Apotek di Sukoharjo Batasi Pembelian Obat Corona Dexamethasone
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sukoharjo, IDN Times - Adanya peneliti dari Universitas Oxford yang menemukan jika obat dexamethasone dapat mengobati virus corona, nampaknya telah menjadi obat yang umum dikonsumsi di Indonesia.
Baca Juga: 6 Fakta Dexamethasone Manfaat dan Efek Samping Obat COVID-19
1. Dijual bebas di apotek
Tak perlu sulit untuk menemukan obat dexamethasone ini, obat tersebut banyak dijual di berbagai apotek di daerah. Salah satunya di Apotek Wahyu, yang berlokasi di desa Baki, Sukohajo, Jawa Tengah, di apotek yang jauh dari perkotaan ini menjual obat dexamethasone sejak lama. Obat tersebut bahkan dijual dengan bebas dan harganya pun sangat murah.
"Dexamethasone ini sudah lama kami jual. Tapi belinya terbatas, tidak boleh beli banyak. Satu strip isi 10 tablet, harganya hanya Rp 1.500. Biasanya diminum sehari 2 kali, 1 tablet," ujar Irawati petugas Apotik saat ditemui Kamis (18/6).
Saat ini ada sekitar 10 pabrik yang dapat memproduksi dexamethasone. Namun demikian, hanya empat pabrikan yang memproduksi dexamethasone dalam bentuk injeksi.
2. Belum banyak masyarakat yang tahu
Editor’s picks
Irawati mengaku, belum banyak yang tahu jika manfaat obat dexamethasone ini dapat digunakan sebagai obat virus corona. Menurutnya, tidak ada lonjakan pembelian selama dikeluarkannya statement dari WHO soal khasiat dexamethasone. Kendati demikian, ia tetap akan membatasi pembelian obat dexamethasone, yang notabene masuk dalam katagori obat keras tersebut.
"Pembelian obat dexamethasone ini kita batasi, pembeli tidak bisa membeli dengan jumlah yang banyak, meski stok masih ada," ungkapnya.
3. Khasiat dexamethasone
Dexamethasone sendiri merupakan obat yang biasa digunakan untuk mengurangi peradangan. Obat jenis anti-inflamasi ini digunakan untuk mengobati berbagai kondisi, seperti alergi, asma, eksim, radang sendi, hingga gangguan pernapasan.
Dexamethasone sering kali disebut 'obat dewa' karena bisa menghilangkan gejala itu dengan cepat. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan bahwa hasil uji klinis awal dari obat steroid dexamethasone untuk pasien virus corona Covid-19 mampu mengurangi 35 persen kematian pada pasien dengan ventilator.
"Ini adalah berita bagus dan saya mengucapkan selamat kepada Pemerintah Inggris, University of Oxford, dan banyak rumah sakit dan pasien di Inggris yang telah berkontribusi pada terobosan ilmiah dan menyelamatkan nyawa ini," ujar Tedros, seperti dikutip laman Fox News, Rabu, 17 Juni 2020.
Dexamethasone sendiri telah digunakan sejak 1960-an sebagai anti-inflamasi untuk pasien radang sendi dan asma ini. Peneliti University of Oxford mengatakan obat ini juga mengurangi kematian pada pasien virus Corona dengan oksigen hingga seperlima.
Baca Juga: 4 Negara Eropa Rogoh Kocek Rp12 Triliun untuk Beli Vaksin Virus Corona