IDN Times, Jakarta – Apa yang sebenarnya dilakukan Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat berkunjung ke kawasan Pantai Carita di Anyer, Banten, dua hari sesudah tragedi tsunami?
Sepekan berlalu sejak pose Jokowi seolah melamun sendiri di tepi pantai di kompleks Vila Mutiara Carita Cottage beredar, pada 24 Desember 2018. Kubu pendukung pasangan calon presiden Prabowo dan Sandiaga Uno melancarkan kritik kencang atas pose di pinggir pantai.
Banyak akun di media sosial mengumbar serangan dengan tema: “sedang meninjau bencana kok selfie? Mestinya Jokowi membawa bantuan, bukannya foto-foto selfie, dan seterusnya. Ramai.
Saya adalah salah satu saksi mata kunjungan Jokowi ke Mutiara Carita Cottage. Kompleks vila yang beberapa kali saya kunjungi untuk berlibur itu sebagian luluh-lantak diterjang tsunami pada 22 Desember 2018. Hampir semua bangunan yang letaknya tak jauh dari bibir pantai hancur. Remuk. Meninggalkan puing-puing.
Tsunami tanpa peringatan dini menerjang sejauh 300-an meter dari pantai.
Iring-iringan rombongan Jokowi lewat di depan Puskesmas Carita, Senin (24/12/2018). Saya tengah menemani tim IDN Times mewawancarai kepala puskesmas dan dokter di posko darurat di halaman puskesmas.
Kami tidak mendapat informasi sebelumnya bahwa Jokowi akan datang ke kawasan terdampak bencana. Maklum, kami belum punya jurnalis yang bertugas khusus meliput presiden.
"Itu rombongan Presiden," cetus Angga Iskandar, kepala puskesmas.
Biasanya, kepada tim redaksi saya mengingatkan tidak fokus meliput acara pejabat saat liputan bencana. Fokus kepada personalisasi korban. Tapi, saat itu hanya kami, saya dan dua teman, reporter dan videografer yang ada di dekat lokasi dan kami masih punya waktu cukup untuk meliput personalisasi.
Perjalanan itu adalah kesempatan mentoring peliputan lapangan bagi tim IDN Times yang masih usia millennial. Mereka belum pernah meliput bencana alam. Apalagi meliput presiden.
"Ikuti dan ambil gambar ya,” ujar saya ke Galih, editor video yang hari itu menjadi videografer kami.
Gerbang Vila Mutiara Carita jaraknya sekitar 100-an meter dari puskesmas. Tapi dari gerbang ke vila, apalagi ke pinggir pantainya, cukup jauh. Perlu 15 menitan jalan cepat diseling lari-lari kecil untuk sampai ke dalam.
Setelah berpesan kepada reporter kami, Isidorus Rio, untuk menjagai tripod kamera, saya menyusul Galih ke Mutiara Carita.
Tiba di halaman dekat pantai dengan nafas ngos-ngosan, saya melihat seratusan orang di dekat reruntuhan bangunan. Presiden Jokowi, pejabat dan pasukan pengawal presiden (paspampres), dan jurnalis.