Kisah Nyami Penjual Lele Goreng Menabung 25 Tahun Dua Kali Gagal Haji

Sisihkan uang hasil jualan Rp 5.000 -Rp 15.000 tiap hari.

Solo, IDN Times -  Kekecewaan gagal berangkat ibadah haji pada tahun ini dirasakan oleh pasangan pasangan Nyami dan Lagiyo.

25 tahun menabung demi bisa menjalankan ibadah haji ke tanah suci perempuan yang sehari-hari berjualan lele goreng ini mesti rela menunda keberangkatannya karena Kementerian Agama tahun ini tidak memberangkatkan jemaah haji.   

Baca Juga: Ibadah Haji Dibatalkan, AMPHURI: 30.700 Calhaj Jateng Gagal Berangkat

1. Dua kali gagal berangkat menjalankan ibadah haji

Kisah Nyami Penjual Lele Goreng Menabung 25 Tahun Dua Kali Gagal HajiIDN Times/Larasati Rey

Nyami, penjual lele goreng tersebut menngaku sudah dua kali gagal berangkat haji ke Tanah Suci. Kegagalan pertama, terjadi pada tahun 2018, Nyami yang seharusnya berangkat ditahun tersebut terpaksa ditunda, lantaran suaminya Legiyo baru mendaftar haji pada tahun 2017.

Karena ingin berangkat haji bersama sang suami, Nyami rela menunda keberangkatan selama satu tahun. Nyami sendiri sudah mendaftar haji sejak tahun 2011, dan sesuai aturan ia seharusnya bisa berangkat pada tahun 2018 lalu.

"Harusnya tahun 2018, tapi waktu itu suami saya belum masuk daftar. Tahun ini harusnya bisa tapi ada corona jadi batal lagi," ungkapnya, Rabu (3/6).

2. Sisihkan Rp5 ribu sehari selama selama 25 tahun untuk ditabung berangkat haji

Kisah Nyami Penjual Lele Goreng Menabung 25 Tahun Dua Kali Gagal HajiUnsplash.com/Josh Appel

Nyami mengaku sudah 25 tahun menabung agar bisa berangkat haji. Ia menyisihkan uang dari hasil ia berjualan lele goreng, yakni sekitar Rp5.000 - Rp 15.000 setiap harinya.

Jika uang terkumpul sekitar Rp 2 juta rupiah, kemudian uang tersebut digunakan oleh Nyami untuk membeli emas sebagai tabungan.

"Tiap hari dikumpulin terus begitu,"katanya.

Kendati gagal berangkat haji tahun ini, Lagiyo dan Nyami mengaku pasrah. Keduanya hanya bisa berdoa agar bisa berangkat bersama tahun depan.

"Ya bagaimana lagi, kami ikut keputusan pemerintah. Karena ditunda ya harus ikut," ungkapnya.

3. Tak jadi gelar pamitan haji

Kisah Nyami Penjual Lele Goreng Menabung 25 Tahun Dua Kali Gagal HajiIDN Times/Larasati Rey

Keluarga Lagiyo dan Nyami sedianya akan mengelar acara pamitan haji, namun karena adanya penundaan keberangkatan niat tersebut ditunda. Keluarga berharap pandemi COVID-19 segera berakhir.

Sebanyak 783 calhaj di Kabupaten Boyolali gagal berangkat tahun ini. Ratusan calhaj tersebut terbagi dalam tiga kelompok terbang (Kloter). Calhaj yang gagal berangkat tahun ini, akan diberangkatkan tahun 2021 mendatang. Dengan begitu calhaj yang sedianya berangkat tahun 2021 juga mundur lagi setahun.

4. Jemaah haji merasa lega tak jadi berangkat

Kisah Nyami Penjual Lele Goreng Menabung 25 Tahun Dua Kali Gagal HajiKetua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah COVID-19 Solo, Ahyani. Dok. Humas Pemkot Solo

Sementara itu salah satu calon jemaah haji yang gagal berangkat yakni Ahyani mengaku lega adanya penundaan pelaksanaan ibadah haji oleh Kemenag. Ia memaklumi adanya pandemi COVID-19 dan memilih untuk bersabar dengan kebijakan dari pemerintah.

