Wah! Wisata Halal Saat Ini Jadi Kebutuhan Wisatawan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Danau Toba, IDN Times - Keterisiian penumpang penerbangan Malindo Air dan Air Asia dari Malaysia ke Silangit punya perkembangan signifikan. Hal itu membuat seluruh pelaku pariwisata di Danau Toba harus bisa mempersiapkan sambutan yang sangat cocok untuk wisatawan dari Negeri Jiran tersebut.
"Saya mendapatkan laporan dari pihak maskapai di Silangit bahwa setiap hari Jumat, wisatawan Malaysia datang dengan jumlah di atas ratusan. Selain hari Jumat itu biasanya di angka 90 wisatawan setiap harinya. Itu artinya pasar ini bertumbuh bagus," kata Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional I Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Lokot Ahmad Enda.
Semua pelaku pariwisata di Danau Toba harus siap menyambut wisatawan tidak terkecuali bidang kuliner dan restoran.
"Kita harus mulai mempersiapkan sertifikasi halal di setiap restoran. Orang Malaysia yang mayoritas muslim, menanyakan hal tersebut. Restaurant ini halal tidak? Mana tulisan halalnya?," kata Lokot didampingi Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Area I Wijonarko.
1. Menghidupkan potensi wisata halal
Lokot membeberkan bahwa wisata halal dinilai memiliki potensi untuk berkembang mengingat banyaknya umat muslim di Malaysia. Selain itu sektor ini pun dianggap menjadi kunci penguatan ekonomi Indonesia.
Sertifikasi halal yang menjadi bagian dari wisata halal itu tidak dapat berdiri sendiri, namun menjadi bagian dari keseluruhan industri halal yang mencakup sektor finansial dan pembiayaan.
2. Wisata Danau Toba perlu banyak persiapan
Ekonomi Islam Malaysia bahkan dunia yang prospektif untuk dikembangkan seperti makanan halal, busana Islami, pariwisata halal, kosmetika halal, dan obat-obatan halal.
"Destinasi Danau Toba secara pararel harus mempersiapkan ini. Karena indahnya Danau Toba tidak dimiliki negara-negara timur tengah yang mayoritas muslim. Kita bisa memulainya dari wisatawan Malaysia ini," kata Lokot menjelaskan.
3. Makanan dianjurkan berlabel halal
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar, Dadang Rizki Ratman, membenarkan wisatawan Muslim memerlukan kepastian makanan halal melalui label halal.
"Karena itu perlu kesadaran pelaku usaha pariwisata untuk memiliki sertifikat halal," kata Dadang.