Cetak Rekor MURI, Festival Hudoq Crossborder 2019 Torehkan Sejarah

Menari Tarian Hudoq selama 24 nonstop!

Mahakam Ulu, IDN Times – Festival Hudoq Crossborder tahun 2019 Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) kembali digelar. Dibuka langsung Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, Kamis (24/10), gelaran ini dimulai di Lapangan Kampung Ujoh Bilang Kecamatan Long Bagun.

Yang istimewa, tahun ini festival ini kembali menorehkan sejarah. Festival budaya ini kembali mencetak Rekor MURI dengan menyuguhkan Tarian Hudoq selama 24 jam nonstop.

"Pada 2018 lalu Pagelaran Hudoq Crossborder telah memecahkan rekor MURI dengan penampilan penari terbanyak yaitu 2000 penari. Tahun ini (2019) kami kembali memecahkan MURI dengan Rekor yang akan dibuat adalah Tarian Hudoq selama 24 jam dan merupakan tarian dengan durasi terpanjang," kata Bupati Bonifasius, Kamis (24/10).

1. Festival Hudoq siap bersedia sebagai atraksi pariwisata nasional

Cetak Rekor MURI, Festival Hudoq Crossborder 2019 Torehkan Sejarah1news.id

Dalam sambutannya, Boni mengatakan siap menjadikan gelaran Festival Hudoq sebagai atraksi pariwisata nasional. Apalagi festival ini telah menjadi agenda rutin tahunan di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut. 

"Mewakili Pemkab Mahulu, saya mengucapkan ribuan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas peran serta semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan event kebanggaan warga Mahulu. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang telah memberikan dukungannya kepada kami," ucapnya.

2. Terima kasih Kemenparekraf yang terus mengangkat pariwisata di perbatasan

Cetak Rekor MURI, Festival Hudoq Crossborder 2019 Torehkan SejarahIDN Times/Kemenparekraf

Di samping itu, menurutnya keberhasilan festival ini tidak lepas dari dukungan semua pihak. Baik itu Pemerintah Provinsi Kaltim, masyarakat, serta khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Festival Hudoq Crossborder ini merupakan dukungan terbaik dari Kemenparekraf yang terus mengangkat pariwisata di perbatasan, khususnya di Mahulu," ungkap Boni.

3. Tarian Hudoq melibatkan peserta dari berbagai kalangan

Cetak Rekor MURI, Festival Hudoq Crossborder 2019 Torehkan SejarahIDN Times/Kemenparekraf

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), Kristina Tening, mengatakan tarian ini akan melibatkan peserta dari berbagai pihak, baik itu Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, maupun masyarakat setempat.

Adapun kecamatan yang terlibat dalam festival ini adalah Kecamatan Long Apari, Long Pahangai, Laham, Long Bagun dan Long Hubung dari 50 kampung se-Kabupaten Mahulu.

“Kegiatan ini juga mewujudkan simbol kebersamaan masyarakat Mahakam Ulu. Serta menjadi ikon pariwisata yang bisa terus mendatangkan wisatawan. Apalagi ini area perbatasan yang sangat berpotensi mendatangkan wisatawan,”katanya.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf, Rizki Handayani, jalur perbatasan menjadi salah satu jalur tercepat mendatangkan wisman ke Indonesia. Apalagi daerah perbatasan kini telah didukung oleh infrastruktur yang mumpuni. 

"Hal ini sesuai dengan instruksi bapak Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari pinggiran. Kami akan terus mendorong daerah perbatasan untuk mengembangkan diri menjadi destinasi yang mumpuni. Karena daerah perbatasan relatif lebih mudah dijangkau dari negara tetangga kita," papar Rizki yang diamini Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenparekraf, Fahmizal.

Topik:

  • Ester Ajeng

Berita Terkini Lainnya