Kemenkominfo Wujudkan Empat Pilar Literasi Digital

Inisiasikan Program Literasi Digital Nasional

Jakarta, IDN Times -- Perkembangan teknologi digital yang sangat masif dan pesat telah membawa kemudahan dan kecepatan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, layaknya dua sisi koin, teknologi digital mendatangkan berbagai bahaya yang mengintai setiap penggunanya.

Terlebih, saat ini, Indonesia sedang menjalankan agenda nasional transformasi digital yang diimplementasikan melalui percepatan perluasan infrastruktur digital yang juga diimbangi dengan penyiapan sumber daya manusia talenta digital.

1. Inisiasi Program Literasi Digital Nasional

Kemenkominfo Wujudkan Empat Pilar Literasi DigitalMenteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate. (Dok. Kominfo)

Merespons kebutuhan tersebut, tahun ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama GNLD Siberkreasi menginisiasi Program Literasi Digital Nasional yang menyasar 12,5 juta masyarakat di 514 kabupaten/kota pada 34 provinsi di Indonesia. Kegiatan Literasi Digital Netizen Fair (LDNF) salah satunya diselenggarakan di The Hall Senayan City, Jakarta. Kegiatan itu berlangsung selama dua hari, yakni pada 23−24 November.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate mengatakan, 200 juta masyarakat Indonesia merupakan pengguna internet. Namun, layaknya ruang digital memiliki sisi positif dan negatif. Sisi negatif, internet digunakan untuk penyebaran hoaks dan konten radikal yang turut mengintai.

’’Kecakapan dan peningkatan literasi melalui digital bukan saja suatu kebutuhan, melainkan suatu keharusan untuk menciptakan ruang digital yang aman, nyaman, bersih, positif, dan produktif,’’ kata Johnny kemarin (23/11).

2. Mencakup empat pilar literasi digital

Kemenkominfo Wujudkan Empat Pilar Literasi DigitalKominfo RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital SIBERKREASI, dan Center for Digital Society (CfDS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada meluncurkan rangkaian Mata Kuliah Kecerdasan Digital 2021, Jumat (20/9/2021). (Dok. Kominfo)

Johnny menuturkan, pelaksanaan program digital nasional Indonesia didasarkan pada modul dan kurikulum yang mencakup empat pilar literasi digital. Yakni, kecakapan digital, keamanan digital, etika digital, dan budaya digital. ’’Empat modul dan kurikulum tersebut diharapkan dapat mewujudkan pemanfaatan teknologi yang produktif, aman, beretika, serta berbudaya oleh masyarakat,’’ tuturnya.

Secara khusus, Johnny melanjutkan, sejalan dengan arahan presiden harus menjadikan momentum pandemi Covid-19 sebagai katalis bagi bangsa untuk bangkit dan mewujudkan bangsa Indonesia maju. Salah satunya, SDM yang cakap dan siap mengawal transformasi digital.

3. Ikuti kelas literasi digital terbuka secara gratis

Kemenkominfo Wujudkan Empat Pilar Literasi DigitalKominfo RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital SIBERKREASI, dan Center for Digital Society (CfDS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada meluncurkan rangkaian Mata Kuliah Kecerdasan Digital 2021, Jumat (20/9/2021). (Dok. Kominfo)

’’Untuk mewujudkan hal tersebut, mari kita ikuti kelas literasi digital yang terbuka luas secara gratis di penjuru Nusantara sepanjang tahun ini dan tahun berikutnya,’’ terangnya. 

Sementara itu, Staf Khusus Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi menambahkan, ada tiga poin yang perlu diperhatikan dalam literasi digital. Pertama, kecakapan, kemampuan untuk menggunakan, merespons, serta mendayagunakan instrumen-instrumen digital seperti internet, media sosial, portal digital, dan lainnya secara aman, produktif, dan positif. ’’Ini sangat penting untuk kita miliki bersama karena kita sedang memasuki era internet yang akan semakin intensif digunakan masyarakat Indonesia,’’ jelasnya. (WEB)

Topik:

  • Jordi Farhansyah

Berita Terkini Lainnya