"Sudah tidak bisa menghindar, Makanya lega kalau ditunda," ujar pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Solo tersebut, Kamis (4/6).

Sejumlah persiapan telah dilakukan oleh Ahyani, diantaranya persiapan materi manasik. Namun, ia belum sempat mengelar acara pamitan haji dengan keluarga, sebab kondisi pademi saat ini tidak memungkinkan untuk mengelar acara yang menarik banyak massa.

5. Cemas dengan masih berlangsungnya wabah COVID-19

Kisah Nyami Penjual Lele Goreng Menabung 25 Tahun Dua Kali Gagal HajiIlustrasi virus corona/Dok. IDN Times

Hal senada juga diungkapkan oleh Heru Sunardi, calon jamaah haji ini merasa lega, dan kebijakan dari pemerintah dinilai tepat. Sebab ia tak ingin dihantui kecemasan, jika nantinya ia beserta istrinya Elfi Dwi Adrijani tetap berangkat untuk melaksanakan ibadah haji ditengah pandemi COVID-19.

"Kalau saya dengan kondisi semacam ini, diundur malah justru lega. Sebab harapannya kalau diundur pada 2021, pandeminya sudah berakhir. Dari pada berangkat tapi dihantui kecemasan," ungkapnya.

6. Sebanyak 510 calon haji di Solo gagal berangkat

Kisah Nyami Penjual Lele Goreng Menabung 25 Tahun Dua Kali Gagal HajiIlustrasi Jemaah Haji (Dok. Kemenag)

Sebanyak 510 calon jamaah haji asal Kota Solo, gagal berangkat tahun ini. Penundaan keberangkatan ratusan Calon Haji tersebut berdasarkan instruksi dari Kementerian Agama yang menetapkan bahwa keberangkatan haji tahun ini ditunda satu tahun.

Kepala Kantor Kemenag Solo, Mustain Ahmad mengatakan penundaan keberangakatan 510 calhaj ini disebabkan adanya pandemi COVID-19 yang saat ini mewabah hampir di seluruh dunia. Nantinya sebanyak 510 calon haji tersebut akan diberangkatkan pada tahun 2021.

"Haji dibatalkan ini sudah pernyataan Menteri Agama," ujarnya, Selasa (2/6).

7. Kemenag tetap lakukan pendampingan

Kisah Nyami Penjual Lele Goreng Menabung 25 Tahun Dua Kali Gagal HajiIlustrasi jemaah haji. IDN Times/Kemenag Sulsel

Mustain mengatakan jika pemerintah terus malakukan pendampingan kepada para calon jamaah haji yang tahun ini. Ia mengakui jika penundaan keberangakatan ini membuat banyak calon jemaah kecewa.

"Yang jelas Pemerintah terus mendampingi jemaah dalam masa sulit. Memang sedih, kecewa, tapi mereka juga lega karena sudah ada kepastian," jelasnya.

Hingga saat ini pihaknya masih terus berupaya untuk memberitahu secara resmi kepada para calon jemaah yang tertunda. Sebab adanya imbauan jaga jarak mengakibatkan Kemenag tidak bisa mengumpulkan calon jamaah dalam satu waktu.

"Gak mungkin kita mengumpulkan jamaah, jadi melalui grup di kecamatan-kecamatan. Komunikasi selama ini lewat grup dan kelompok bimbingan," jelasnya.

8. Jemaah yang tertunda rata-rata sudah menunggu sekitar 10 tahun

Kisah Nyami Penjual Lele Goreng Menabung 25 Tahun Dua Kali Gagal HajiIlustrasi jemaah haji (Antaranews)

Rata-rata calon jemaah haji yang gagal berangkat tahun ini merupakan jemaah calon haji yang sudah menunggu selama 10 tahun. Sehingga dengan adanya penundaan ini, calon jamaah haji harus menunggu satu tahun lagi agar pandemi CPVID-19 berakhir.

Mustain mengatakan jika antrian calon jemaah haji yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci, melalui Kemenag Solo sudah mencapai 25 tahun.

"Kalau mau daftar hari ini antrinya 25 tahun. Dengan mundurnya ini pasti memperpanjang antrian lagi. Pasti mundur," pungkasnya.

Baca Juga: Gagal Berangkat Haji, Calhaj di Solo ini Malah Merasa Lega

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya