Google News Lab dan GNLD Siberkreasi Gelar Pelatihan Cek Fakta Virtual

Sebanyak 130 lebih LSM mengikutinya

Jakarta, IDN Times - Google News Lab bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) SiberKreasi mengadakan pelatihan cek fakta virtual bagi 130+ LSM, sebagai bagian dari Internet Governance Forum (IGF) Asia Tenggara 2021, Kamis, (2/9/2021). 

Dalam pelatihan ini, peserta dibekali pengetahuan pokok serta langkah-langkah untuk mengecek fakta misinformasi terkait COVID-19 menggunakan alat-alat Google.

1. Pelatihan Cek Fakta Virtual tersebut membahas hal-hal berikut

Google News Lab dan GNLD Siberkreasi Gelar Pelatihan Cek Fakta VirtualGoogle News Lab dan GNLD Siberkreasi Gelar Pelatihan Cek Fakta Virtual. (Dok. Kominfo)

Pelatihan selama dua jam tersebut membahas dasar-dasar pengecekan fakta, apa maksudnya, dan cara kerjanya, sebelum mempelajari lebih jauh alat-alat yang dapat digunakan dan mudah diakses semua orang, misalnya penelusuran gambar terbalik. 

Salah satu peserta berkomentar bahwa pelatihan itu membantunya “menjadi lebih tahu cara mencari kebenaran berita yang tersebar di internet dan media sosial,” dan bahwa dia sekarang merasa lebih yakin dalam “memfilter informasi berdasarkan fakta.”

“Membekali orang-orang dengan alat yang benar untuk menilai informasi secara kritis dapat membantu mereka lebih percaya diri saat memeriksa informasi online. Google News Lab sering menyelenggarakan lokakarya pemeriksaan fakta, tetapi biasanya bagi jurnalis. Jadi, senang sekali melihat pelatihan seperti ini diberikan kepada orang-orang di luar awak media. Semoga kami dapat berpartner lebih lanjut dengan IGF dalam mengatasi masalah yang penting ini,” ujar Irene Jay Liu dari Google News Lab, yang berperan sebagai pengawas pelatihan.

Baca Juga: Kominfo dan Siberkreasi Buka Kelas Animasi Online

2. Google dan SiberKreasi juga mengadakan 2 diskusi ini

Google News Lab dan GNLD Siberkreasi Gelar Pelatihan Cek Fakta Virtuallaptrinhx.com

Selain pelatihan, Google dan SiberKreasi juga mengadakan diskusi tentang pentingnya bekerja sama dan mencari solusi inovatif untuk melawan misinformasi. Santi Indra Astuti dari MAFINDO memberikan masukan bahwa pandemik COVID-19 semakin menunjukkan perlunya program pendidikan yang mudah diakses para pengajar “untuk membantu dosen, guru, dan siswa berlatih berpikir kritis untuk melawan misinformasi dan disinformasi.” 

Dia menjelaskan bagaimana MAFINDO membuat portal online Tular Nalar untuk menyediakan berbagai materi belajar dan referensi tentang literasi media bagi pengajar untuk digunakan bersama para siswa dengan cara yang seru dan menyenangkan.

3. Kesadaran dan kecakapan digital masyarakat perlu ditingkatkan

Google News Lab dan GNLD Siberkreasi Gelar Pelatihan Cek Fakta VirtualANTARA FOTO/Olha Mulalinda

Menurut Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan, kesadaran dan kecakapan digital masyarakat perlu ditingkatkan. Hal ini penting karena penggunaan internet dan gawai di Indonesia relatif tinggi. 

Kementerian Kominfo dan Siberkreasi juga menggalakkan literasi digital melalui berbagai kegiatan di seluruh Indonesia tentang pilar literasi digital, dimana salah satunya mengenai keamanan bermedia digital, yaitu pentingnya verifikasi informasi agar terhindar dari misinformasi.

“Melawan misinformasi adalah sebuah tantangan besar, dan kami ingin melanjutkan kemitraan dengan IGF Asia Tenggara serta SiberKreasi untuk membantu lebih banyak orang belajar cara mendeteksi misinformasi,” imbuh Lead of Public Affairs Google untuk Asia Tenggara, Ryan Rahardjo.

Jika Anda tertarik, masih banyak sumber informasi lain yang tersedia online tentang topik ini, misalnya tips Google untuk mengenali minformasi online dan sesi cek fakta yang lebih mendalam di YouTube ini - dengan pelatihan yang tersedia dalam bahasa-bahasa ASEAN seperti bahasa Indonesia dan Thai. (WEB)

 

 

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya