G20 jadi Momentum Indonesia Ikut Perkuat Kesehatan Global

Ajak para pemimpin G20 untuk terus berkolaborasi

Jakarta, IDN Times - Presidensi G20 tahun ini mengedepankan tiga isu prioritas, yakni arsitektur Kesehatan global, transformasi digital dan ekonomi, serta transisi ekonomi berkelanjutan. Isu kesehatan menjadi sebuah urgensi di balik pertemuan tingkat tinggi pemimpin dunia ini, setelah masyarakat global dihantam pandemi COVID-19. 

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong, menjelaskan bahwa melalui isu arsitektur kesehatan global, Indonesia perlu mendorong tata kelola kesehatan yang lebih tangguh pascapandemik. 

Di sisi lain, menurutnya isu ini tidak semata didasari pada kondisi dunia selama pandemik melainkan juga memiliki kepentingan nasional .

"Indonesia bisa bekerja sama untuk menciptakan sistem kesehatan yang lebih tangguh, supaya masyarakat yang tinggal di daerah terpencil bisa mendapatkan akses layanan kesehatan lebih baik," ujar Usman.

1. Ajak semua negara perkuat arsitektur kesehatan global

G20 jadi Momentum Indonesia Ikut Perkuat Kesehatan GlobalPresidensi G20 Indonesia 2022. (Dok. Kominfo)

Usman melanjutkan bahwa pada forum G20 Italia tahun lalu, Indonesia sudah mengusulkan perlunya pembahasan kebijakan terkait isu kesehatan global di pertemuan G20 Indonesia tahun ini.

Pertemuan Menteri Kesehatan G20 tahun 2021 sendiri mengadopsi Deklarasi Menteri Kesehatan yang berisikan komitmen dalam mengatasi dampak pandemik terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDG), kesiapan untuk krisis kesehatan di masa depan, dan strategi global untuk meningkatkan akses yang merata terhadap alat diagnostik, obat, dan vaksin serta merekomendasikan penjajakan pembiayaan global dalam mendukung sistem kesehatan global.

Hal ini sejalan dengan usulan Indonesia untuk mewujudkan instrumen pooling of global resource. Semua agenda besar ini akan kembali menjadi pokok pembahasan sektor kesehatan pada Presidensi G20 Indonesia. 

Presiden RI Joko Widodo pun sempat menekankan perhatian G20 terhadap isu kesehatan global. Demi membangun dunia yang lebih tahan terhadap pandemik dan berbagai guncangan ke depan, ia mengajak semua negara untuk memperkuat arsitektur kesehatan global.

Baca Juga: Siberkreasi dan Kominfo Buka Kelas Podcast Bertema Gaming

2. Banyak negara berkembang kesulitan lakukan vaksinasi

G20 jadi Momentum Indonesia Ikut Perkuat Kesehatan GlobalIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Dalam penanganan pandemik saat ini, vaksinasi menjadi solusi terbaik yang dijalankan oleh semua negara. Target vaksinasi global, di akhir 2021 mencapai 40 persen populasi dunia.

Di pertengahan 2022, ditargetkan 70 persen vaksinasi. Saat ini jumlah produksi vaksin global mampu mencakup 70 persen populasi di dunia. Namun, fasilitas kesehatan dan distribusi vaksin yang tidak merata, menimbulkan ketimpangan.

Di negara maju, fasilitas dan tenaga kesehatan sudah mumpuni, sehingga proses vaksinasi dapat berjalan dengan cepat. Selain itu, distribusi vaksin juga terbilang lancar karena infrastruktur dan konektivitas yang baik.

Sehingga di negara maju saat ini, tingkat vaksinasinya telah mencapai lebih dari 80 persen bahkan ada yang telah mencapai 100 persen. Sementara di negara berkembang, tingkat vaksinasinya masih rendah.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, Indonesia patut berbangga karena termasuk negara berkembang yang dapat melakukan vaksinasi sesuai dengan target yang ditetapkan. Hingga akhir 2021, vaksinasi Indonesia hampir menyentuh 50 persen dari total populasi nasional.

Namun menurutnya masih banyak negara berkembang mengalami kesulitan untuk melakukan vaksinasi. Ia menilai, kondisi ini akan menjadi suatu kerentanan globa. Maka dari itu, capaian target vaksinasi perlu terus didorong dan dipercepat.

3. Kemenkes bawa 3 isu prioritas bidang kesehatan

G20 jadi Momentum Indonesia Ikut Perkuat Kesehatan GlobalMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meninjau pelaksanaan vaksinasi massal tenaga kesehatan di Grha Sabha Pramana UGM, Kamis (28/1/2021). IDN Times/Tunggul Damarjati

Presidensi G20 tahun ini mengambil tema “Recover Together, Recover Stronger”. Hal itu bertujuan untuk membangun kembali arsitektur kesehatan global yang lebih kuat dan dapat bertahan menghadapi krisis kesehatan di masa depan. 

Menkes Budi juga menjelaskan bahwa, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selaku Ketua Health Working Group telah menetapkan tema “Menata Ulang Arsitektur Kesehatan Global” dengan 3 isu prioritas bidang kesehatan, yaitu membangun ketahanan sistem kesehatan global, harmonisasi standar protokol kesehatan global serta memperluas manufaktur global dan pusat pengetahuan untuk pencegahan pandemi, kesiapsiagaan, dan respons.

“Respons kolektif negara G20 akan menentukan jalannya pandemik saat ini dan masa depan. Hari ini adalah saat untuk mengubah arsitektur kesehatan global kita,” kata Menkes. (WEB)

Baca Juga: Kominfo Awasi Transaksi NFT yang Lagi Hits di Indonesia

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya