Kominfo Imbau Remaja Cegah Stunting dengan Dua Hal Ini

Pola hidup sehat dan hindari pernikahan dini adalah kunci

Bintan, IDN Times – Pencegahan stunting harus dimulai sejak remaja. Remaja diimbau menjalani pola hidup sehat dan menghindari pernikahan dini agar saat mereka menjadi orang tua akan melahirkan generasi sehat bebas stunting.

Hal tersebut disampaikan oleh Koordinator Informasi Komunikasi Kesehatan Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (IKPMK) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Marroli J. Indarto dalam Diseminasi Informasi dan Edukasi Percepatan Penurunan Stunting bertajuk Kepoin GenBest: Remaja Sadar Gizi, Cegah Stunting Sejak Dini di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, Kamis, 15 September 2022.

1. Anak stunting sulit bersaing

Kominfo Imbau Remaja Cegah Stunting dengan Dua Hal IniMurid-murid TK dalam kegiatan Helper Goes to School di Yayasan Pendidikan Rama Makassar, Selasa (18/2). IDN Times/Istimewa

Marroli mengungkapkan anak stunting secara fisik akan terlihat lebih pendek, memiliki daya intelektual dan nalar yang rendah sehingga sulit bersaing. Untuk itu perlu dilakukan tindakan-tindakan preventif, selain menjaga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi juga dengan mencegah pernikahan dini.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pernikahan dini atau pernikahan anak pada 2020 berada di angka 10,18 persen. Angka ini masih di atas target Strategi Nasional Pencegahan Perkawinan Anak (Stranas PPA), yaitu 8,74 persen pada akhir 2024.

Dokter Mario Johan, yang menjadi narasumber dalam acara tersebut menambahkan bahwa stunting tidak hanya pendek secara fisik, tetapi juga memiliki beberapa masalah lain. Pertama, tingkat kecerdasan atau IQ rendah dibanding anak seusianya. Kedua, anak stunting lebih lemah dan mudah sakit. Masalah ketiga adalah ketika anak dewasa, ia akan mudah terkena penyakit kronis seperti darah tinggi, kencing manis, ataupun jantung.

“Bisa dibilang anak stunting menjadi generasi yang tidak berkualitas. Stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan anak seperti tinggi atau berat badan, tetapi juga perkembangannya,” jelas Mario.

Baca Juga: Wujudkan Generasi Bebas Stunting, Kominfo Ajak Hidup Sehat dan Bersih 

2. Angka stunting yang terus membaik

Kominfo Imbau Remaja Cegah Stunting dengan Dua Hal IniIlustrasi upaya pencegahan stunting. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Marroli menjelaskan, angka prevalensi stunting di Indonesia saat ini terus membaik dari tahun ke tahun. Berbagai intervensi spesifik maupun sensitif yang dilakukan pemerintah berhasil menurunkan angka prevalensi stunting secara konsisten.

“Kita masih punya waktu dua tahun sampai 2024 dan kami optimis mudah-mudahan angka stunting bisa tembus di angka 14 persen. Di bawah standar dunia sekitar 20 persen,” ujarnya.

Menurut Mario stunting, gizi, serta pernikahan dini memiliki hubungan yang erat. Stunting terjadi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu sejak bayi dikandung hingga berusia 2 tahun. Hal ini berarti pemenuhan gizi sejak bayi di dalam kandungan sudah memengaruhi anak akan terlahir stunting atau tidak. Lebih jauh, anak akan semakin berpotensi terlahir stunting jika sebelum kehamilan kondisi calon ibu rendah pemenuhan gizi dan anemia.

“Itulah mengapa edukasi stunting penting untuk remaja. Mereka adalah cikal bakal yang akan melahirkan generasi-generasi emas nantinya. Oleh karena itu, kalau kita ingin Indonesia maju, kita harus tekan angka stunting,” kata Mario.

3. Forum Kepoin Genbest

Kominfo Imbau Remaja Cegah Stunting dengan Dua Hal IniIlustrasi - Potret murid-murid SD Filial 004 yang berada pinggiran Samarinda. (IDN Times/Yuda Almerio)

Untuk mendorong kampanye GenBest (Generasi Bersih dan Sehat), Kemenkominfo sendiri membuka Forum Kepoin GenBest yang salah satunya diadakan di Kabupaten Bintan. GenBest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari.

Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, GenBest juga menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik. Melalui gaya hidup sehat dan menghindari pernikahan dini, angka stunting bisa terus dikurangi dan memunculkan semakin banyak Genbest. (WEB)

Baca Juga: Telur, Senjata Tempur Ampuh Lawan Stunting di Indonesia

Topik:

  • Evan Yulian Philaret
  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya