDT) 2018 berlangsung meriah. Terlebih saat seluruh peserta festival disambut Tari Era-era. Event ini disambut sangat antusias oleh masyarakat cukup tinggi. Bahkan, setengah jam sebelum acara dimulai, pengunjung tak bisa lagi membawa kendaraan ke lokasi dikarenakan kondisi jalanan padat. Anak-anak hingga orang tua, dari wisatawan lokal hingga mancanegara, semua memilih berjalan kaki.

FDT 2018 digelar di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. FDT dibuka sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu (05/12), oleh Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sumatera Utara, Sabrina.Turut hadir Bupati dan Wakil Bupati Dairi, Johnny Sitohang, dan Irwansyah Pasi; Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara Hidayati; serta Koordinator Tim Calender of Event Kementerian Pariwisata, Raseno RM.

Rombongan disambut dengan Tarian Era-era yang dibawakan oleh sejumlah muda-mudi dengan balutan pakaian khas Batak bercorak merah-hitam.

1. Gelar FDT sekaligus melestarikan budaya Sumatera Utara

Festival Danau Toba 2018 Dongkrak Wisatawan dengan Seni Budaya SumutIDN Times/Kemenpar

Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara yang juga sebagai Ketua Panitia FDT, Hidayati mengatakan, tujuan diadakannya FDT antara lain untuk melestarikan seni budaya Sumatera Utara. Termasuk sebagai sarana promosi potensi budaya, kuliner, dan destinasi wisata yang ada.

"Ada banyak kegiatan yang akan digelar selama acara FDT berlangsung, yakni mulai tanggal 5 hingga 8 Desember ini," ujarnya.

Kegiatan tersebut yakni kirab budaya, karnaval budaya, festival kopi, festival kuliner, lomba vocaloid group, lomba seruling, lomba paduan suara, lomba fun triatlon, fashion show, serta malam pagelaran seni dan budaya.

Kemudian ada lomba kayak, lomba hammock, permainan tradisional, art collaboration, pentas artis dan pameran pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif.

2. Danau Toba diusulkan masuk daftar UNESCO Global Geoparks

Festival Danau Toba 2018 Dongkrak Wisatawan dengan Seni Budaya SumutShutterstock/kataleewan intarachote

Bupati Dairi Johnny Sitohang menuturkan, Danau Toba adalah anugerah Tuhan yang tak ternilai. Saat ini, Danau Toba tengah diusulkan agar masuk daftar UNESCO Global Geoparks.

"Jika Danau Toba sudah masuk UNESCO Global Geopark, maka manfaatnya akan kembali ke kita. Secara otomatis, Danau Toba akan terpromosikan dengan lebih luas. Ini sangat memungkinkan dapat mendongrak kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman," bebernya.

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sumatera Utara Sabrina menambahkan, Danau Toba adalah salah satu dari empat destinasi wisata super prioritas Indonesia selain Mandalika, Labuhan Bajo, dan Borobudur.

3. Seni budaya dan ragam kuliner menambah semarak FDT 2018

Festival Danau Toba 2018 Dongkrak Wisatawan dengan Seni Budaya Sumutpesona.travel

Sementara Koordinator Tim Calender of Event Kementerian Pariwisata, Raseno RM, sangat mengapresiasi gelaran FDT 2018. Menurutnya, pengunjung cukup meriah dengan dukungan masyarakat sekitar.

"Kita lihat Danau Toba sangat indah. Terkenal sejak dulu, bahkan hingga ke mancanegara. Ditambah lagi seni budaya dan ragam kuliner yang akan ditampilkan dalam FDT kali ini," ujarnya.

4. Segi infrastruktur Danau Toba kian terus dibenahi

Festival Danau Toba 2018 Dongkrak Wisatawan dengan Seni Budaya Sumutsibatak.com

Raseno berharap, destinasi Danau Toba semakin berkembang, dan FDT semakin meriah dari tahun ke tahun. Apalagi, infrastruktur menuju Danau Toba sudah semakin membaik.

Ketua Pelaksana Calendar of Event 2018 yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar, Esthy Reko Astuti, mengungkapkan berbagai sarana dan prasarana terus dibenahi untuk mendukung perkembangan Danau Toba. Saat ini, Bandara Silangit pun sudah berstatus internasional.

"Kondisi ini semakin menguntungkan. Sebab, turis dari Malaysia dan negara lain bisa dengan mudah berkunjung ke Danau Toba. Setidaknya, soal infrastruktur sudah cukup memadai. Tinggal kita perhatikan hal lain, misalnya pelayanan. Pelayanan ini tak kalah penting agar wisatawan tidak kapok datang ke mari. Dengan pelayanan yang baik, maka dolar, ringgit, real dll, akan terus berjatuhan di sini," bebernya.

Topik:

  • Vika Widya Alfianti

Berita Terkini Lainnya