Sukses Hingga Saat Ini, Menpar Arief Ciptakan Rumus-Rumus Jitu

Visi dan aksi itu harus balance!

Jakarta, IDN Times - Ada ratusan kata-kata mutiara yang pernah dicetuskan secara original oleh Menpar Arief Yahya selama ini. Semua lahir dari budaya kerja kerja kerja dan "WIN Way: Solid, Speed, Smart". Ada banyak framework dan rumus-rumus jitu yang digagas Insinyur Elektro jebolan ITB Bandung, Surrey University dan Program Doktoral Unpad Bandung ini. 

Itulah yang membuat setiap penampilan Menpar Arief Yahya di semua forum selalu jadi headline yang menarik di media. Dia sadar betul fungsi dan peran media dalam branding, advertising, dan selling. Dia juga sadar bahwa framework yang diluncurkan akan direspons positif oleh publik dan menjadi rumus bersama.

“Kalau ada rumus yang lebih baik, saya juga siap menerima koreksi,” tutur Arief Yahya, Menpar RI. 

1. Visi tanpa aksi itu fantasi, aksi tanpa visi itu sensasi

Sukses Hingga Saat Ini, Menpar Arief Ciptakan Rumus-Rumus JituIDN Times/Kemenpar

Sejauh ini belum ada yang secara resmi mengajukan keberatan soal rumus dan mutiara katanya itu. Bahkan di banyak tempat justru dijadikan acuan. Misalnya, quotation soal: Visi tanpa aksi itu fantasi, aksi tanpa visi itu sensasi atau sesaat saja, maka selaraskan antara visi dan aksi, yang bisa mengubah dunia. 

Jack Welch pernah mengatakan, kecepatan merupakan hal terpenting untuk memenangi bisnis. “The 3S’s of winning in business are speed, simplicity and self-confidence,” tulisnya.

Sementara dalam The Art of War, Sun Tzu mengatakan, “What is of the greatest importance in war is extraordinary speed; one cannot afford to neglect opportunity.”

2. Menpar setuju bila berpikir cepat itu sangat penting

Sukses Hingga Saat Ini, Menpar Arief Ciptakan Rumus-Rumus Jitupexels.com/@rawpixel

Menurut Arief Yahya, ini bukan kebetulan jika Jack Welch menempatkan speed sebagai elemen pertama dari konsep 3S-nya (Speed, Simplicity, Self-Confidence). Dalam lingkungan yang berubah cepat, speed adalah segalanya. 

“Itu sebabnya saya juga menempatkan speed sebagai salah satu nilai-nilai yang harus dikembangkan di Kemenpar, yaitu: Solid, Speed, Smart. Dan saya sering mengatakan, yang cepat memakan yang lambat, bukan yang besar memakan yang kecil,” jelas Arief Yahya yang rajin membaca biografi tokoh-tokoh yang mengubah dunia itu. 

Kecepatan terwujud jika sebuah organisasi mampu berpikir cepat (fast thinking), mengambil keputusan dengan cepat (fast decision), dan melakukan aksi dengan cepat (fast action).  

Berpikir cepat sangat penting untuk mengantisipasi masa depan melalui visi dan strategi yang dirumuskan. Mengambil keputusan cepat juga diperlukan karena begitu banyak informasi yang harus dikerucutkan menjadi kebijakan. Melakukan aksi cepat pun sangat penting karena aksilah yang menghasilkan result.

3. Mengalokasikan sumber daya pada program-program prioritas

Sukses Hingga Saat Ini, Menpar Arief Ciptakan Rumus-Rumus JituIDN Times/Kemenpar

Contoh lain yang sering diungkapkan adalah IFA - Imagine, Focus, Action. Nah, misalnya focus, utamakan yang utama. Memprioritaskan yang prioritas, terutama dalam mengalokasikan sumber daya pada program-program prioritas. 

“Kalau dalam imagine kita menetapkan tujuan-tujuan akhir yang hendak dituju, maka dalam focus kita harus menetapkan prioritas-prioritas agar tujuan akhir itu bisa terwujud. Karena itu, focus tak lain merupakan cermin dari kemampuan kita mengalokasikan sumber daya secara bijak,” jelasnya. 

4. Rumus Menpar masih 3A dalam Pengembangan Destinasi

Sukses Hingga Saat Ini, Menpar Arief Ciptakan Rumus-Rumus JituIdntimes.com

Sama halnya dengan 3A, yang sangat populer itu. Dalam rumus soal Pengembangan Destinasi, Menpar Arief Yahya selalu menyebut 3A: Atraksi, Akses, dan Amenitas.

“Kan sama dengan digital tourism 4.0, travelers yang search and share secara digital itu 70 persen, sisanya 30 persen masih lebih nyaman dengan cara konvensional. Masih familiar dengan cara lama. Secara statistik, yang 70 persen akan semakin naik, yang 30 persen semakin turun. Karena go digital itu sebuah keniscayaan, cepat atau lambat akan terjadi. Dan kita harus siap memasuki era Creative Industry dengan segala ragam problematika ikutannya,” jelas Arief Yahya.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya