Mengharapkan Vaksin, Nakes Ini Cerita Perjuangannya Hadapi Pandemik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dr Erika, Sp,JP FIHA tidak pernah membayangkan jika ia menjadi satu dari sekian banyak tenaga kesehatan (nakes) yang berada di garis terdepan penanganan COVID-19. Kehadiran vaksin sangat diharapkannya guna membantu penanganan COVID-19 di Indonesia.
“Perasaan saya waktu itu campur aduk. Terlebih lagi dua anak saya masih kecil. Yang pertama berusia 2 tahun dan yang kecil masih 7 bulan. Tapi saya menerapkan protokol kesehatan di rumah. Bertemu anak-anak sudah dalam kondisi bersih. Rutin tes swab dan rapid karena saya sangat rentan terpapar,” kata dr Erika sembari mengatakan sempat berpisah dengan anak-anak saat menunggu hasil swab ketika terpapar pasien positif.
Baca Juga: Kominfo Ajak Masyarakat Guyub dalam Pemilihan Serentak 2020
1. Dr Erika sempat cemas karena takut tertular COVID-19
Sebagai tenaga kesehatan untuk spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Pusat Pertamina, dr Erika mengalami kecemasan takut tertular dan berakibat parah selama merawat pasien COVID-19.
“Apalagi, saat ini ratusan tenaga kesehatan yang akibat COVID-19. Namun, profesi tetap saya jalani sebagai sebagai sebuah pengabdian dan menjadi pengalaman yang luar biasa,” ungkapnya dalam acara Dialog Produktif dengan tema "Indonesia Siapkan Vaksinasi" yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Media Center KPCPEN, Rabu (2/12/2020).
2. Dr. Erika menantikan vaksinasi agar bisa menghadapi pandemik
Editor’s picks
Melihat situasi perkembangan kasus dan rendahnya kesadaran protokol kesehatan masyarakat, dr Erika mengaku sangat siap divaksinasi dan menantikan vaksin COVID-19.
“Sebagai seorang tenaga kesehatan dan ibu yang berjuang di lini depan, saya sangat menantikan vaksinasi agar bisa menghadapi pandemik. Menurut saya, kalau vaksin sudah diuji klinis, saya yakin pasti yang diberikan setidaknya cukup aman. Tidak ragu karena sudah melewati ujian berlapis. Inginnya secepat mungkin divaksinasi,” ujar dr Erika.
Baca Juga: Kominfo: Simulasi Pemungutan Suara Bentuk Mitigasi Cegah Covid-19
3. Ini pesan dr Erika untuk masyarakat
Dr Erika mengatakan, merawat pasien COVID-19 menjadi pengalaman yang luar biasa karena dalam pengobatannya tidak hanya terkait medis, tapi juga psikis si pasien.
“Tidak ada keluarga yang boleh merawat jadi hubungannya tidak sekedar pasien dan dokter,” tuturnya.
Dokter Erika berpesan bahwa pandemik belum berakhir dan tetap disiplin lakukan protokol kesehatan 3M. “Vaksin memang menjadi satu solusi, tapi meskipun sudah ada vaksin, tetap perlu melakukan 3M sampai pandemik benar-benar berakhir. Bagi masyarakat yang ragu, takut atau tidak setuju dengan vaksin, mari ikut berpartisipasi dalam vaksinasi agar Indonesia bisa cepat keluar dari pandemik,” pesannya penuh harap. (AY/RL) (CSC